Eunchae
Jangan lupa pengumuman jam 1
10.34
Eunchae
Rin kepala charger gue tinggal di kos lu ga sih?
12.45
Eunchae
EH GUE KETERIMA DONG! HOKI SETAHUN KEPAKE
Lo gimana?
13.06
Eunchae
Lo tidur apa simulasi mati sih rin?
17.20Gemas, berkali-kali ditelpon masih belum bangun. Tuan puteri Haerin masih belum bangkit dari hibernasi singkatnya.
Memang kebiasaan, Haerin bisa tidur seharian dari ayam berkokok sampai ayamnya masuk kandang lagi. Bukan kebiasaan sih, cuma di hari-hari tertentu aja. Contohnya seperti hari ini, setelah kemarin sibuk berinteraksi dengan banyak orang seharian.
Kata Eunchae, Haerin kebanyakan bacot! Pakai alasan introvart introvert, padahal emang anaknya aja ngantukan plus darah rendah.
Masih dalam tidur pulasnya, Haerin terpaksa terbangun waktu dering berbunyi suara terompet kill this love memenuhi seisi ruang kamarnya.
Siapapun yang nelpon, semoga kelingking kaki lo kepentok sudut pintu dua kali seminggu!
Ia baca sekilas nama Eunchae tertera di layar ponsel. Media komunikasi canggih tadi ditempelkan ke pipinya, kelopak matanya masih susah dibuka, "ngapain nelpon?"
"Gila lo ya, baru bangun? Lo tidur kaya orang mati anjir, gue tadi hampir mau nelpon Pak Sobari buat ngecek lo masih hidup apa kaga,"
Fyi aja kalau Pak Sobari itu Bapak Kos Haerin. Nama aslinya Soobin Sudrajat, tapi karena terlanjur akrab, Haerin dan Kyujin memanggilnya Sobari.
Bisa-bisanya teman-temannya lebih akrab dengan Bapak Kosnya ketimbang Haerin sendiri.
Gimana mau akrab, kalau setiap ketemu Bapak dan Ibu Kos kerjaan Haerin selalu mengeluarkan jurus kabur no jutsu.
"Lebay," matanya dikucek, perlahan bangkit dari singgasananya, "apa sih? Nelpon cuma mau ngomel-ngomel?"
"Si bego, udah ngecek penempatan lokasi belom? Buruan lo liat, gue diterima di tim kemarin."
Haerin mengubah mode panggilan ke loudspeaker, ia masuk ke portal site kampus untuk mengecek penempatan yang dimaksud Eunchae.
Tak ada reaksi yang berarti, "keterima."
"Dih, gitu doang respon lo?"
"Horeeee,"
"Pengen gue pukul kalo gue disitu," Haerin mengulum senyum dengar perkataan sahabatnya, Eunchae melanjutkan, "ya udah deh, cuma mau mastiin itu. Jangan lupa masuk grup."
"Grup apaan?"
"Judi slot," terdengar nada geram di sambungan telepon, "grup tim KKN yang terlampir di pengumuman lah, ayam betutu. Ah udahlah, gue tutup ya, lo cari sendiri link grupnya yang mana, jangan nyusahin gue."
Sambungan terputus. Kesabaran Eunchae memang setipis tisu.
***
"Lo bawa celana berapa, Jin?"
"Berapa ya? Sepuluh aja kali ya?"
"Stress, barang lo noh selain pakaian udah full sekoper. Mau bawa berapa koper lo?"
"Eh Chae, lo sama Haerin mah enak anjir keterimanya di Pulau Jawa, masih deket. Lah gue kelempar jauh ke Sulawesi, kan gue ga tau sikon disana gimana. Ya anggep ajalah jaga-jaga,"
"Serah elu dah, Jin," Eunchae tak ambil pusing dengan barang-barang yang sedang dikemas Kyujin, sedikit bingung Kyujin mau Kuliah Kerja Nyata apa pindah rumah?
KAMU SEDANG MEMBACA
50 Days [daerin/candyz]
FanfictionHaerin harus pergi KKN selama 50 hari dan meninggalkan anabul kesayangan. Di tengah dilanda kebingungan mau menitipkan ke siapa, good news Danielle hadir menawarkan diri. But the bad news, Danielle itu mantannya. -very slow update