Kesempurnaan?

261 22 1
                                    

Visual Kanish Ackerman from AI (Bing)

Visual Kanish Ackerman from AI (Bing)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sunyi didalam mobil yang dihuni krizta juga Eren  buyar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Sunyi didalam mobil yang dihuni krizta juga Eren  buyar.
"Ini yang terakhir" ucap sang alpha dengan tatapan kejalan raya yang sedang berhenti ulah lampu merah.
Krizta menoleh menatap eren dengan wajah sangat kesal
"Ini juga pertama kalinya kau jmpt aku ren!"

"Aku sudah katakan kalau kau masih mau dengn stts kekasihku jangan terlalu mencampuri urusanku" bentak eren..

"Aku juga manusia! Apa kau fikir aku tidak ingin seperti pasangan yang lain!?"
Mata krizta memerah seperti akan menangis. Bagaimana tidak? Ia sangat mencintai pria dihadapannya ini.

"Kita bukan pasangan seperti yang lainnya. Aku sudah katakan berulang. Sulit sekali berbicara baikbaik denganmu"

Krizta menoleh jendela memperhatikan jalanan yang ramai merenungin apa yang dikatakan eren

Memang benar ia yang meminta untuk dijadikan kekasih, memang benar ia yang menerima tapi ia berfikir berjalannya waktu pria ini akan mencintainya. Bukan seperti ini yang ia mau, sudah 7bulan menjalin hubungan tetapi sama sekali tidak ada kemajuan.

Setelah menjemput krizta. Eren kembali ke kantornya melonggarkan dasi dengan kasar membanting dirinya sendiri ke kursinya memegang kepalanya dengan tangan kiri.

"Krizta?" Ucap armin
Tidak ada jawaban tapi armin sudah tau pasti masalahnya ya hanya itu saja.

"Kalau kau belum selesai pada masa lalumu jangan pernah mengajak orang baru" ucap armin

"Aku hanya tidak bisa mencintai krizta. Ku fikir aku bisa selama berjalannya waktu" jawaban yang diberikan eren sangat menjelaskan bahwa ia sendiri bimbang akan prasaanya

"Lalu sekarang apa? 7bulan menjalin hubungan dengan krizta. Tapi kakak ipar datang malah sibuk dengan kakak iparmu" ucap armin sembari menata jadwal milik eren di kursi yang bersanding dengan milik Eren.

"Akui saja kau mencintai mantan kakak iparmu"

Armin pergi karena harus mengurus jadwal dengn photografer.
Eren masih dengan pikiran yang berkecambuk ia mengambil sebotol alexis di lemari es miliknya dan menghela nafas panjang lalu menarik ponsel nya ..

~~~~

"Setelah selsai coba kau berikan proposal kedua ke Cony" ucap hange yang memberikah berkas mentahan pada levi.
Levi hanya mengiyakan dan menerima flashdish itu

Drrttttt.... drrrtttt....

'Nomor baru?'

"Ya ? "

"Ini aku."

Levi tau suara berat yang ia dengar, ia memang merindukan suara ini. Tapi rindunya juga terasa menyakitkan. Levi tersenyum miris. Pekerjaanya belum selesai dan sekarang ia harus berurusan lagi dan lagi pada pria ini

"Ada apa?"

"Apa kau banyak kerjaan? Bisa aku datang kerumah? Hanya sekali ini saja"

"Aku sedang berkerja"

"Levi... maafkan aku"

Tuuuuttt.....

Entah levi yang salah dengar atau tidak tapi ia yakin eren meminta maaf padanya. Ada apa? Apakah ada masalah
Tidak diungkiri levi pun takut.
Ada ketakutan jika eren mengetahui siapa kanish dan kanish direbut oleh eren. Bagaimana nasibnya?

Levi selalu merasa bersalah menjauhkan mereka tapi pasalnya mau bagaimanapun ia ttp tidak ingin kanish ataupun eren mengetahui apa yang ia sembunyikan

"Apa eren menghubungimu?"

Kejutan suara hange membuyarkan lamunan levi.
"Levi, kanish masih kecil, tidak seharusnya ia menanggung apa yang kau lakukan. Kanish juga berhak mengetahui siapa ayahnya"

"Kau tidak mengerti hange"

"Aku tau, tapi bagaimanapun ayah biologisnya kanish juga ada hak untuk sekedar mengetahui"

"Aku yang membesarkan kanish sendirian, menghidupinya, merawatnya. Memastikan ia baik-baik saja. Lalu apa kontribusi ia padaku? Tidak ada. Ia meninggalkanku pada saat aku hamil."

"Maafkan aku" ucap hange

Hange sedih karena ia melihat bagaimana kanish besar. Hanya hange yang dekat dengan kanish
Hange ingat kanish pernh menangis padanya karena dibully temannya pasal ia yang hanya punya orgtua tunggal. Ia yang slalu terlambat dijemput, pasal kanish yang dijmpt oleh hange bukan ayahnya. Terkadang kanish harus menunggu satu sampai dua jam jemputan dari levi. Tapi kanish tidak pernh marah ia akan tesenyum saat papanya muncul. Kanish tidak mau membebani papanya yang sudah berkerja memasak dan mengurusinya. Tapi hange tau. Karena hange tmpt keluh kesah kanish.
~~~

"Mabuk lagi?"

"Apa yang diharapan pada seseorng pemabuk!? Tapi ayah slalu saja berharap ke lo" ucap zake menarik kerah baju adiknya

"Diam anjing!" Teriak Eren

" gue bilang sadar woi! Lo yang diharapin keluarga!" Tinjuan melayang di bibir Eren. Eren terhuyung menjauh dari Zake
Suasana ruangan bener bener chaos.

"Lo ada! Kenapa ayah ga berharap di lo! Gue capek bang! Gue mau bebas! Kenapa ayah ga kasih semuanya ke lo bang" mata eren memerah seakan akan ingin menangisi semua tuntutan ayahnya sedari ia kecil. Eren duduk dilantai menyender di meja kerjannya.
Zake hanya menatap. Sejujurnya zake sayang pada adiknya ini. Tapi semua tertutup rasa sakit hatinya karena ayahnya tidak pernh memberi zake kesempatan dan slalu memberikannya pada Eren.

"Bang ini gue kosong, gue gatau apa yang gue rasain." Eren mengucapkannya sembari memegang dadanya
Zake masih terdiam. Ini karena eren mabuk. Jika tidak eren tidak akan memangilnya dengan sebutan "abang" secara langsung. Bahkan suaranya yang sedikit serak tidak akan eren keluarkan untuk zake. Eren selalu memilih untuk menghindar.

Ada prasaan teriris saat zake menatap adiknya. Zake tidak pernah berfikir bahwa ini bukan salah eren tapi ayahnya. Zake hanya sakit hati kenapa harus Eren dan slalu Eren bukan dirinya padahl Zakelah anak sulung mereka. Semua yang dikatakan ayahnya Zake selalu turutin dari ia harus menikah dan kuliah di bidang yang Zake tidak sukai tapi Ayahnya slalu hanya melihat Eren.

Tidak ada yang bisa Zake ucapkan pada Eren ia hanya mampu mengamati. Gemaan dan dengkuran eren yang mabuk karena terlalu banyak minum dan yang ia pikirkan.

Zake masih duduk disofa Tidak lama armin masuk kedalam ruangan ini dan terkejut ada zake disitu

"Sudah berapa kali?"

"Setiap malam"

Armin menjawab singkat. dan memapah Eren ke kasur kantor.

"Tanyakanlah. Gue tau lo mau tanya sesuatu kan bg?" Tanya Armin

"Kenapa? Sesering itu dia minum"

"Apa lo pernah bayangin bang? Gimana jadi eren? Dituntut sempurna sama ayahlo. Msalh percintaan yang berantakan. Kerjaan yang jadi asumsi publik. Harus ttp sempurna dan jauh dri skandal. Hidupnya tentang apa? Tentang kesempurnaan. Eren ga pernh jdi dirinya sendiri didepan siapapun termasuk gue. Selama dia hidup apa lo pernh ngeliat dia cacat celah? Dia slalu berusaha jadi sempurna smpe udah gabisa rasain lagi gimna jdi diri sendiri. Gue udah hidup sama dia puluhan tahun" ucap armin sembari membereskan berantakannya meja dengan botol alexis gelas dan juga kertas kerjaan mereka

Zake terdiam setelah difikir benar yang dikatakan armin. Ayah slalu melihat Eren karena menrutnya eren alpha yang sempurna jauh dri skandal ataupun cacat celah lainnya. Sampai zake lupa kalo adiknya ini ttp manusia biasa .

I Lost My Omega (AU ERERI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang