15. Back To Home

147 115 29
                                    

Jangan lupa support BG&HS dengan klik bintang di pojok kiri!

HAPPY READING

Waktu berjalan sangat cepat, tidak terasa sekarang sudah pukul 23.00 WIB. Setelah makan tadi orang tua Arghi pamit istirahat duluan karena Pak Tama sudah lelah. Tinggallah anak-anak muda yang masih stay di rooftop.

Hideki yang sibuk dengan hp sedari tadi, lantas berdiri. "Gue pulang duluan." pamitnya seraya mengenakan jaket.

"Mau kemana sih? Buru-buru amat." Kai menatap sahabatnya heran.

"Udah malam, nyokap sendiri di rumah,"

"Oke. Hati-hati," kata Arghi. Hideki mengangguk.

"Salam sama Mama Papa lo, bilang terimakasih atas jamuannya," kini giliran Arghi yang mengangguk.

"Gue pergi dulu," pamitnya kepada semua yang ada disana kemudian tungkainya melangkah meninggalkan rooftop rumah Arghi.

"Lo balik sama siapa?" Tanya Arghi ke Abel. Yang ditanya hanya menatap sahabatnya.

"Bareng Rea, naik taksi online."

"Gak baik anak gadis naik taksi malam-malam gini, rawan." Celetuk Kai.

"Ya udah, mang ojol anterin gue pulang dong." Rea menggoyang-goyangkan tangan Kai seraya merengek seperti anak kecil.

"Ogah!" Balas Kai ngegas.

"Dih, kan lo bilang gak baik anak cewek pulang sendiri. Kalau gue kenapa napa di jalan gimana?" Protes Rea.

"Gue kira lo laki,"

Dukk

"Kan, mana ada cewek bar-bar kayak lo." Kai mengusap kepalanya yang baru saja ditoyor oleh Rea.

"Kita juga pamit, thanks untuk malam ini." Aryan bangkit, diikuti Athaya.

"Tapi..." Athaya menatap saudara kembarnya, seolah mengatakan kalau ia masih ingin disini. Aryan menggeleng.

"Udah malam Ya," ujarnya lembut. Berusaha membujuk adik kembarnya itu. Dengan setengah hati, mau tak mau Athaya harus pulang.

"Take care, bro. Jangan ngebut, jagain Thaya." Kai menepuk pundak Aryan. Ia sadar bahwa temannya itu masih canggung sedari tadi.

"Siap."

"Ghi, Bel, kita duluan," pamit Athaya. Arghi dan Abel hanya mengangguk.

"Males gue Ya, dari tadi kita cuma jadi kambing congek. Kita ada disana tapi kayak gak dianggap ada tau gak," celoteh Aryan ketika keduanya telah berada di beranda rumah Arghi.

"Udahlah, cuek aja kenapa sih. Mana Aryan yang bodo amat yang selama ini gue kenal?" Aryan mendengus.

"Lagian kenapa sih harus pulang duluan? Gue kan masih mau liatin Arghi."

"Lo tahu sendiri kan tuh dua cewek rempong gak bawa kendaraan kesini. Kai gak mau tumpangin Rea, ntar ujung-ujungnya pada nyuruh kita tumpangin mereka karena cuma gue yang bawa mobil,"

"Ogah gue tumpangin mereka," lanjutnya.

"Benar juga," Athaya membenarkan.

"Masuk cepetan, kita mutar-mutar dulu baru pulang. Beli apapun yang pengen lo beli, gue traktir," Keluarlah jurus Aryan untuk membujuk adik kembarnya.

"Yeayy, kakak gue emang terbaikk." Athaya dengan girang masuk ke dalam mobil.

◇◇◇

Thief Girl [COMPLETED]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang