Chapter 1

37 3 0
                                    

Jam sudah menunjukan pukul 11 malam, namun seorang gadis muda masih harus bekerja untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Ia terpaksa menerima pekerjaan paruh waktu di toserba yang berada ditempat yang terbilang cukup sepi. Bahkan dikota padat seperti ini, hanya beberapa orang saja yang mau melewati jalan yang tidak terlalu luas dengan pencahayaan yang minim, terlebih lagi malam semakin larut.

Cassie mulai merasa jenuh, sudah sejam lebih ia duduk menggantikan sift pekerja sebelumnya, namun belum ada satupun orang yang datang untuk berbelanja. Terlihat diluar juga sangat sunyi, jalan yang basah ditambah lagi penerangan yang redup menambah suasana horor diluar sana. Entah apa yang dipikirkan pemilik toserba ini sampai-sampai ia dengan semangat membuka usahanya selama 24 jam. Jika bukan karena sulitnya mencari pekerjaan, Cassie tidak akan bekerja ditempat seperti ini. Bagaimana pun usianya sudah 22 tahun dan ia sangat ingin hidup mandiri. Hal ini akan lebih baik daripada kembali ke pedesaan dan hidup di tempat yang dikelilingi babi-babi bau bersama ayahnya yang sangat suka mabuk dan bermain judi.

Cassie terus saja memainkan jarinya di atas meja sambil menatap handponenya dengan miris. Rusak. Handphone itu sangat tidak layak untuk di pertahankan lagi. Jika gajinya telah dibayarkan, ia akan langsung membeli handphone baru.

Lamunan Cassie menjadi buyar saat ia mendengar ada yang mendorong pintu toserba. Ia melihat seorang laki-laki tegap menggunakan hoddie hitam mendekat kearahnya. Lelaki itu menurunkan penutup kepalanya, memperlihatkan seluruh bagian wajahnya yang terlihat cukup tegas. Tampan dan bugar, itulah pendapat Cassie ketika melihat laki-laki itu.

"Beri aku sebungkus rokok" ujarnya.

"Beri aku sebungkus rokok, yang itu" katanya lagi.

Seketika Cassie tersadar dari lamunannya. Dngan terburu-buru ia berbalik dan mengambil rokok yang dimaksud oleh lelaki itu.

"Maaf" Gumam Cassie sambil menyodorkan rokok tersebut.

Lelaki itu segera memberikan uang pada Cassie dan berkata, "Kembaliannya untukmu saja".

"Orang mana yang tega membiarkan seorang gadis muda menjaga toko di jam segini, benar-benar tidak ada otak" Katanya lagi sambil meninggalkan Cassie dan menjauh dari toserba.

MIDNIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang