Field Of Fireflies | 2024 Ver

02

Field Of Fireflies
Treasure Fanfiction by redline0022

.

.

.

Gapyeong, wilayah yang berada di arah utara Korea Selatan adalah wilayah dimana desa kecil bernama desa Sun berada.

Di desa kecil tersebut, ada sebuah panti asuhan yang tidak begitu besar. Panti asuhan itu diberi nama panti asuhan Sunny, sebuah nama yang diberikan oleh seorang wanita berkulit gelap yang mendedikasikan sisa hidupnya di desa tersebut dengan menjadi ibu dari belasan anak yang tidak beruntung seperti anak-anak lainnya.

Kebanyakan dari mereka yang menghuni panti adalah anak-anak yang ditelantarkan oleh orangtua mereka sendiri dengan alasan biaya hidup dan lain-lain.

Kejam, tentu saja. Melihat anak-anak yang tidak tahu apa-apa harus menjadi korban dari keegoisan orangtua mereka tentu membuat wanita berkulit gelap yang dipanggil mama Joey itu terdorong untuk menolong mereka.

Tidak, mama Joey bukanlah wanita kaya raya. Beliau hanyalah wanita yang ditinggal pergi oleh suami serta putra semata wayangnya yang gugur saat sedang bertugas. Mata pencahariannya saat ini pun hanyalah jasa menjahit yang hasilnya tidak begitu banyak.

Walaupun begitu, mama Joey tetap ingin menampung anak-anak itu. Memberi mereka kasih sayang sebagai orangtua yang tidak mereka dapatkan dari orangtua kandung atau keluarga mereka.

Sore hari ini, salah satu anak dari panti asuhan Sunny baru saja pulang dari rumah teman sekolahnya.

Gadis kecil dengan rambut pendeknya yang dikuncir dua rendah itu terus berjalan di tepi jalanan sembari sesekali menyenandungkan lagu anak-anak kesukaannya.

Tiba di jembatan yang berdiri di atas sungai panjang, atensi gadis kecil itu tercuri oleh sesuatu di dekat sungai.

Sontak kedua kaki kecil anak itu berhenti berjalan. Tak berselang lama, dia pun mendekati tepi jembatan untuk melihat lebih dekat apa yang tadi ia temukan.

"Eh? Itu apa yah?" gumam anak kecil itu dengan mata yang ia micingkan.

Karena rasa penasarannya yang semakin besar, anak berusia sepuluh tahun itu pun bergegas melewati jembatan, lalu menyusuri jalanan kecil untuk sampai ke dekat sungai.

Semakin lama jarak anak kecil itu dengan sesuatu di atas dekat batu sungai semakin dekat. Hingga akhirnya, anak kecil itu pun sampai tepat di samping sesuatu yang ia temukan.

Detik itu juga, kedua matanya membulat karena terkejut usai tahu apa yang sudah ia temukan.

"Astaga, ini orang. Tolong! Tolong!" teriak anak itu ke arah jembatan.

Sambil berteriak, anak kecil berusia sepuluh tahun itu mencoba menarik tubuh anak kecil yang tersangkut di antara batu sungai.

"Paman Taejin! Paman Taejin tolong!" Gadis kecil itu kembali bersuara, kali ini ia meminta pertolongan pada seorang pria yang ia kenal sedang melintasi jembatan dengan sepeda motornya.

Taejin, nama pria itu, sontak menoleh karena mendengar suara anak kecil yang memanggilnya.

Saat itu juga, mata pria dewasa itu terbelalak karena melihat anak kecil yang ia kenal sedang melambaikan tangan padanya sembari menarik tubuh anak kecil lainnya dari sungai.

Ketika pria bernama Taejin itu sampai di tepi sungai, ia pun segera membantu mengangkat anak laki-laki yang tak sadarkan diri itu lalu meletakkan tubuhnya di atas rumput.