"Should we make each other moan, before we say good morning? Kali ini aku ingin melakukannya dalam keadaan sadar. Not as your idol anymore, but as your boyfriend, Jennifer Kim."
"Sebenarnya aku sudah lama ingin menanyakan ini. Apa kau mengingat semua yang kita lakukan malam itu? Karna jujur saja, memoriku terpotong. Lebih banyak yang aku lupa dari yang aku ingat."
Pria itu tampak mengulum senyumnya. Tatapannya yang nakal seolah menelanjangi Jennie yang kini berdiri dengan bulir keringat di pelipis. "It was a crazy night, babe. And I still remember every detail of what we did. If you forgot about that, that's fine. Because you're drunk. Tapi untuk yang kali ini, akan ku pastikan kau terus mengingatnya. Bahkan untuk setiap detail yang terkecil."
Di angkatnya tubuh Jennie, lalu digendongnya seperti koala. Jennie tampak terkejut dan reflek melingkarkan kakinya di pinggul Victor dengan sepatu high heels yang belum terlepas. Sementara tangannya tampak mengalung erat di leher pemuda itu. Pemuda itu tampak tersenyum. Kemudian ia mendekatkan wajahnya pada Jennie hingga hidung mereka saling menyentuh.
"I'm gonna rock you." bisiknya tepat dibibir. "Will you allow me to do that?" tanya nya dengan tangan meremas bokong kekasih.
"....." astaga, jawaban seperti apa yang harus Jennie berikan padanya? Sesungguhnya, Jennie sedang lelah. Seharian beraktivitas di luar membuat energinya terkuras banyak. Belum lagi ia sempat dihukum oleh Victor. Hal itu makin membuat lelahnya menjadi double. Kendati demikian, tak dapat dipungkiri bahwa hukuman tersebut sudah memancing percikan api di dalam diri Jennie. Kini ia sudah sepenuhnya terbakar api gairah.
"Get me naked, Victor. Kiss me on the neck, tell me I'm your princess, then fuck me like before."
Satu kecupan lembut pun mendarat di leher Jennie. Lalu dengan suara berat Victor berucap. "Babe, you're my princess. One and only. For now and forever."
Setelah kalimat itu tersampaikan, suasana di kamar mendadak panas. Lampu dimatikan, dua pasang sepatu tampak tergeletak sembarangan, dan pakaian mereka berceceran di atas lantai. Sesekali juga terdengar suara decapan bibir yang seolah sedang menyicip sesuatu . Lalu di susul oleh suara lenguhan yang terdengar erotis dan mengusik jiwa.
"Bisakah kita menghidupkan lampunya? Jika begini, aku tak bisa melihat wajahmu saat aku bergerak."
Jennie pun menepuk tangannya dua kali hingga lampu kamar itu menyala terang. "Sekarang, apa kau sudah bisa melihatku?" tanya nya dengan raut wajah yang sangat menggoda. Ia tersenyum manis. Tubuhnya seksi tanpa pakaian. Dan ia sedang berada dibawah menatap Victor yang sedang berada diatasnya.
Mencuri satu ciuman dari bibir Jennie, Victor berucap. "Sudah. Wanitaku cantik sekali."
Jennie terkekeh. "Lebih cantik lagi jika aku di atasmu."
"Uhm, mau bertukar posisi?"
"Ya."
Mencolek hidung Jennie, Victor menjawab. "Tapi belum boleh, sayang. Bukankah giliranmu di ronde kedua?"
"Aku tak pernah bilang kalau ini ada lanjutannya."
"Memangnya, apa satu kali cukup?"
"Cukup. Bukankah besok masih bisa disambung?"
Victor tertawa kecil. Kemudian ia mulai bergerak menghujam pusat tubuh Jennie. "Besok, waktunya kita pulang. Jika ingin bersenang-senang, lakukan saja sekarang."
"Tapi sayang, kita akan pulang menggunakan private jet. Aku punya ruangan tersendiri jika kau ingin tahu."
"Oh, benarkah?" gerakan pinggul Victor melemah. "Apa ini kode untukku agar kita bisa melanjutkan permainan di sana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ROCKSTAR ✓
Fanfiction"Rockstar" -(n) a famous and successful singer or performer of rock music. Bintang rock yang menjadi kebanggaan negara Inggris itu bernama Nathaniel Victory. Dia dikenal dunia sejak menjadi vokalis dari band The Rowdier. Memiliki popularitas yang lu...