5.

163 24 2
                                    

Warning typo.

Masih ingat cerita ini wee. Kalo inget komen ya ehehehe







"Bibi aku pulang ya?"

"Loh Sehunie cepat sekali"

"Ya bibi, Appa juga sudah pulang"

"Baiklah hati-hati" Sehun mengangguk dan berjalan keluar, disana sudah ada sopir tengah menunggunya. Sehun tersenyum manis saat sopir pribadi keluarganya itu membukakan pintu untuknya. Sehun tidak pamit pada Chanyeol karena pemuda bertelinga peri itu tengah tertidur pulas. Sehun tidak tega membangunkan Chanyeol, jadi Sehun pamit pada ibu Chanyeol Hyungnya saja. Sehun memainkan ponselnya guna membalas pesan teman-temannya dan juga pesan ayahnya yang menunggunya dirumah.

Sehun tersenyum cerah pada pesan ayahnya karena ayahnya membawakan minuman kesukaannya. Sehun merasakan mobil yang ditumpanginya itu berhenti. Sehun menatap sopir pribadinya itu turun dan melihat apakah ada sesuatu yang menanggung perjalanan pulangnya. Sehun memekik saat seseorang memukul sopirnya itu dengan keras. Sehun dengan tangan bergetar mencoba menelpon orang rumah dan mencoba menelpon Chanyeol yang mungkin sudah bangun. Tapi bukannya cepat ponsel itu malah terjatuh entah kemana Sehun tidak tau. Sehun menutup wajahnya saat kaca mobilnya pecah.

Dua orang itu menyeret Sehun keluar dari mobil dan melempar Sehun ke jalanan. Baru saja menikmati rasa sakit di pantatnya tubuh Sehun diangkat dan sedetik kemudian dadanya dihantam keras oleh seseorang. Sehun yang tidak siap langsung tersungkur sampai membuat orang itu kembali menghantamkan kepalan tangannya pada dada Sehun.

Sehun yang tidak bisa berbuat apa-apa cuma bisa pasrah saja saat dua orang itu mengambil balok kayu dan menghantamkan nya pada kepala Sehun sampai pemuda berkulit putih itu meringis karena merasakan kepalanya berdenyut sangat sakit. Sehun menangis karena dadanya sangat sakit, kenapa orang-orang ini begitu tega padanya, apa salah Sehun sebenarnya? Sehun memejamkan matanya dan hendak terbangun tapi belum bangun kepalanya ditendang begitu keras sampai kepalanya terantuk pada batu yang cukup besar.

"Akhh...." Sehun menangisi nasibnya yang begitu malang. Sehun melihat mereka dengan wajah penuh darah. Sehun samar-samar mendengar suara yang tidak asing. Sehun berusaha membuka matanya agar bisa melihat orang itu tapi sebelum terbuka orang itu menghantamkan balok kayu pada kepala Sehun. Sebelum kesadaran terenggut Sehun mendengar orang itu bicara dan Sehun mendengarnya dengan seksama.

"Kau akan menyusul ibumu keneraka sialan!! Siapa suruh kau menghancurkan hubunganku dengan Chanyeol!!" Setelahnya kesadaran Sehun menghilang saat mendengar itu.

"A-appa"

****


Sementara ditempat lain, Siwon menatap keluar jendela kenapa sopir dan anaknya belum juga kembali. Siwon mencoba menghubungi ponsel Sehun tapi belum ada jawaban juga. Siwon yang khawatir dengan anaknya langsung keluar dan mengambil kunci mobilnya agar bisa menyusul anaknya. Siwon menghidupkan GPS pada ponselnya. Ponsel Sehun masih mengarah pada jalan menuju rumah Donghae sahabatnya. Siwon terus saja melihat ponselnya sampai matanya menangkap mobil yang ditumpangi oleh anaknya itu berada di tepi jalan. Tapi kenapa sopir dan anaknya tidak ada. Siwon turun dari mobilnya dan mencari keberadaan anaknya. Siwon mengitari mobil itu dengan wajah cemas nya tapi bari saja hendak menuju pintu bagian kanan. Siwon terkejut saat melihat anaknya dengan darah bercucuran dikepalanya.

"SEHUNIEEEE"

"Sehuniee kau dengar Appa sayang hiks.. Jangan tinggalkan Appa hiks.. "

Siwon langsung mengangkat tubuh anaknya dengan derai airmata yang masih saja mengalir deras di pipinya. Seharusnya dia yang menjemput anaknya tapi kenapa dia menyuruh sopirnya yang menjemput anaknya. Siwon memukul stir saat melihat wajah pucat anaknya itu semakin pucat. Siwon melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh. Siwon tidak ingin Sehun kenapa-napa. Sehun dunianya, Sehun hidupnya, Sehun nafasnya. Sehun segalanya baginya. Jika Sehunnya tidak selamat dia akan menyesal seumur hidupnya.

SEHUNIE || CHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang