🌲 1 🌲

24 3 1
                                    

2033~

Lahirlah seorang gadis kecil bernama Acoraly, di rumah tidak besar dan tidak kecil yang berada di tengah hutan belantara, dimana tidak ada siapapun yang tau akan keberadaan rumah tersebut.

Lahirlah seorang gadis kecil bernama Acoraly, di rumah tidak besar dan tidak kecil yang berada di tengah hutan belantara, dimana tidak ada siapapun yang tau akan keberadaan rumah tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


2048~

Seorang gadis muda yang kini umurnya sudah menginjak 15 tahun, sedang membantu Mamanya memasak makanan kesukaannya.
"Mama, apakah kita akan makan bersama-sama dengan Ayah?" kata Acoraly, "Pasti dong, Papa bilang akan pulang sore ini, jadi ayo kita masak makanan kesukaan Papa juga" kata Mama, "Baik Ma, siap laksanakan"
Acoraly dan Mama pun akhirnya memasak dan melakukan kegiatan lainnya di rumah.

[15.30]

Bukh Bukh Bukh

Acoraly dan Mama menoleh ke arah pintu depan.
"Itu pasti Papa" kata Acoraly sambil berlari ke arah pintu, "TIDAK ITU BUKAN PAPA, JANGAN BUKA PINTUNYA!!!" kata Mama sambil berteriak. Untung saja aku belum membuka pintunya.

RAWNGGGG~

[Acoraly POV]

Terdengar suara menyeramkan dari arah pintu depan. Mama langsung mematikan semua lampu di rumah. "Acoraly, ayo kita pergi ke lantai 2" kemudian Mama mengajakku pergi ke lantai 2, sesampainya di lantai 2, Mama langsung mengunci pintu bahkan menggemboknya, lalu Mama perlahan mendekati jendela dan mengintip dari celah gorden. Mama kembali dengan wajah pucat sembari berkata " Acoraly dengar baik-baik, ada monster di bawah jangan membuat suara yang akan mengundang perhatian dari monster itu", baru saja Mama berkata seperti itu, aku dengan tidak sengaja menyenggol vas bunga yang ada di meja.

Pucsssss

Oh tidak, Mama dengan wajah paniknya segera mengambil senapan yang ada di bawah kasur. Sambil berjaga tidak sadar bahwa hari sudah mulai gelap. " Ma hikss, kapan Papa hikss pulang??" aku berkata sambil menangis, "Mama juga tidak tau, semoga Papa baik-baik saja di luar sana, sudah cup-cup jangan menangis anak Mama dan Papakan kuatt" Mama berusaha menenangkan.

[18.30]

DOR DOR

WRGAHHH

Tidak lama kemudian terdengar suara senapan dan erangan, aku dan Mama terkejut mendengarnya dan langsung berlari ke arah jendela sembari mengintip apa yang terjadi di depan rumah. Ternyata itu Papa yang baru saja menghabisi monster yang besarnya 3x melebihi Papa.

Mama segera berlari ke bawah dan membukakan pintu untuk Papa. "Mama, Acoraly, senang melihat kalian berdua selamat" kata Papa sembari memelukku dan Mama, "Oh sayang, aku dan Acoraly juga senang melihatmu selamat dan berada di sini, ayo kita masuk dulu." sahut Mama.

                              -----------

Hanya dengan penerangan dari lentera keluarga tersebut akhirnya berkumpul dan makan malam bersama, setelah makan malam aku bersama Papa dan Mama membicarakan perihal mengenai monster yang muncul tadi sore, "Apa Papa tau tentang monster tadi sore?" tanya Mama, "Iya, Papa sepertinya pernah dengar tentang monster itu dari Ayah Papa dulu, tetapi cerita tentang monster itu hanyalah dongeng yang Ayah ceritakan pada Papa saat Papa masih kecil dulu" kata Papa, kemudian Papa berjalan ke arah rak buku yang berada di kamar Ayah dan Ibu, Papa seperti mencari sebuah buku. "Nah, ini dia" kata Papa saat menemukan bukunya. "Buku inilah yang menceritakan tentang monster yang kita lihat tadi sore, buku ini berisi kekuatan dan kelemahan monster tersebut, tetapi seperti ada yang merobek halaman depan dari buku tersebut" kata Papa sambil berpikir, "Kekuatan dari monster ini adalah cakarnya yang beracun dan giginya yang sangat tajam, monster ini juga suka memangsa daging binatang (karnivora), kelemahan dari monster ini adalah cahaya atau sinar." kata Papa menjelaskan tentang monster tersebut. "Baiklah sepertinya kita akan meninggalkan rumah ini besok Pagi, ayo kita menyiapkan barang untuk pergi dari sini" kata Mama, "Apakah kita akan baik-baik saja?" kataku sangat ketakutan, "Kita akan baik-baik saja ada Papa dan Mama yang akan menjagamu kok, tenang saja" kata Papa berusaha menenangkanku. "Baik Pa, Ma" kataku sambil tersenyum.

Keesokan Harinya

[06.00]

Setelah sarapan pagi, aku serta Papa dan Mama segera mengambil barang yang akan di bawa.

Setelah persiapan sudah siap Papa mulai berbicara, " Ayo kita pergi ke rumah kenalan Papa yang ada di timur" kata Papa, "Kenapa kita tidak langsung keluar saja dari hutan ini?" tanya Mama, "Mustahil untuk keluar dari hutan ini sebelum malam tiba, kita akan pergi ke timur, lalu menginap 1 malam di rumah kenalan Papa, besok pagi kita akan melanjutkan perjalanan kita keluar dari hutan ini." jelas Papa, "Baiklah kami akan mengikutimu" kata Mama. Akhirnya kamu memulai perjalanan menuju rumah kenalan Papa.

[08.45]

"Maa, aku lelahh" kataku dengan wajah pucat dan berkeringat. Hal ini sudah pasti akan terjadi karena aku memiliki riwayat penyakit asma yang menurun dari Mama. "Kamu lelah Acoraly?, sini biar Papa yang menggendong mu" kata Papa. Lalu aku pun naik ke punggung Papa dan Mama yang membawakan tasku. "Terima kasih ya Papa dan Mama" kataku sambil tersenyum."Iya sama-sama" kata Papa dan Mama bersamaan. "Ayo kita lanjutkan perjalanannya." kata Papa mulai berjalan lagi.

[13.30]

"Hahhh, mari kita beristirahat dulu, perutku sudah lapar." kata Papa sembari menurunkanku, "Baiklah ayo kita istirahat dan makan siang dulu, Acoraly, ayo bantu Mama menyiapkan makan siang." sahut Mama, "Okeyy Mama" sahutku. Kami memakan bekal yang Mama siapkan tadi pagi.

 Kami memakan bekal yang Mama siapkan tadi pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


[14.00]

Setelah makan dan beristirahat, kami pun memutuskan untuk melanjutkan perjalanan, di perjalanan aku serta Papa dan Mama menyanyikan beberapa lagu untuk melepas keheningan saat berpergian.

[15.30]

Hari sudah mulai gelap, aku serta Papa dan Mama mulai bergegas untuk sampai ke rumah kenalan Papa.

[15.45]

Hari mulai hujan, aku pun panik karena belum sampai ke rumah kenalan Papa, "ADUHH" kataku karena terpeleset, jalanan menjadi sangat licin dan sedikit berlumpur. "Ayo Acoraly, naik ke punggung Papa" kata Papa dengan wajah yang agak panik.

RAWRRRRRRRR

"Lariiii jangan berhenti" kata Papa sambil menggendongku dan memegang erat tangan Mama. Oh tidak, monster itu mengejar kami, aku berinisiatif mengarahkan senterku ke mata monster itu.

Clikkk

ARGHHHHHH

"Berhasil" kataku karena monster itu jatuh karena matanya yang baru saja terkena cahaya dari senter. Kemudian Papa dan Mama juga menoleh ke belakang, berapa terkejutnya Papa saat menyadari kami telah di kepung oleh monster-monster itu. "Tenang, Mama jaga Acoraly" kata Papa, Mama pun memelukku dengan erat, kemudian Papa mulai mengeluarkan senapannya dengan perlahan Papa mulai mengarahkan senapannya ke monster-monster itu, sepertinya kurang lebih ada  6 monster yang sedang mengelilingi kami.

DOR DORR DORRR

Papa pun mulai menembak monster-monster itu, seketika itu juga monster yang ada di belakang Papa mulai menyerang aku dan Mama.

DOR DORR

Papa berhasil membunuh monster yang hampir menyerang aku dan Mama. Tetapi....
"AWAS PAPAAAA!!!" kata Mama yang berteriak dengan kencang saat melihat ada 2 monster yang menyerang Papa dari belakang.

Srekkkk

"ARGHHHHH"


🌲 ~~~~~ Next ~~~~~ 🌲

LARI!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang