Sasuke melirik sekilas kearah gadis yang duduk disampingnya. Dari sudut matanya Sasuke dapat menangkap gerak gerik aneh gadis itu yang beberapa kali melirik kearahnya berniat untuk membuka mulutnya namun kembali ditutup.
Sasuke jengah melihat gerak gerik aneh yang gadis itu buat. Sudah lima belas menit lamanya Sasuke duduk disini namun gadis Hyuga itu belum juga membuka mulutnya.
Sasuke memang tidak mengenal dekat dengan gadis Hyuga yang tiba-tiba saja mengajaknya ketempat seperti ini tepat setelah acara pesta ulang tahun yang sahabat baka dobe buat untuknya di kedai Yakiniku tadi.
Awalnya Sasuke ingin menolak ajakan gadis Hyuga itu namun entah setan darimana yang membuat Sasuke malah menerima ajakan si Hyuga itu dan berakhir duduk berduaan di atas patung Hokage. Mungkin jika ada orang yang melihat keduanya maka mereka pasti akan berpikir jika mereka berdua sedang berkencan saat ini.
Terlalu jengah menunggu Sasuke memilih untuk membuka mulutnya lebih dulu dibandingkan menunggu si gadis Hyuga disampingnya yang tidak tau kapan akan membuka mulutnya.
"Jadi apa yang ingin kau katakan." Tanya Sasuke dingin tanpa menoleh kearah gadis disampingnya
Mendengar suara dingin itu Hinata sedikit tersentak namun setelahnya ia langsung menoleh memantapkan hatinya menatap lekat wajah tampan pria disampingnya.
Keraguan yang sedari tadi melanda dirinya segera ia buang jauh-jauh. Hinata harus bisa. Tantangan yang diberikan oleh para tertua Hyuga itu padanya untuk membuktikan bahwa Hinata layak menjadi seorang penerus klan Hyuga harus segera ia lakukan.
"A-ano.. i-itu..." Hinata merutuki dirinya yang tiba-tiba saja gugup
Suaranya yang terbata dengan tangannya yang mulai bergetar hebat membuat Hinata tidak kuasa melanjutkan kalimat yang tercekat di tenggorokannya.
Sasuke membalikan wajahnya menatap tepat wajah gugup gadis Hyuga itu. Manik berbeda warnanya menatap tepat pada manik amethys itu berhasil membuat Hinata yang sejak awal sudah gugup semakin gugup.
"Jika tidak ada yang ingin kau katakan aku akan pergi." Sasuke kembali bersuara saat tubuhnya bangkit berjalan menjauhi gadis Hyuga aneh itu
Hinata menggigit keras bibirnya manik amethys-nya menatap kepergian Sasuke. Lagi-lagi Hinata merutuki dirinya.
Tidak, Hinata harus bisa. Ini kesempatan terakhir untuknya jadi Hinata tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan itu begitu saja.
Bangkit berdiri Hinata mengejar Sasuke dan saat ia melihat punggung Sasuke yang berjarak tidak jauh dari arahnya Hinata segera berteriak lantang berhasil membuat Sasuke seketika menghentikan langkahnya.
"Kumohon angkat aku jadi muridmu Uchiha-san!"
Sasuke membalikan tubuhnya menatap gadis Hyuga itu dengan satu alis yang terangkat. Apa katanya tadi, mengangkatnya untuk dijadikan seorang murid? Yang benar saja. Sasuke tidak akan Sudi melakukan hal-hal gila seperti itu. Ia tidak mau merepotkan dirinya dengan menjadi guru seorang gadis dewasa seumurannya.
Tanpa memperdulikan permohonan gadis dibelakangnya Sasuke kembali melanjutkan langkahnya namun baru beberapa langkah Sasuke terpaksa menghentikan langkahnya saat mendengar kembali teriakan gadis dibelakangnya.
"Kumohon Uchiha-san angkat aku menjadi muridmu. Hanya kau satu-satunya harapanku. A-aku aku akan mengabulkan apapun yang kau katakan asalkan kau mau mengangkatku menjadi muridmu. Kumohon Uchiha-san."
Hinata menundukkan tubuhnya mencoba menarik simpati Sasuke. Seperti yang Hinata katakan hanya ini satu-satunya cara agar membuat para Hyuga itu percaya kepadanya bahwa ia bisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kill Bill
FanfictionMature 21+ | Adult area lots of sex scene One shoot and Two shoot Hyuga Hinata x All boys Disclaimer Naruto © Masashi Kishimoto