8» Girl Boss

2.9K 454 294
                                    

Workaholic, mungkin menjadi kata yang paling tepat untuk menggambarkan sosok Jennifer Kim saat ini. Ia tidak lagi membuang-buang waktu seperti yang sering ia lakukan. Kini menjadi wanita karier yang sukses adalah fokus utamanya. Jika ada yang bertanya mengapa ia sampai se-ambisius itu, maka dengan tegas ia akan menjawab bahwa ia tak ingin diremehkan oleh seorang pria lagi.

Sudah cukup waktu itu ia disebut sebagai pengangguran. Sudah cukup waktu itu ia di cap sebagai anak yang hanya menumpang. Kali ini Jennie ingin membuktikan, bahwa eksistensinya sebagai pebisnis, benar-benar akan dihormati oleh semua orang.

Awalnya Jennie kesusahan dalam bekerja. Karna mau bagaimanapun, ia belum memiliki pengalaman apa-apa. Namun seiring berjalannya waktu, ia mulai menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Apalagi ia juga mendapatkan bimbingan dari Jeovanna. Jeovanna benar-benar menjadi sosok yang dapat di andalkan oleh Jennie. Jennie pun jadi tambah bersemangat meniti karir berkat dukungan Jeovanna dan keluarganya.

Berkat kerja keras, semangat dan dukungan yang ia dapatkan itu, akhirnya ia dipercaya untuk mengambil alih salah satu perusahaan ayahnya di kota London. Dan hari ini, secara resmi, Jennifer Kim telah di angkat menjadi Chief Executive Officer setelah bekerja 5 tahun sebagai seorang manajer umum di kota Los Angeles.

Tok! Tok! Tok!

Louisa masuk ke dalam kamar hotel sembari menggeret sebuah koper. "Hey, hey, hey! Welcome back to London, Nona CEO!"

Jennie hanya berdehem sebagai tanggapan. Ia sama sekali tidak melirik Louisa yang jauh-jauh terbang dari Beijing untuk menemuinya. Untuk saat ini, Jennie sedang tidak bisa di ganggu.

 Untuk saat ini, Jennie sedang tidak bisa di ganggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oh, wow... Jangankan aku, bahkan arwah Ratu Elizabeth saja tercengang melihatmu. Are you really my best friend?" tanya Louisa sembari berjalan mendekati Jennie.

Setelah sampai, ia pun mengambil nafas dalam-dalam lalu membuangnya secara perlahan. "Rasanya bulu hidung ku ingin rontok." kata Louisa lagi.

Jennie pun menyahut, "Kenapa?"

"Karna bau Dollar mu sangat kuat. Kau habis mandi uang?"

Jennie tampak tertawa kecil. "Berhentilah menggodaku!"

Louisa ikut tertawa. Ia pun memperhatikan laptop yang ada dipangkuan Jennie. "Oh my God! Come on, Jane! Kita baru bertemu lagi setelah beberapa tahun, dan kau masih saja sibuk dengan benda berlogo apel di gigit itu? Kau tidak rindu aku, apa?!"

"Rindu. Tapi tunggu sebentar. Ada pekerjaan yang harus aku selesaikan."

"Penting sekali?"

"Ya, penting sekali."

Louisa menghela nafas. "Huuffhh akhirnya ada yang lebih penting daripada melihat Victor."

Jennie berdecak. Tangannya masih sibuk mengetik sesuatu. "Melihatnya juga penting."

THE ROCKSTAR ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang