Field Of Fireflies | 2024 Ver

07

Field of Fireflies
Treasure Fanfiction by redline0022

.

.

.

Malam yang dingin tidak membuat Haruto beranjak sedikitpun dari balkon apartemen milik kekasihnya.

Sepasang matanya yang selalu terlihat tajam itu tak henti-henti memandang ke arah jalanan kota yang masih ramai meskipun jarum jam sudah menunjuk ke angka sebelas.

Kepulan asap putih lantas Haruto keluarkan dari mulutnya. Tak lama setelah itu, lelaki yang telah merubah namanya menjadi Park Haru itu menghisap sebatang rokok di tangan lalu menghembuskan asapnya seperti beberapa saat lalu.

Asyik dengan dunianya membuat lelaki berdarah Jepang itu tidak menyadari kedatangan sosok berparas cantik dan menawan.

Dua tahan berkulit putih halus itu pun melingkari perut Haruto, merasakan langsung sentuhan kulit mereka karena saat ini Haruto berdiri tanpa mengenakan atasan.

Gerak jari lentik yang mengusap perutnya sontak membuat tatapan Haruto turun ke bawah.

Bibir lelaki berdarah Jepang itu pun melengkung membentuk senyum. Ia raih tangan kekasihnya, sedikit memutar tubuhnya agar dapat merangkul sang kekasih.

"Kamu belum tidur?" tanya Haruto.

Kanemoto Yoshinori, seorang model yang berhasil mengalahkan ratusan hingga ribuan gadis lainnya untuk menjadi kekasih seorang Haruto, tersenyum lembut pada prianya.

"Belum," jawab Yoshi.

Merasakan jari Haruto kini menyentuh wajahnya membuat Yoshi memejamkan mata.

Sesaat kemudian, dapat Yoshi rasakan bibir sang kekasih kembali menyapa bibirnya. Bukan hanya sekedar saling bersentuhan, bibir mereka bergerak layaknya sedang bergulat.

Ciuman panas keduanya pun segera berakhir setelah Yoshi menepuk dada telanjang Haruto—sebagai tanda bahwa ia sudah sesak.

Sementara Haruto, lelaki itu tersenyum puas setelah berhasil membuat kekasih cantiknya kacau untuk kedua kalinya di malam hari ini.

"Apa ada sesuatu yang kamu pikirkan sampai belum mau tidur?" tanya Yoshi tanpa melepaskan kedua tangannya yang mengalung di leher Haruto.

Haruto menggeleng sebagai respon pertama. Setelah itu tangannya tergerak untuk mengusap wajah cantik milik Yoshi.

"Sepertinya ini efek kopi yang tadi aku minum, jadi efeknya sulit mengantuk," ucap Haruto.

"Sudah kubilang jangan minum kopi kalau sudah lewat jam delapan malam, Haru," balas Yoshi.

Melihat wajah sebal kekasihnya itu seketika membuat Haruto kembali meraih bibir sang kekasih untuk ia cumbu.

Selangkah demi selangkah, Haruto membawa masuk tubuhnya ke dalam kamar tanpa menghentikan cumbuan panasnya.

Tubuh molek dengan kulit seputih susu itu Haruto hempaskan ke atas ranjang. Setelah itu dirinya pun menyusul dengan memposisikan tubuhnya di atas sang kekasih, lalu kembali menyatukan bibir mereka.

"Yoshi..." panggil Haruto setelah melepas sejenak kegiatannya.

Yoshi yang mengerti dengan arti tatapan yang diberikan Haruto pun tersenyum lalu mengangguk.

Rasa cintanya pada pria yang ia ketahui bernama Park Haru itu sangat besar, sehingga malam ini ia merelakan tubuhnya kepada sang kekasih untuk kedua kalinya.