Langit siang sedikit mendung. Levi berlari menuju pintu kantor tempat ia bekerja,
Ia mendapatkan jadwal siang tetapi lagi dan lagi ia terlambat, bukan disengaja, ia hidup sendiri jauh dri orangtuanya dan harus mengurus anaknya yang berusia 5 tahun, menghantarkan kesekolah menyiapkan bekal membereskan rumah semua ia lakukan sendiri sampai harus terlambat bekerja. Tapi tidak gusar ia tetap menjalani dengan santai dan menikmati kehidupannya"Terlambat lagi? Kali ini alasanmu apa? Anakmu? Lagi? Apa kau fikir ini kantor ayahmu? Levi?" Ucap Hajime Isayama. HRD tmpt ia berkerja
Levi hanya dia menundukkan kepalanya memang salahnya karena sudah sering terlambat,
Sampai akhrnya hrd menyuruhnya duduk dibangkunya levi mulai melanjutkan semua pekerjaanya yang sudah tertinggal,
Levi menyenderkan bahunya pada kursi senderan dan sedikit menarik nafas sembari melihat notifikasi hpnya yang berderingLevi mengusap wajahnya sembari melanjutkan pekerjaanya lagi,
Sebenarnya ia lelah tapi ada sikecil yang harus ia penuhi kebutuhanya,"Levi, ini udah gue revisi lu tinggal cek ulang stlh itu kita rapat bareng divisi lain, jangan lupa bilang ke sasha" ucap erwin Divisi 2 tempat kantornya berkerja
Levi menganggukan kepalanya dan mulai merevisi semua pekerjaanya.
Sampai pukul 12.02"Papa..." teriakan si kecil yg berlari kearahnya mengejutkan levi,
"Udah pulang? Duduk dlu tunggu papa, trus kita pulang bareng"
Kanish hanya menganggukan kepalanya sembari duduk didekat papanya
"Lev, lo ga harus tanggung jawab sendirian tentang kanish, lo punya hak buat ngomong, lo gabisa menderita sendirian" ucap hange
"Gue kenapa? Gue baik-baik aja."
"Lo menderita sama anaklo tapi dia? Bahagia dengan hasil yg cemerlang"
"stop hanji! Kanish bisa dengar"
Levi mencoba menutup telinga kanish dan menatap kanish.
"Sorry gue, sorry" ucap hange mengusap wajahnya ia emosi? jelas,
Melihat sahabatnya sendirian membesarkan anaknya dari hamil hingga anaknya sudah sekolah, lakilaki yang menjadi ayah dri anak itu malah tidak bertanggung jawab dan begitu saja meninggalkan levi yang sedang hamil kala itu.
"Nanti pulang papa masakin iga babi mau?"
" mau! Tapi harus lembut karena gigiku masih kecil" ucap kanish sembari membinarkan matanya pada sang papa.Kanish tau ia hanya memiliki papanya, kanish tau, papanya sayang padanya.
Begitu juga sebaliknya.*diwaktu bersamaan
Lampu sorot menyinari sang bintang, dengan banyak pose yang sedang dilakukan dan beberapa cameramen, Eren sedang photo syut untuk iklan yang ia ambil,
"Ada imess ren" ucap armin asisten pribadi Eren yang sudah bekerja dari eren merintis karirnyaCeetarrr!!
"Brengsekk"
Eren membanting handphonenya dengan penuh emosi, bagaimana tidak ia harus menghandle semuanya karena menurut ayahnya hanya ia yg mampu, padahal ada Zake. Mereka juga selalu bertengkar karena ayahnya yang slalu memberikan pada Eren ketimbang Zake.'Halah make dibanting gue lg yg suruh rekap datanya' batin armin, Sambil memejamkan matanya menyayangkan yg terjadi.
"Kekantor ayah setelah ini" ucap eren singkat.
Sopir dan armin langsung membereskan semuanya
Setelah sampai dilobby kantor, eren berjalan didepan dengan armin dibelakangnya.Tapi ia tidak langsung menuju ruang meeting. Eren melipir ke kanan jalan dan duduk di halte sendirian
Armin sudah tau eren akan melakukan ini setiap kekantor milik ayahnya itu10 menit ia duduk dihalte yang tidak jauh dari kantornya
"Papa. Apa setelah ini kita akan berbelanja? Iga babi di SuperMart lumayan besar untuk kita berdua" ucap kanish sembari menggandeng tangan papanya
"Kau yakin? Bisa menghabiskan sebanyak itu?" Tanya levi sembari berjalan, ia seharusnya naik dihalte depan kantornya tapi karena ia harus membeli iga babi ia naik di halte kedua yaitu tempat Eren duduk merenung.
"Habis aku menyukai iga babi haha" tawa sang kecil
Disisi levi dan kanish sedang berbincang ada leleki yang merhatikan mereka dengan prasaan aneh"Kakak Ipar?" Ucapnya sedikit gemetar
Levi menoleh pada sumber suara.
Matanya mebelalak terkejut bukannya Eren diluar negri? Kenapa bisa disini?
Levi berlari berlawan arah dri halte tersebut sembari menggedong kanish
Tapi Eren tidak diam saja, ia mengejarnya"Tunggu. Tunggu dulu Levi" ucap Eren
Levi mengeratkan pelukannya pada kanish. Bahunya terpegang oleh eren ia berhenti
"Tunggu dulu. Kenapa berlari? Kenapa kaya lihat setan?" Ucapnya Eren dengan nafas yang ngos-ngosan"A-apa? Kenapa mengejar?" Ucap levi membuang muka dan menutupi wajah kanish
"Kau kemana saja? Kenapa tiba-tiba menghilang? Aku udah nyari kemana-mana 6tahun ini?" Ucap eren"Mencari? Untuk apa? Aku sudah bercerai dengan abangmu? Untuk apa aku bertahan dirmh itu?"
"Untukku"
"Kau siapa? Berhenti mengejarku, aku bahkan tidk mau berurusan dengan kelrga yeager" ucap levi
"Eren? Pimpinan sudah menunggu" ucap Armin yang ikut berlari mencari eren"Tunggu sbntr" tetapi saat ia menoleh ke arah levi
Levi sudah menaiki taxi."Tch... Sial!" Ucap eren yang kehilangan jejak Levi lagi.
Levi mengigit bibirnya sendiri bergetar dalam diam entah apa yang ia fikirkan putranya dapat melihat bahwa ayahnya gelisah,
"Papa? Kau gemetar?" Ucap kanish
Levi tersenyum dan langsung menuju ke Giantmart ia tidak jadi ke Supermart karena bertemu dengan eren
Levi tidak menyangka ia mencoba menjauh dri kelurga yang membuatnya menderita tapi sekarang ia malah bertemu seseorng yang membuat hidupnya berantakan.
"Ga apa apakan kalo kita ke giantmart?" Tanya levi pada kanish
"Ga papa, papa. iga babi nya juga lumayan besar haha" tawa sang putra membuat hati levi sedikit tenang.Eren melamun. Selama meeting dengan petinggi wajahnya gelisah
'Badanya lebih kurus? Apa dia makan teratur?' Batin Eren bertanya tanya sembari mengingat pertemuan singkat dengan kakak iparnya
'Anak? Apa itu anaknya? Apa dia sudah menikah lagi?' Ucapnya lagi dan lagi"Kalau tuan Eren setuju kami akan mengajukan aplikasi belanja online ini pada pusat agar dibuatkan aplikasi di playstore dan Appstore" ucap manager yang sedang presentasi
Tatapan wajah Eren kosong. Ia masih memikirkan Omega yang ia temu barusan, yang tidak lain adalah kakak iparnya
"Ren?" Ucap zake Menangkat sebelah alisnya yang ikut bingung
"Sorry gue banyak pikiran. Kasih aja berkasnya nanti gue acc" ucap Eren
"Gimana bisa jadi pemimpin dia aja gapeduli sama perusahaan" guman Zake.
Zake tidak benci pada Eren dia hanya kesal karena selalu dipandang tidak mampu oleh ayahnya hanya karena ia tidak bisa merintis sesuatu menjdi besar.
Padahal Zake slalu mengikuti apapun yang ayahnya suruh termasuk menikahi seseorang yang bahkan tidak Zake cintai."Ren? Lo kaya tipes dari tadi lo diem aja? Kepikiran kakak ipar? " ucap armin sembari menyodorkan makanan yang dibuatkan oleh ibunya. Eren pemilih ia sulit makan diluar maka dri itu sudah umur 30tahun pun ia masih dibekalkan oleh ibunya.
"Iga babi terbaik" ucapnya sembari melahap makanan dihadapanya
"Lo ngeliat iga babi udah kaya liat miyabi" ucap armin"Sialan lo gakan tau krna lo ga suka iga babi" ucap Eren tertawa kecil. Eren menyukai iga babi dari ia kecil. Ibunya slalu bilang kalau anak anak akan menjadi hebat jika makan, makanan yang berprotein tinggi
KAMU SEDANG MEMBACA
I Lost My Omega (AU ERERI)
FantasyTuan Yeager menjodohkan anak sulungnya, Zake pada anak sulung Ackerman, Yaitu Levi omega mungil tetapi sangat kuat dan pemberani Demi menyelamatkan perusahaan ayahnya Levi mengIyakan perjodohan tersebut tapi tidak dengan Zake karena Zake mempunyai...