Aku merasa lega melihat Paman mulai pulih. Kami berterima kasih pada Nyonya Lina atas bantuan dan perawatannya yang cepat.
~~~~~~~~~~~~~~
"Sekali lagi terima kasih banyak telah membantu Paman tadi, Nyonya Lina," ucap Anta sambil menundukkan kepala sebagai tanda penghormatan.
Nyonya Lina tersenyum lembut. "Tidak perlu berterima kasih, Anta. Saya melakukan apa yang saya bisa untuk membantu. Sekarang, ceritakanlah apa yang kamu ketahui tentang Acoraly dan penyakit dream monsters ini."
"Wah, bagaimana Nyonya tau tentang Acoraly padahal kami belum ada menyebutkan namanya." batinku keheranan.
Anta dan Pamannya bergantian menjelaskan tentang kejadian-kejadian terakhir yang mereka alami dengan Acoraly. Mereka menjelaskan bagaimana Acoraly tiba-tiba masuk ke dimensi monster saat tidur, tanpa kendali atas kejadian tersebut. Mereka juga menjelaskan bahwa ini telah terjadi beberapa kali, dan semakin sering terjadi dengan intensitas yang meningkat.
Nyonya Lina mendengarkan dengan serius, sesekali mengangguk seolah mempertimbangkan setiap kata yang mereka katakan. Setelah mendengarkan dengan seksama, dia mulai menjelaskan.
"Penyakit dream monsters ini jarang terjadi, tetapi memang ada yang pernah mengalaminya di masa lalu. Aku sendiri pernah membaca tentang kasus serupa dalam catatan lama nenek moyangku," kata Nyonya Lina dengan nada pikiran yang dalam.
"Menurut pengetahuanku, ini biasanya terjadi ketika seseorang memiliki ikatan yang kuat dengan dunia yang berbeda, seperti dimensi monster ini. Acoraly mungkin secara tidak sengaja memiliki kemampuan untuk 'beralih' ke dimensi ini saat tidur, dan hal ini bisa disebabkan oleh banyak faktor, termasuk kejadian traumatis atau koneksi spiritual yang kuat."
Pamannya mengangguk mengerti. "Apa yang bisa kita lakukan untuk membantu Acoraly, Nyonya Lina?"
Nyonya Lina berpikir sejenak sebelum menjawab. "Pertama, kita perlu lebih memahami mengapa Acoraly memiliki ikatan seperti ini. Aku punya buku-buku kuno di perpustakaanku yang mungkin bisa memberikan petunjuk. Kedua, kita harus mencari cara untuk melindungi Acoraly saat dia tidur, sehingga dia tidak tersesat ke dimensi ini tanpa pengawasan."
Anta dan Pamannya mengangguk setuju. Mereka merasa lega bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi situasi ini. Bersama dengan bantuan Nyonya Lina, mereka bertekad untuk mencari solusi yang tepat untuk membantu Acoraly dan menjaga keamanannya dari serangan dream monsters di masa depan.
(POV Anta end)
~~~~~~~~~~~~
(POV Acoraly)
Keesokan harinya, Aku terbangun dengan perasaan yang tidak biasa. Dia merasa seperti terjebak dalam mimpi yang mengerikan semalam. Dalam kebingungannya, dia mencoba mengingat detail-detail yang terjadi, tetapi semuanya terasa begitu nyata. Saat dia melangkah keluar dari kamar, dia merasa ada yang tidak beres. Ruangan terasa hening, dan kegelapan di luar jendela masih menyelimuti rumah itu.
Tiba-tiba, suara langkah kaki menghantui lorong. Aku mengintip dari balik pintu kamar dengan hati-hati. Monster-monster yang menyeramkan dari mimpi-mimpinya semalam ternyata benar-benar ada di sana. Mereka mengitari rumah, mencari sesuatu atau seseorang dengan penuh ketidaksabaran.
Aku merasa jantungku berdegup kencang. Dia harus keluar dari sana secepat mungkin. Namun, sebelum dia bisa bergerak, terdengar suara langkah kaki mendekat ke arah kamar. Aku merasa tidak punya pilihan. Dia mengambil risiko besar dengan memilih untuk terjebak di lemari besar yang ada di kamar.
Monster itu masuk ke dalam kamar dengan perlahan. Mereka berjalan mengelilingi ruangan, mengguncang-guncangkan meja dan lemari, mencari tanda-tanda keberadaanku. Aku menahan napas, berharap mereka tidak menemukannya. Namun, satu dari monster itu mendekat ke lemari tempat dia bersembunyi. Hatiku berdegup semakin kencang.
Tiba-tiba, ada suara gemuruh keras dari luar. Sebuah keajaiban terjadi — tanah di sekitar rumah itu mulai bergetar hebat, mengganggu monster-monster itu. Mereka terkejut dan bingung, memberi ku kesempatan untuk keluar dari persembunyiannya. Tanah terus berguncang, menciptakan kekacauan yang memungkinkanku untuk melarikan diri tanpa terlihat.
Aku berlari secepat mungkin, melewati lorong-lorong yang gelap, melewati kebun yang sunyi, sampai akhirnya dia mencapai gerbang keluar rumah. Aku terengah-engah, terkejut dengan apa yang baru saja terjadi. Apakah itu mimpi? Atau kenyataan? Aku tidak yakin. Yang pasti, aku merasa lega bisa melarikan diri dari ancaman yang mengintai.
Saat matahari mulai terbit di ufuk timur, aku akhirnya menyadari bahwa aku telah kembali ke dunianya yang nyata. Aku menghela nafas lega, berterima kasih atas keajaiban yang telah melindunginya.
"Acoraly, sayang, kamu sudah bangun!" seru Ibu dengan suara gemetar.
"Apa yang terjadi padaku?" tanya ku, suaranya serak dan lemah.
Bibi memeluknya dengan erat. "Kami sangat khawatir padamu. Kamu tidur selama tiga hari penuh."
Aku mengangguk perlahan, mencoba menyerap semua informasi yang dia dapatkan. Aku merasa bingung dan lemah, seperti baru saja keluar dari mimpi panjang yang menakutkan. Tidak ada yang ku ingat selama periode itu, hanya ketakutan yang mendalam.
Ibu mencium keningku dengan penuh kasih sayang. "Kamu akan baik-baik saja sekarang. Kita akan menjagamu."
Bibi menggosok-gosok punggungku. "Mari kita beristirahat sekarang. Kamu butuh waktu untuk pulih sepenuhnya."
Hari berikutnya, mereka berdua menjaga ku dengan cermat, memastikan aku makan dan minum dengan baik. Aku lambat laun mendapatkan kembali kekuatannya, meskipun masih merasa kelelahan yang luar biasa. Aku mencoba memahami apa yang terjadi padaku, tetapi cerita misterius tentang tidurku yang panjang dan mimpi yang mengerikan tetap menjadi misteri.
🌲 ~~~~~ Next ~~~~~ 🌲
KAMU SEDANG MEMBACA
LARI!!!
AdventureLahirlah seorang anak perempuan bernama Acoraly, suatu hari ia bertemu dengan monster yang tidak pernah ia sangka. ×××××××× Acoraly bersama Papa dan Mamanya berusaha keluar dari hutan tersebut, apakah mereka akan...