Pagi hari ini, untuk pertama kalinya Haruto bergabung bersama anak-anak panti dan mama Joey untuk sarapan bersama.
Di sana, hampir semua anak-anak menatap ke arah Haruto yang baru saja datang ke panti asuhan ini kemarin sore.
Setiap gerak-gerik Haruto tak luput dari perhatian mereka, membuat Haruto mulai merasa risih karena ditatap hampir semua orang dalam waktu bersamaan.
"Nama kamu siapa?" Salah seorang anak laki-laki bertanya pada Haruto.
Sadar bila pertanyaan itu tertuju padanya, Haruto pun mendongak lalu menatap anak laki-laki tadi dengan ekspresi datar.
"Haruto... hanya itu," balas Haruto yang masih enggan menyebutkan Watanabe di namanya.
Anak laki-laki yang tadi bertanya pada Haruto pun tersenyum. Kemudian anak itu menjulurkan tangannya–bermaksud ingin berkenalan dengan Haruto.
"Namaku Yoon Jaehyuk. Salam kenal ya Haruto," ucap anak laki-laki itu.
Diam.
Hanya itu yang Haruto lakukan. Ia bahkan tak berpikir untuk membalas uluran tangan anak bernama Jaehyuk itu.
Sampai akhirnya, tangan anak bernama Jaehyuk itu turun dengan sendirinya. Jaehyuk tersenyum kikuk, lalu kembali duduk di kursinya dengan kekehan karena malu sudah diabaikan Haruto.
"Sombong sekali," celetuk salah seorang anak.
"Benar, kak Jaehyuk sudah baik-baik mau kenalan, tapi kok dia diam aja?" timpal anak yang lain.
Kini beberapa anak terlihat melayangkan tatapan tak suka mereka pada Haruto. Hal itu pun membuat Doyoung yang juga ada di sana menghela nafas.
"Teman-teman, jangan begitu. Haruto kan masih baru disini, wajar kalau dia masih kaku dengan kita semua," bela Doyoung.
"Ya tapi kan harusnya dia membalas uluran tangan kak Jaehyuk. Dia sombong!" seru anak yang pertama kali nyeletuk.
Haruto yang mendengar tuduhan anak itu merasa tidak begitu peduli. Baginya semua anak-anak di hadapannya ini bodoh.
"Sudah-sudah, benar kata Doyoung-ie. Haruto masih baru, apalagi dia ke panti ini umurnya sudah gede. Berbeda dengan kita yang dari kecil ada di sini," lerai Jaehyuk yang sedari tadi menjadi bahan perdebatan.
Sedangkan itu, Doyoung kembali menatap Haruto lalu memegang pundak Haruto dengan sebelah tangannya.
"Kamu baik-baik saja, kan? Maafkan adik-adikku ya?" ucapnya dengan perasaan bersalah.
Haruto membalas tatapan Doyoung lalu mengangguk cepat.
"Eumm semuanya, pertengkarannya dilanjutkan nanti saja, ya? Sekarang ayo habiskan makanan kalian," ucap seorang anak lagi yang tampaknya seusia dengan Haruto, Doyoung dan Jaehyuk.
Semua anak di ruangan itu–kecuali Haruto, mengangguk patuh lalu kembali menikmati makanan yang menjadi sarapan mereka.
Saat satu sendok makanan masuk ke dalam mulutnya, Haruto reflek mengerutkan wajah karena rasa aneh yang belum pernah ia rasakan.
Tidak enak batin Haruto.
Namun, karena Haruto tak punya pilihan lain selain menelan makanan itu, terpaksa ia menelan makanan itu walaupun rasanya sama sekali tidak bisa ia nikmati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Field Of Fireflies | 2024 Ver
FanfictionMasih ingatkah kamu dengan tanah lapang yang ditumbuhi rumput hijau dan ilalang tinggi itu? Tempat dimana kita berdua menabur doa kita sambil ditemani puluhan kunang-kunang yang menerangi tempat itu. Dan masih ingatkah kamu dengan apa yang aku katak...