Prolog

60 12 8
                                    

Gemuruh petir menggelegar kesemua ujung wilayah. Awan hitam melingkari Kota Kulipa, ombak laut bertemu pusaran angin, kilatan lidah petir tampak menakutkan, dahan pohon berjatuhan, semua rencana para petinggi hampir tuntas, manusia duyung di kota Itya ditangkap, perjuangan menegakkan keadilan bersama Tetua Jian telah kandas, tidak ada lagi pemimpin klan duyung, nasib klan duyung diambang kehancuran, pemerintah Kerajaan Tora hanya percaya pada sekutunya sedangkan klan duyung hanyalah alat untuk mencapai kemenangan bagi manusia berhati kotor.

"Tidak ada lagi yang bisa kita lakukan sekarang"

"Mereka memperluas formasi membuat pasukan kita kesulitan mengalahkannya"

"Kurasa kita harus menyerah"

Tumpahan suara para wirawan terdengar putus asa, tidak mudah mengalahkan musuh, pekikan kesakitan dari prajurit klan duyung mengaum ditelinga gadis berumur lima tahun yang duduk diatas dipan. Avena menghela napas. Batinnya berkecamuk memikirkan masalah ini. Mutiara biru ada padanya, kehancuran semakin dekat jika Avena tidak melakukannya

"Paman masih ada cara lain aku bisa menjamin itu"

Pearl Of PeaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang