Chapter 3

22 2 0
                                    

Hari telah berlalu. Semalam mungkin akan jadi salah satu malam yang tidak akan dilupakan oleh Cassie, pembunuhan terjadi tepat didepan matanya. Ia belum bisa tidur, hujan pun tidak mereda sama sekali. Ia terpaksa bolos kerja karena badannya mendadak panas, entah karena shock atau karena kehujanan.

Ia memgumpulkan segala keberaniannya, "Aku harus melaporkan kejahatan ini".

Ia bergegas mengambil sweater, kupluk, dan mengenakan sepatu. Cassie mengunci apartemennya dan meletakan kunci tersebut di bawa keset kaki. Menuruni beberapa lantai dengan anak tangga tidak memb uatnya kelelahan. Walau merasa sedikit sakit, ia harus tetap ke kantor polisi yang jaraknya kira-kira 4 km dari apartemen yang ia sewa.

==

Ia menatap bangunan kokoh didepannya dan bergegas mengambil langkah tegas.

"Permisi Pak, saya ingin mengadukan sesuatu"

Pandangan penjaga terarah pada Cassie yang saat ini sedang berada didepan pos polisi sambil mengenakan payung hitamnya.

"siapa yang mengantarmu?"

"Tidak ada, Pak"

Polisi itu hanya menganggukan kepala.

"Mari, biar ku antar ke bagian pengaduan" Kata polisi itu.

Cassie mengikuti arah jalan petugas itu, menuntunnya masuk ke dalam kedung kantor polisi yang lebih dalam lagi.

"silahkan duduk, ada yang bisa kami bantu?" kata petugas saat melihat Cassie di depan pintu ditemani oleh seorang petugas.

"Kemarin... kemarin aku melihat pembunuhan. Terjadi tepat di depan mataku" ujar Cassie sambil gemetar.

Petugas itu mengerenyitkan alisnya, "kau yakin?"

"Iyaa Pak. aku tidak berbohong. Kejadian itu terjadi di gang yang berada tepat di persimpangan Y"

Petugas itu belum mencatat apapun di komputernya. Ia nampak ragu dengan penuturan Cassie, "benarkah? tapi petugas yang berpatroli tadi tidak menemukan hal yang mencurigakan di jalan sekitar situ. Tak ada tanda apapun. Tidak ada pelaporan bahwa mayat telah ditemukan disana"

"Be.. Benarkah? aku yakin. Bahkan aku diancam oleh pembunuh itu"

"Tenang nona, kami akan mencatat laporanmu dan kami akan segera melakukan pengecekan kembali. Tinggalkan nomor telefonmu disini, dan kami akan menghubungimu lagi nanti jika semisalnya kami membutuhkan keteranganmu lebih lanjut" ucap petugas tersebut sambil menyodorkan buku tulis dan bolpoin.

MIDNIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang