07 - Belanja

19 2 0
                                    

Dua hari setelah malam itu Alina masih belum bisa menghilangkan bayangan kejadian itu dalam otaknya. Terus terbayang bayang bagaimana tatapan Davin padanya. Bahkan Alina masih bisa merasakan sentuhan tangan Davin di beberapa bagian tubuhnya.

"Naa.. mau makan malem apa nih" malam ini Nadis menginap di apartemen Alina karena ada tugas kuliah yang harus dikerjakan berdua.

"Kita ke food court belakang aja yuk Dis, sambil cari angin mumet nih tugas ga selesai selesai mumpung masih jam sembilan" Alina sebenarnya bukan hanya ingin cari angin, ia juga mengharapkan Davin ada disana. Bertemu secara tidak sengaja lebih baik menurutnya daripada janjian bertemu yang membuat Alina deg-degan.

Nadis menyetujui ajakan Alina dan mereka langsung pergi mencari makanan. "Mau nasi goreng aja ga atau mau katsu itu?" tanya Nadis

"Katsu mana"

"Itu gerobak yang merah deket nasi goreng"

"Loh emang ada? Gak ada ah yg jual katsu gerobakan disini"

"Itu loh Na coba yuk deketin" Ternyata memang ada gerobak merah yang menjual chicken katsu disana, sepertinya pedagang baru.

"Bang ini jual katsu nya aja atau ada nasi sama temen temennya?" Penjual itu menahan tawa saat Nadis bilang temen temennya.

"Maaf neng gak ada temen temennya ini cuma ada katsu, acar dan saus sausnya aja kalo mau pake nasi paling beli nasi nya di pedagang lain" kata Abang katsu.

"Hmm yaudah beli deh komplit yaa bang beli empat"

"Banyak amat Dis beli empat" kata Alina

"Emang kamu kenyang kalo cuma makan satu doang? Kalo aku sih nggak ya makanya aku mau dua. Kalo kamu cukup satu yaudah beli tiga aja"

"Yaa satu kurang sih hehe"

Setelah beli katsu Alina dan Nadis mencari makanan lain, mereka mau beli banyak makanan karena pasti malam ini akan tidur larut malam atau mungkin tidak tidur demi tugas yang dikumpulkan lusa.

"Nasi dulu yang dibeli biar gak lupa nanti" kata Alina

"Hmm nasi warteg aja lima ribu dapet banyak bisa dua kali makan"

"Hah tumben kamu ngirit haha kenapa nih harusnya aku yang bilang gitu"

"Hahaha aku jadi ketularan kamu yang selalu ngirit tapi ada bagusnya sih jadi hemat"

Selama berada disana sebenarnya Alina terus memperhatikan setiap orang, mencari apakah mungkin ada Davin disana tapi sepertinya malam ini dia tidak ada disini.

Selesai membeli banyak makanan dan minuman mereka kembali ke apartemen Alina dengan membawa banyak kantong plastik di kedua tangan mereka.

"Makan nasi dulu laper nih dari tadi"

"Yaah Na, padahal aku mau makan cilor -aci telor-"

"Nanti aja Dis buat ngemil malem"

Akhirnya Nadis, dan Alina makan makanan yang mereka beli, selesai makan mereka melanjutkan tugas kuliahnya sampai pukul tiga pagi ternyata tugasnya belum selesai juga, Nadis yang tak kuasa menahan kantuk sudah tertidur lelap di karpet sedangkan Alina masih mengerjakan sebagian tugas yang mudah dilakukan sendiri sambil meminum ice greentea kesukaannya.

🌹

Pagi ini Nadis bangun duluan karena memang dia tidur duluan juga. Ia melihat Alina yang masih tidur di sofa tidak ingin membangunkannya karena pasti Alina mengerjakan tugas sampai subuh. Nadis membersihkan diri setelah itu membuat sarapan untuk mereka, Nadis membuat nasi goreng dari sisa nasi semalam dengan irisan bakso kecil yang juga sisa semalam.

Rahasia KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang