fourteenth : some anxiety

35 4 2
                                    

Haloo~

Author balik lagiii
Happy reading all~







Taeil dan Doyoung terlihat berkutat dengan yang ada di hadapan mereka.  Ada banyak tugas yang harus mereka kerjakan dari sekolah.

"Kak..." Panggil Doyoung yang hanya dijawab dengan deheman oleh Taeil.

"Kalau kita jumpa ayah dan ibu di jalan kaya kak Taeyong tadi, kakak rasa mereka ngenal kita gak?"

Taeil menghela nafasnya saat mendengar topik yang Doyoung bicarakan.

"Jangan mulai Doyoung..." Ucap Taeil.

Doyoung mendengus. Dia hanya ingin bertemu dengan kedua orangtua mereka, apa yang salah dengan itu? Kenapa kakak nya ini selalu menyimpan rahasia kepadanya.

"Kalian gak ngajak buat pr..." Ucap Taeyong saat melihat Taeil dan Doyoung yang sibuk dengan pr mereka.

"Hehehe... Tadi aku lihat kau masih bicara sama kak Chanyeol." Ucap Taeil sambil tertawa pelan.

"Masih banyak gak kak?" Tanya Taeyong yang di angguki Taeil.

"Oke, tunggu ya, aku ambil pr ku dulu." Ucap Taeyong dan berlari menuju kamarnya.

Wendy keluar dari kamarnya dan melihat beberapa anak panti yang sepertinya mengerjakan tugas sekolah mereka. Arah mata Wendy terarah pada Doyoung yang memperlihatkan wajah kesalnya.

Wendy pun menghampiri Doyoung.

"Kenapa Doy? Ada yang susah ya pr nya?"

Doyoung menggeleng.

"Aku lagi kesal sama kak Taeil."

"Ya makanya kalau nanya itu yang iya iya aja. Jangan tanyain pertanyaan itu terus, kakak udah sering peringatin ya." Ucap Taeil langsung menjawab perkataan Doyoung.

"Ya tapi kan aku nanya aja. Siapa sih yang gak pengen ketemu sama orang tua mereka? Semua orang juga pengen ngerasain gimana rasanya main-main di taman sama ibu mereka, pengen ngerasain gimana di traktir beli es krim dari ayah mereka, pengen di peluk sama orang tua mereka kalau lagi sedih." Ucap Doyoung sambil melihat kakaknya marah.

"Tapi aku tidak ingin..."

Taeil mengeratkan genggamannya pada pulpen yang dia pegang. Wendy bisa merasakan bagaimana rasa yang Taeil rasakan sekarang hanya dengan melihatnya saja.

"Doyoung, udah, jangan bertengkar sama kakaknya." Ucap Wendy.

Doyoung melihat Wendy.

"Kak Wendy juga pasti pengen ketemu orang tua kakak kan? Semua anak di panti ini juga pasti pengen ketemu sama orang tua mereka. Apa salahnya kalau kak Taeil ngasih tau tentang orang tua kami?"

"Doyoung! Kemari!" Wendy menarik tangan Doyoung agar tidak semakin menjadi pertengkaran itu.

Taeyong melihat dari jauh. Dia merasa terpukul dengan perkataan Doyoung.

Doyoung benar. Siapa yang tidak ingin mendapatkan kasih sayang dari orang tua mereka?

Taeyong mendekati Taeil yang terlihat masih melanjutkan pr nya. Dari cara Taeil menulis saja Taeyong tau jika Taeil sedang menahan amarahnya.

Tanpa mengatakan apapun, Taeyong duduk di samping Taeil dan mulai mengerjakan pr nya. Dia ingin mengajak Taeil berbicara, tapi sepertinya ini bukan waktu yang tepat.

Di taman luar panti.

Wendy berhenti menarik Doyoung dan kemudian melihat Doyoung dengan tatapan prihatin, tapi dengan amarah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 30, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FROM HOME || YUTA VER.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang