03

21 3 1
                                    

Residu Minyak

_____

Saat hari hampir petang, tim pengumpul kembali hampir bersamaan dengan tim berburu.

Tim berburu dipimpin oleh patriark suku, namanya Masa ciri khusus yang ada ditubuhnya adalah mata kirinya yang memiliki bekas luka.

Jika kalian tanya bagaimana fitur wajah orang-orang disini, maka dia hanya bisa mengatakan satu kata.

Terbaik!!

Rahang tegas, lengan berotot, perut abs dan uhuk ..besar.

Plakk!!

"Astaga Jesse, ada apa denganmu? Kenapa kamu memukul dirimu sendiri." Pertanyaan Soa yang ada didekatnya tidak ia gubris.

Sementara Tifa yang melihat kelakuan Jesse semakin yakin akan tebakannya tadi.

Tiga orang ditempat yang sama dengan pikiran berbeda, entah bagaimana terlihat harmonis secara mengejutkan.

Jesse yang sangat terpukul dengan pikirannya yang kotor tidak menyadari tatapan dari patriark, Masa.

"Ada apa?" Bare yang ada didekat Masa bertanya setelah melihat tatapan Masa mendarat pada orang baru yang mereka bawa.

Benar.. mereka yang menyelamatkan Jesse dan membawanya kedalam suku.

Saat itu saat mereka pulang berburu, mereka menemukannya tergeletak dibawah pohon langit dengan beberapa barang yang belum pernah mereka lihat.

Ngomong-ngomong soal barang, sepertinya mereka lupa memberikannya kembali.

"Dimana barangnya?"

"Bukannya ada di tetua Puma?"

Bare bingung, bukankah dia yang menyuruhnya untuk memberikannya pada tetua? Apa dia lupa?

Masa menatap Bare sebentar, lalu pergi kearah tetua yang sedang menyambut kepulangan mereka.

Sudah waktunya untuk makan malam, mereka menyiapkan makanan untuk dibagikan, lalu pulang dan memasak untuk mereka sendiri.

Jesse juga membagikan hasil jarahannya, dan saat dia akan kembali, tetua Puma datang menghampirinya dengan patriark Masa.

"Jesse, bisa ikut dengan kami?"

Jesse yang merasa namanya dipanggil menoleh.

"Ah.. Tetua, ada apa?"

Belum sempat dia menutup mulutnya, dari garis matanya Jesse melihat Masa yang datang bersama Puma.

"..pemimpin." Panggilnya pelan.

Masa hanya mengangguk untuk menanggapi.

Puma yang melihat itu hanya menggeleng pelan dengan kekakuan mereka.

Jika Jesse bisa membaca pikiran Puma, dia mungkin akan berteriak. "Jadi aku harus bagaimana??? Kita bahkan tidak pernah saling menyapa!?"

Yahh.. sayangnya dia tidak bisa membaca pikiran.

"Ya.. ada yang ingin kami tunjukkan padamu, mungkin kamu akan menyukainya." Ujar Puma dengan sedikit kabur.

"Tunjukkan padaku? Itu.. Tetua sudah memberikan banyak hal padaku, aku berterima kasih.. tapi aku tidak bisa menerimanya lagi."

Jesse menolak dengan sesopan mungkin, karena jujur, Puma dan orang suku lainnya telah memberikan banyak hal pada Jesse.

Entah itu hanya kulit binatang atau mangkuk batu atau bahkan makanan yang dikonsumsi oleh mereka. Walaupun jujur dia tidak suka dengan rasanya.. tapi apapun alasannya dia tidak bisa terus menerima dari mereka seperti ini kan.. dia juga punya malu.

"Ah.. bukan seperti itu, ini mungkin dari awal adalah milikmu.. hanya saja aku lupa memberikannya jika pemimpin tidak mengingatkanku tentang ini." Jelas Puma sembari menyodok lengan Masa agar menyahut.

Tapi lagi-lagi Masa hanya mengangguk ringan tanpa membuka mulutnya, Puma hanya bisa tertawa canggung karena itu.

Jesse yang mendengar penjelasan Puma menjadi bingung. "Milikku? Apa saat kalian membawaku kalian menemukan sesuatu?"

Milikku? Apa yang bisa aku miliki didunia ini.. aku bahkan tidak ingat aku memiliki sesua- ahh!! Jangan bilang?!

Seolah tersadar akan sesuatu, Jesse segera meraih tangan Puma dan mendesaknya untuk memperlihatkan apa itu.

Tapi Puma menolak, dia bilang dia memiliki sesuatu untuk dilakukan jadi Masa yang akan mengantarnya.

Jesse tidak mempermasalahkan siapa yang akan mengantarnya, tapi Masa terkejut saat Puma malah menyerahkan hal ini padanya. Dia akan menolak, tapi Jesse yang sudah terlanjur bersemangat malah bergantian menarik tangannya kearah mereka datang.

Masa hanya bisa diam dan pasrah ditarik oleh Jesse.

Lalu tiba-tiba Jesse yang tadi berlari mematung ditempat, ini membuat Masa yang tidak siap harus menabrak punggung Jesse.

Jesse yang tertabrak limbung kedepan.

"Ah-" Jeritnya tertahan kala sebuah tangan melingkar diperutnya.

"Hati-hati!" Ujar si pemilik tangan, Masa.

Jesse ingin berbalik dan mengucapkan terima kasih, tapi saat dia menoleh kebelakang wajah Masa yang ada didekatnya menjadi semakin dekat, bibir mereka bahkan hampir bersentuhan.

Puma yang tidak jauh berbeda dibelakang juga melihat itu, dia bahkan terlihat bersemangat.

Belum sempat harapannya menjadi kenyataan, Masa malah menjauhkan tubuh Jesse den berdiri sedikit jauh darinya.

Puma: Tch.. mengecewakan.

"Ada apa?" Tanya Masa datar.

"Uh.. i-itu.. kemana kita akan pergi??" Jesse terlalu bersemangat hingga dia melupakan hal yang paling dasar, dan karena kecerobohannya mereka hampir berciuman, ini benar-benar memalukan T_T, ingin rasanya dia mengubur dirinya didalam lubang.

Jika teman-temannya tau, mau ditaruh mana mukanya?!

Masa terdiam mendengar penuturan Jesse, lalu dia berjalan terlebih dahulu dan membiarkan Jesse mengikuti.

"Ikut aku."

_____


14-15.07.23 05-06 02.04 WIB

Kembali ke Zaman PrasejarahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang