Hari ini adalah hari terakhir Haruto tinggal di panti asuhan Sunny selama seharian. Besok, ia akan pergi bersama keluarga Park yang telah resmi menjadi orangtua angkatnya.
Walaupun berat meninggalkan panti yang sudah sudi menampungnya, Haruto akan tetap menjalani kehidupannya yang baru nanti dan akan tetap tersenyum pada teman-teman panti dan juga mama Joey.
Hari ini Haruto banyak menghabiskan waktu dengan bermain bersama anak-anak panti. Dimulai dari bermain ular naga, petak umpet, mencari katak seperti yang diinginkan Jaehyuk, lalu bermain layang-layang dan berakhir di lapangan untuk bermain sepak bola.
Haruto tak henti-hentinya bersemangat selama permainan. Ia dan teman-temannya bergembira bersama kala berhasil mencetak gol dan meraih kemenangan.
Di tepi lapangan, Junkyu tersenyum memandang keseruan anak laki-laki. Di sampingnya, Doyoung menundukan kepala dengan raut wajah sedih.
"Doyoungie, kamu kenapa?" tanya Junkyu saat dirinya tak sengaja melirik ke arah Doyoung.
Doyoung mendongak lalu menggelengkan kepalanya. "Tidak apa-apa," jawabnya dengan suara pelan.
Junkyu tersenyum lalu mengusap bahu anak itu. Junkyu tahu Doyoung pasti masih sedih dengan kabar diadopsinya Haruto oleh keluarga Park.
Usai bermain sepak bola, Haruto tiba-tiba mengajak Junkyu untuk pergi ke tempat dimana mereka melihat kunang-kunang bersama.
Junkyu tentu saja mengangguk setuju. Lagipula ini kali terakhir mereka kesana sebelum Haruto besok pergi bersama keluarga Park.
Setelah berjalan cukup jauh, keduanya pun sampai di tanah lapang tempat mereka memandang puluhan kunang-kunang bersama.
Langit sudah senja, itu artinya sang matahari hendak kembali tenggelam. Haruto menyunggingkan senyum terbaiknya kala sang mentari sedikit demi sedikit menghilang dari pandangan mata.
Dirinya pun dengan gerakan ragu mendekatkan tangannya pada telapak tangan Junkyu yang menggantung.
Junkyu mengernyit lalu menoleh ke arah tangan kirinya yang digenggam oleh Haruto. Wajahnyapun mendongak, menatap wajah rupawan yang masih menampakan senyum menawannya.
"Junkyu... kamu harus janji, kalau kamu tidak akan melupakanku. Walaupun besok kita berpisah, kamu harus tahu kalau pertemanan kita tidak akan putus," tutur Haruto.
Junkyu tertegun dengan semua kata-kata Haruto. Perasaan sedih yang selama ini ia pendam pun semakin membesar.
Apakah sekarang dirinya mulai menyesal karena telah membiarkan Haruto diadopsi oleh keluarga Park?
"Suatu hari nanti," Haruto kembali bersuara dengan pandangan tertuju ke arah bukit, "Aku mau kembali ke tempat ini lagi. Aku mau melihat matahari terbenam bersama kamu lagi, lalu berdoa di antara kunang-kunang yang indah. Aku ingin melihat pemandangan indah itu lagi bersama kamu, Junkyu," terang Haruto.
Satu tarikan nafas panjang Haruto ambil lalu dihembuskan secara perlahan. Setelah itu, dirinya pun berbalik hingga berhadap-hadapan dengan Junkyu.
"Junkyu, terimakasih ya sudah menjadi teman yang sangat baik. Terimakasih juga sudah membuatku tidak merasa kesepian lagi. Terimakasih banyak," ucap Haruto.
Setelah itu, keduanya segera memandang ke arah senja yang sudah terbenam. Keduanya tersenyum di tengah tanah lapang serta hembusan angin sejuk yang membuat helai demi helai rambut mereka berterbangan.
Saat gelap menyapa, satu persatu kunang-kunang disana muncul, berterbangan di antara Haruto dan Junkyu yang kian melebarkan senyum mereka.
Di bawah sana, tangan Haruto bergerak ragu untuk mendekati tangan Junkyu. Awalnya terasa lambat, tapi saat Haruto merasa dirinya lebih tenang, Haruto pun segera menautkan jari-jari tangannya di antara jari-jari tangan Junkyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Field Of Fireflies | 2024 Ver
FanfictionMasih ingatkah kamu dengan tanah lapang yang ditumbuhi rumput hijau dan ilalang tinggi itu? Tempat dimana kita berdua menabur doa kita sambil ditemani puluhan kunang-kunang yang menerangi tempat itu. Dan masih ingatkah kamu dengan apa yang aku katak...