Number 7

1K 118 14
                                    

    Bible kembali ke tempat tuannya meski yang ditempati sekarang bukanlah rumah kecil di belakang mansion-- bahkan rumah kecil yang ditinggalinya sudah hancur tak bersisa. Bible di tempatkan di salah satu kamar yang cukup luas, Apo serius dengan perkataannya jika ia akan bertanggung jawab. Asupan makanan Bible sangat ia atur, mengajaknya jalan setiap pagi bahkan sudah menjadi kewajiban.

"Perlahan saja, selangkanganmu masih sakit?" Tanya Apo, keduanya saat ini sedang berjalan-jalan meskipun hanya mengitari taman mansion yang kentara luasnya. Bible yang menanggung beban janinnya kerap kali merasakan sakit pada bagian bawah terlebih dengan usia kandungan yang berjalan semakin besar.

"Agak sakit tuan, tapi tidak apa-apa"

"Mau istirahat saja?"

Bible mengangguk, Apo langsung membantunya untuk duduk di bangku yang terdapat rapi di tamannya.

Perut yang awalnya terlihat kecil kini sudah membesar-- kesehatan Bible yang semakin pulih serta berat janin dalam kandungan sudah sesuai dengan usia kandungannya. Tangan Apo mengelus perlahan perut itu --

Kebersamaannya dengan Jeff kini harus terkikis, Apo lebih fokus pada rasa tanggung jawabnya yang besar. Meski kadang Jeff datang ke kamarnya di waktu malam hanya untuk memuaskan tuannya. Itu atas titah Apo bermaksud untuk tak menambah beban pikiran Bible yang saat ini mengandung anaknya --- ia tak mau Bible merasa sakit hati jika melihat ayah janin yang di kandung tetaplah bermain dengan yang lain.

Bible kembali di istimewakan meski tak terlalu layak waktu lalu.

Ia diperbolehkan berjalan-jalan di sekitar mansion bahkan keluar mansion hanya saja harus dengan Job yang sudah Apo percayai.

"Terimakasih ya Job, setidaknya tuan bertanggung jawab atas anakku"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terimakasih ya Job, setidaknya tuan bertanggung jawab atas anakku"

Job memaksa senyumnya, hati nya seolah ikut sakit saat mendengar Bible tak di nikahi. Namun di sisi lain ia bersyukur kana tuan Apo tak lepas tanggung jawab. Entah kesakitan hidup apa yang Bible jalani, kenapa ia masih bisa sabar dengan apa yang menimpa dirinya kini. Kata tempat yang lebih baik membuat Job semakin larut dengan rasa kasihan, seburuk apakah tempat Bible dulu?

"Kita pulang ya" ucapnya, Bible sudah ia anggap bak adik sendiri. Keinginan Bible untuk sekedar menghabiskan waktu di luar tetap Job temani meski tak terlalu memakan waktu yang lama.

Perbincangan mengiringi perjalanan pulang menuju mansion. Tangan Job masih setia pada kemudi mobil meski mata terus melirik ke arah Bible yang sedang tersenyum-- dengan mata yang berkilau seolah menyembunyikan perasaannya.

Job tau Bible menahan rasa sakit hatinya.

"Hiduplah bahagia meski tak bersama tuan" lirihnya.

Air mata Bible mulai mengalir deras saat Job mengatakan itu. Tempatnya hanya tersedia di sisi Apo Nattawin-- dia hanya budak belian. Apa pantas ia bahagia tanpa tuannya?

"Pantaskah?"

Tangan Job mengusap kepala Bible perlahan, ia berkata jika Bible pantas bahagia.

"Aku menginginkan keluarga sepertimu Job, hidup bersama istrimu Bas dan seorang anak" Bible tersenyum dikala isakan nya. Ia hanya menginginkan sebuah keluarga utuh tempat ia menumpahkan keluh kesahnya. Tentu hidup bahagia dengan anak-anaknya.

"Aku pasti doakan untuk kebahagiaanmu Bib, hapus air matamu dan tersenyumlah-- hidungmu jadi merah seperti tomat" ucap Job dengan tangan yang mengusap air mata di pipi Bible sesaat.

Bible tersenyum lebar memperlihatkan gigi nya, satu kelebihannya yaitu menyembunyikan kesedihan di balik senyum.



   Bible keheranan , suasana mansion terlihat ramai. Bodyguard yang awalnya hanya fokus pada pekerjaannya terlihat larut dengan obrolan.

Lirikan mata melihat bingung, setau Bible-- jika Apo ada di mansion ataupun tidak para pekerja tetaplah pada tempatnya. Namun sekarang seluruhnya seolah berbaur, entah itu maid dan pekerja mansion lainnya.

Seseorang yang tidak dikenalnya membuat Bible semakin bingung.

Lengkung senyum Job sangat kentara membuat Bible mengernyit.

Lengkung senyum Job sangat kentara membuat Bible mengernyit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bible, kenalkan ini tuan Pong. Adiknya tuan Apo"

Hope  || ApoBible ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang