4.

266 32 11
                                    

Warning typo.

Adakah yang masih ingat cerita ini.
Kalo masih komen ya hehehe.






Sehun menatap keluar jendela saat mengingat apa yang Baekhyun katakan tempo lalu. Sehun mengusap air matanya kembali dan lagi-lagi kata-kata itu kembali teringat di kelapanya. Sehun berusaha untuk menghindari Chanyeol dan beberapa hari ini pun Sehun sekarang tidak masuk sekolah.

Dan beberapa hari lalu juga Sehun menyuruh Mingyu untuk mengambil ponselnya yang berada pada Chanyeol. Bukan ponsel yang dia dapat tapi Mingyu yang meringis sakit sambil memegang pipi karena merah. Rose yang menatap teman seperjuangannya itu cuma bisa meringis ngilu sambil mengobati luka remaja tampan itu.

Sehun menatap ponsel milik Chanyeol yang masih ada pada dirinya. Mau mengembalikan takut nanti Baekhyun berbuat yang tidak-tidak padanya. Tapi mau bagaimana lagi, ponselnya harus kembali nanti kalau sang ayah menelpon bagaimana.

Sehun bangun dari duduknya kemudian melangkah mengganti bajunya untuk menuju rumah Chanyeol. Sehun meminta penjaga rumahnya untuk mengantarkannya ke rumah Chanyeol. Sesampainya disana Sehun melihat ibu dari remaja tinggi itu tengah menyiram bunga.

"Bibi"

"Sehunie astaga!! Bibi merindukanmu sayang! Kemana saja" Sehun membalas pelukan wanita cantik itu. Sehun kembali merasakan pelukan seorang ibu setalah sekian lama. Mama Park melepaskan pelukan mereka dan mengusap pipi gembil Sehun.

"Apa kabar sayang?"

"Hehehe Hunnie baik Bibi"

Mama Park tersenyum kemudian mencium pipi bulat itu. Sehun cuma bisa tersenyum manis atas perlakuan ibu dari sahabatnya ini. Sehun masih mendengar apa yang dikatakan oleh Mama Park sampai lupa tujuan awalnya.

"Bibi, apa Chan Hyung ada dirumah?"

"Ya, si tiang itu tidak pernah mau keluar rumah"

"Bolehkah Hunnie menemuinya?"

"Tentu saja sayang! Ayo Bibi antar" Sehun mengangguk dan mengikuti kemana wanita cantik itu membawanya. Sehun tersenyum manis saat keluarga ini tak pernah melupakan dirinya, dia melihat foto dirinya bersama Chanyeol diletakkan di nakas tempat pot bunga milik keluarga Park. Sehun tidak menyangka kalau keluarga Park tidak melupakan dirinya sedikit pun.

"Chanyeol buka pintunya nak! Ada yang mencarimu"

Tidak ada jawaban dari dalam. Sehun menatap pintu berwarna coklat itu dengan lekat. Apa gerangan sampai Chanyeol tak pernah mau keluar rumah, apa remaja tampan itu tidak pernah sekolah? Atau mungkin tak pernah bertemu dengan kekasihnya.

"Chanyeol ada Sehun yang mencarimu" Masih tak ada jawaban. Tapi sedetik kemudian Chanyeol keluar dengan rambut acak-acakan dengan wajah yang sedikit ada bekas air mata di pipinya. Apa remaja tampan ini baru saja habis menangis atau apa? Sehun menatap Chanyeol dari atas sampai bawah, dia ngeri sendiri.

"Masuklah Sehunie, bibi buatkan minum dulu ya"

Sehun mengangguk dan menatap Chanyeol yang juga menatap dirinya. Sehun berjalan masuk kedalam kamar bernuansa putih abu itu. Sehun masih menatap Chanyeol yang masih berada dipintu masuk kamarnya.

"Hyung" Chanyeol langsung menoleh pada Sehun, dan sedetik kemudian Sehun sudah berada dalam pelukan remaja itu. Sehun merasakan bagian bahunya basah. Kenapa dengan Chanyeol apakah ada sesuatu? Atau memang Baekhyun memutuskan hubungan mereka sampai Chanyeol seperti ini.

"Kau kenapa Hyung?"

Chanyeol menggeleng dan semakin mengeratkan pelukannya pada tubuh ramping itu. Sehun mengelus punggung lebar sahabatnya ini dengan lembut.

SEHUNIE || CHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang