Number 6

1K 104 13
                                    

        Tangan Apo membopong tubuh Bible yang tidak sadarkan diri menuju kamar pribadi miliknya--- seluruh pekerja di sana mulai mengernyit bingung di karenakan Bible yang sempat di usir malah di bawa lagi oleh tuannya terlebih memasuki kamar pribadi yang sudah jelas privasi. Perkataan Job mengenai kehamilan Bible memang tak di ketahui oleh siapapun, ia berbicara hanya pada tuannya dan syukurlah kini Bible di bawa pulang kembali.

Mengenai resign yang di ajukannya, Apo menolak-- mengharuskan Job bekerja sebagaimana harusnya yakni menjadi Bodyguard.

Saat di bawa pulang, selama perjalan Bible terus memberontak, tubuh yang kian lemas membuatnya hilang kesadaran. Apo memang langsung menyuruh dokter untuk datang sekedar memeriksa keadaan Bible, matanya masih terpejam erat membuat Apo di liput rasa khawatir. Rentetan kata yang terujar membuat Apo kian tenggelam dengan rasa bersalah yang besar.

Bible mengalami malnutrisi, janin yang di kandungnya tak tercukupi nutrisi harian hingga membuat kesehatannya juga ikut menurun. Mengenai pendarahan yang kerap terjadi dikarenakan oleh hal ini--- perut itu bahkan tak kentara membuncit meskipun usia kehamilannya sudah masuk bulan ke 7.

"Jika terjadi apapun lagi tolong bawa saja ke rumah sakit, dengan kondisi seperti ini rasanya sangat beresiko. Untuk kedepannya jaga saja asupan makan nya-- aku siapkan resep dulu" ungkap sang dokter, dokter bernamakan Thanayut memang selalu menjadi langganan keluarga Wattanagitiphat, hingga Apo dan dirinya bak teman yang sudah mengenal lama-- tidak ada rasa canggung di antara keduanya.

Tangan Apo sudah menggenggam resep yang diberikan dokter tersebut, hingga kini yang berada di kamar tinggal dirinya dan Bible yang masih terbaring lemah.

Wajah cantik yang awalnya menjadi idaman serasa pudar karena pucat.

Tubuh menawannya kini mulai sedikit menghilang, badan Bible yang sedikit kurus membuat lekuk tubuh indahnya tak terlihat lagi.

Disaat Bible menderita karena mengandung anaknya, sedangkan Apo masih saja bersenang-senang bermain ranjang dengan yang lain-- hal itu membuat pikirannya semakin kalut diselimuti rasa bersalah yang kian besar. "Maafkan aku" lirihnya meskipun Bible sama sekali tak mendengar. Mata yang masih rapat terpejam membuat Apo kian melangkah semakin dekat, ia bahkan terduduk di samping tubuh lemah Bible-- menemaninya berharap jika mata itu terbuka secepatnya.

Apo ingin meminta maaf atas segala kesalahannya.

Ia berjanji akan bertanggung jawab.

     Bible yang sudah terbangun hanya memakan makanan yang sudah di siapkan oleh tuannya, tangan kentara masih bergetar membuat atensi Apo sedikit teralih menatap hal itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     Bible yang sudah terbangun hanya memakan makanan yang sudah di siapkan oleh tuannya, tangan kentara masih bergetar membuat atensi Apo sedikit teralih menatap hal itu.

Bible memang sempat memberontak kembali dan menangis di kala ia membuka mata, ia berpikir jika Apo akan membawanya lagi ke tempat hina waktu lalu namun Apo dapat menenangkannya meskipun dalam kurun waktu yang cukup lama. Hingga kini, atensi Bible hanya terfokus pada makanannya.

"Habiskan--"

Bible mengangguk canggung, ranjang yang di tempati nya sekarang adalah ranjang yang sama di saat dirinya dengan sang tuan menghabiskan malam penuh gairah meskipun Bible dibuang setelahnya. Namun ingatan tentang Apo yang mengistimewakan nya sangat melekat dalam pikiran.

Ia rindu, namun rasanya lancang.

"Aku akan tanggung jawab dengan semuanya"

Bible mengernyit bingung dengan pernyataan yang terujar dari bibir sang tuan. Tanggung jawab?

"Aku tau kamu mengandung anakku"

Bible hampir saja tersedak makanannya, pasti Job yang mengutarakan seluruhnya karena tak ada siapapun lagi yang mengetahui fakta itu. Bible tak bersuara dan hanya diam atas pernyataan itu.

"Kenapa tidak mengatakan seluruhnya padaku?"

"Euh--- aku takut tuan" ungkapnya meskipun agak tersendat.

Apo menggenggam tangan Bible erat, elusan pada tangannya bak obat yang menenangkan hati Bible.

Badan Apo yang semakin dekat ke arahnya membuatnya canggung, tangan sang tuan kini telah memegang pinggangnya -- mengelusnya dengan penuh perasaan dan terkesan sangat hati-hati.

Akhir, elusan tangan Apo mendarat di perutnya.

"Aku berjanji akan bertanggung jawab mengenai anak yang kamu kandung --- tapi Bible, aku tak dapat menikahi mu" ungkap Apo jelas. Ia memikirkan hal ini dengan begitu keras, kehidupan dirinya dan Bible sangatlah berbeda. Apo masih memiliki rasa yang mengganjal dimana ia tak mau menikahi orang dengan masa lalu yang sudah jelas kelam.

Bagaimana tanggapan orang lain jika yang ia nikahi adalah pemuas nafsunya sendiri.

Ia masih menerima dan mengakui jika yang di kandung Bible adalah anaknya. Ia akan bertanggung jawab dengan semuanya, kesehatan Bible dan calon anak yang di kandung. Hanya saja jika menikahi Bible, rasanya ia tidak akan bisa melakukan itu.

Bible menggigit bibirnya, dadanya sesak bak terhujam benda tajam--- rasanya sakit.

Apa ia tak pantas bahagia? Ia hanya ingin memiliki keluarga namun rasanya sangat sulit karena Apo dan dirinya sudah jelas berbeda. Terlebih keadaan hidup yang sangat jauh, Apo merupakan orang yang berpengaruh sedangkan dirinya? Bible tau tempatnya.

Ia hanya mengangguk memaksa tersenyum. "Tidak apa tuan, yang terpenting aku bisa melahirkan anakku di tempat yang lebih baik"

Perkataan Bible membuat Apo sedikit bingung, melahirkan di tempat yang lebih baik? Apa Bible pernah hamil juga sebelumnya?

Apo hanya menatap mata yang sudah berkilauan itu, sedikit merasa tak enak namun harus di bagaimanakan lagi. Sebenarnya menikahi diam-diam bisa saja ia lakukan--namun jelas akan sangat beresiko jika fakta itu terkuak dan merusak reputasinya.

"Maaf"

"Tidak apa tuan, aku sadar tempatku" ungkapnya dengan nada pelan.

Hingga akhir pun hubungan keduanya tetaplah budak dan tuan tak lebih dari itu meskipun Bible mengandung anak dari tuannya sendiri.

Hope  || ApoBible ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang