Hai aku update lagi nih!
Jangan lupa untuk selalu vote dan coment di setiap paragrafnya ya?
*
*
*"Masa lalu itu bagian dari hidup yang tidak bisa di hindari. Tapi, bisa di atasi."
-Piyan Ghifari***
Sabtu Malam...
Malam hari di jalan raya yang sepi akan kendaraan. Genk The Rion berkumpul menutupi badan jalan. Mereka menunggu seseorang yang seharusnya datang malam ini. Sagara Laksana Arsenio. Seperti yang telah Orion katakan pada Sagara, bahwa ia menantang Sagara untuk balapan dengannya.
"Yon, gue rasa Sagara memang gak akan datang." ucap salah satu anak buah Orion.
"Dia pasti datang. Karena gue gak akan main-main sama ucapan gue ke dia." tegas Orion.
Orion Pratama ketua Genk The Rion yang selalu melakukan apa yang ia ucapan. Apapun yang terucap dari mulut nya itu maka akan terjadi begitulah ia.
***
"Alif! Ba! Ta! Tsa!"
"ALIF! BA! TA! TSA!" seru anak-anak mengikuti apa yang di ucapkan oleh Piyan. Seperti biasa di sabtu malam Sagara and The gank memiliki jadwal khusus yaitu mengajarkan anak-anak di permukiman kecil untuk mengaji. Seluruh anggota Genk Laksana juga melakukan hal sama namun di lokasi yang berbeda.
Saat ini Piyan sedang mengajarkan cara membaca huruf hijaiyah yang telah ia tulis di papan tulis. Rafid kini sedang membantu salah satu anak yang belum bisa menuliskan huruf hijaiyah dengan baik, ia mengajarkan caranya dengan sangat telaten.
Sementara itu Sagara, Bani, dan Baim mendapat tugas untuk menyiapkan konsumsi untuk anak-anak.
Drrrttt!!
Drrrttt!!
Ponsel Sagara bergetar. Ia melihat ponselnya tertera nama panggilan bertuliskan "Orioncom". Sagara langsung me-reject panggilan tersebut.
"Orion?" tebak Bani. Ia menebak panggilan masuk yang di terima Sagara dari Orion. Tebakannya itu benar. Sagara mengangguk membenarkannya.
"Kenapa lo gak terima aja ajakan dia?"
"Engga, lagi pula gak ada gunanya juga gue ikutin semua kemauannya. Toh, sama aja kan dia bakalan ganggu gue maupun anak-anak Laksana lainnya." jawab Sagara. "Mendingan juga gue ngajarin ngaji anak-anak di sini. Ada faedahnya kan?" lanjut Sagara.
"Udah, sekarang waktunya bagiin konsumsi ke-" ucapan Sagara terpotong begitu menolehkan wajahnya di ikuti pula oleh Bani yang menolehkan wajahnya.
"BAIMMM!!!" teriak Sagara dan Bani bersamaan.
Baim pemuda berpakaian baju koko berwarna biru langit lengkap dengan peci di kepalanya, tertangkap basah sedang memakan salah satu nasi kotak yang nantinya akan di berikan pada anak-anak.
Sagara dan Bani menghampiri Baim. "Astagfirullah halazim!"
Suara teriak dari Sagara dan Bani membuat anak-anak, Rafid dan Piyan ikut keluar ruangan. "Ada apa?" ucap Piyan.
"Tau nih, ada apaan sih, Ban? Bikin kaget kita aja. Anak-anak di dalam juga sama kagetnya." Tanya Rafid pada Bani.
"Noh, ada kucing garong!"
"Mana kak, kucing garongnya?" tanya sah satu anak laki-laki dengan wajah polosnya.
Sagara tersenyum pada anak laki-laki itu. "Nah, ini dia kucing garongnya adik-adik. Kak Baim."
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGARA LAKSANA
JugendliteraturMAMPIR SINI BIAR GAK PENASARAN, YUKK!!! # DI LARANG MENJIPLAK/ MEMPLAGIAT CERITA DALAM BENTUK APAPUN.❌ -Salam Penulis.