Hai, Call me Pink!
Wellcome to my story 🍓Skip cerita ini bagi kalian yang punya kesabaran setipis tisu.
༶•┈┈⛧┈♛♛┈⛧┈┈•༶
Hubungan persahabatan itu terlalu kuat, hingga tak ada yang bisa merubahnya termasuk kita berdua selaku tokoh utama.
"Possesive My Bestfriend."
✧༺༻✧
"Maaf Sil, gue enggak bermaksud lancang." Bersama mata terpejam dan rasa tidak enak, Helmi mengikat jas sekolahnya di pinggang Silka guna menutupi sesuatu yang tak pantas untuk dilihat.
"Makasih, Hel ... maaf ngerepotin kamu. Kamu pasti jijik, ya." ujar Silka menunduk penuh sesal.
Air matanya tak bisa lagi dibendung. Membayangkan akan seperti apa dirinya jika Helmi tidak ada.
"No, Silka." Helmi sedikit menunduk, mengacak rambut Silka yang sedang menangis. "Jangan minta maaf, gue ikhlas dan gue sama sekali enggak jijik."
"Tapi karena aku, kamu terpaksa harus beli ini. Em ... Kamu pasti malu banget, kan?" katanya sembari menunjuk dua benda di dalam plastik.
Helmi tersenyum manis. Tangannya tak tahan untuk tidak mengacal rambut Silka saking gemasnya. "Beli Kiranti sama roti bantal enggak akan buat harga diri gue ilang. Jadi, untuk apa gue malu?"
Sumpah. Seperti ada kupu-kupu menari di atas kepala. Silka tersenyum mendengar pengakuan Helmi. Rasa bersalahnya kian memudar dan berganti dengan senyum tipis yang manis.
"Makasih, Hel. Kamu temen aku yang baik." Silka antusias.
"Sama-sama. Temen." lanjutnya dalam hati.
"Sebagai ucapan terima kasih mau nggak kalau aku ajak kamu ma—"
Bugh!
"Beraninya lo sentuh Silka! Mau gue patahin tangan lo?"
Silka terpaksa menghentikan kalimatnya ketika seseorang melayangkan tinjuan tepat di wajah Helmi, membuat mereka berdua kaget bukan main. Bahkan minuman pereda sakit di tangannya jatuh karena Silka yang terkejut."Salka?" panggilnya dengan tubuh bergetar. Wajah bahagianya berubah pias. Melihat kilat emosi jelas di wajah Salka.
"Apaan lo, anjing! Kenapa lo pukul gue?" tanya Helmi berteriak. Ibu jarinya mengusap sudut bibir yang terasa nyeri. Dia jelas tak terima diperlakukan seperti ini, apa lagi dengan Salka.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Heart, Sasil
Teen FictionBukan tentang cinta beda agama apa lagi melawan restu orang tua. Melainkan tentang tingginya tembok persahabatan yang sulit untuk ditembus. Merubah status sahabat menjadi kekasih, bukan satu hal mudah dan terdengar tidak mungkin. ✧༺༻✧ "Kenapa enggak...