"ACORALY AWASSS!!!"
---------------
Hal terakhir yang kulihat adalah aku melihat Anta yang berlari ke arahku, entah mengapa pengelihatanku menjadi buram dan sebelum aku menyadarinya tubuhku mati rasa dan akhirnya semua menjadi gelap total, aku pingsan...
°°°
Saat aku terbangun dari pingsanku, aku melihat Papa dan Mama yang sedang khawatir, "Pa, Ma, ada apa ini?" tanyaku, "Kamu tadi digigit ular hutan, tapi tidak apa-apa, soalnya ular yang mengigitmu memiliki kadar racun yang lemah, setelah ini kamu harus berterima kasih sama Anta ya, soalnya dia yang menyelamatkanmu dan membawamu sampai kesini" kata Papa menjelaskan, "Wajah panik Anta tadi mencerminkan bahwa dia peduli padamu Acoraly" kata Mama sembari tersenyum, " Untuk saat ini kamu istirahat saja di kamar, mungkin besok tubuhmu sudah kembali seperti biasa" tambah Papa. Aku menurut karena tubuhku masih terasa lemas, tapi kalimat Mama tadi membuat hatiku berdegup kencang "Apaa, Anta peduli padaku????" batinku, entah kenapa udara di dalam kamar jadi terasa panas.
Tok Tok Tok
"Aku masuk yaa", oh tidak itu Anta, "Ishhh kenapa dia datang di saat yang tidak tepat ( ≧Д≦)" batinku, "A-aa iyaa masuk aja" jawabku, "Gimana perasaanmu, apakah tubuhmu masih terasa lemas? ini aku bawakan bubur yang dibuat Mamaku" kata Anta sembari tersenyum tipis, Oh tidak, kenapa degup ku terasa semakin cepat, "Aaaaa, senyumannyaa(>▂<)" batinku, "T-tubuhku masih terasa lemas tapi sudah mendingan dan terima kasih ya buburnya, terima kasih juga ya untuk pertolonganmu di hutan tadi, jika tidak ada dirimu aku tidak tau aku akan bagaimana disana" ucapku sambil tersenyum ramah, "I-iyaa sama-sama" jawabnya terbata,
hening ~~~~
Kenapa suasananya jadi akward begini, "Oiya, kita akan berangkat lusakan? bagaimana persiapanmu untuk keluar dari hutan ini?" tanyaku, "Iya lusa nanti kita semua akan meninggalkan rumah ini dan untuk persiapanku, hmm sepertinya aku akan membawa barang-barang pribadi dan juga peralatan berburu seperti jebakan dan senapanku untuk berjaga, saat kita masuk ke dalam hutan itu sudah di pastikan 95% kita akan berhadapan dengan para monster itu, jadi untuk saat ini sebelum monster-monster itu semakin banyak kita harus keluar dari hutan ini" kata Anta menjelaskan, "Baiklah jika begitu, besok aku akan mulai bersiap untuk perjalanan yang akan kita tempuh" jawabku, "Aku juga" sahut Anta.
-------------
[01.22]
Entah kenapa aku tidak bisa tidur, hatiku tidak tenang, apakah semuanya akan baik-baik saja setelah kami semua meninggalkan rumah ini? aku bingung, tidak tau harus berbuat apa, aku sangat tidak tenang, aku mencoba untuk tidur tetapi seberapa aku mencoba untuk tidur aku tetap terjaga.
[02.12]
"Sepertinya aku harus minum dulu" ucapku pelan, aku mulai turun dari kasur dan perlahan menuju ke dapur, aku menggambil segelas air untuk minum, samar-samar aku mendengar suara tangisan dari belakang rumah, "siapa itu?" batinku, aku ragu apakah harus mengeceknya atau membiarkannya, tidak mau ambil pusing, aku pun berlalu saja dan tidak menghiraukan suara itu. Setelah sampai di kamar aku mencoba tidur kembali, tiba-tiba wajah Anta terlintas di benakku hatiku menjadi hangat dan jadi salah tingkah sendiri memikirkannya, setelah aku memikirkan Anta tanpa sadar aku sudah terlelap tidur dengan sendirinya.
---------------
[07.15]
Aku baru saja terbangun dari tidurku, aku melihat sekeliling kamar tidak melihat keberadaan Papa dan Mama, aku mencari Papa dan Mama ke seluruh rumah, anehnya aku tidak menemukan siapa pun, aku juga tidak melihat Anta dan keluarganya, apa yang sedang terjadi?? aku mulai panik.
Akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke kebun belakang rumah, betapa terkejutnya aku saat menemukan jejak darah, bentuknya seperti darah dari orang yang diseret, aku sangat ketakutan melihatnya, pikiranku sudah kemana-mana sampai akhirnya aku mulai menelusuri jejak darah itu tetapi jejak darah itu berakhir di taman tidak jauh dari rumah keluarga Anta
Saat aku sedang melihat sekitar taman aku mencium bau busuk yang sangat menyerbak, saat aku menelusuri sumber dari bau busuk ini, aku menemukan bangkai dari hewan tetapi aku tidak tau pasti itu hewan apa, jadi aku meninggalkannya dan melanjutkan melihat sekeliling taman. "Aku harap tidak terjadi apa-apa pada mereka" ucapku, aku mencari ke seluruh kawasan di sekitar rumah Anta, hari pun mulai gelap mau tidak mau aku harus pulang dulu ke rumah keluarga Anta.
[18.40]
Rumah begitu sunyi, hanya ada aku sendiri di rumah, aku sangat ketakutan, tetapi aku masih berharap dapat melihat mereka lagi, akhirnya malam itu aku terlelap dalam kesendirian.
[00.00]
BRUKK
Aku terbangun karena mendengar suara yang sangat nyaring, seperti suara benda jatuh, karena malam itu hanya aku sendiri di rumah, aku mulai ketakutan aku mencoba memberanikan diri untuk mengecek suara apa itu, tetapi perasaan takut lebih mendominasi sehingga aku tidak jadi mengecek suara itu.
"Semoga aku segera bertemu dengan keluargaku" ucapku sambil menangis di bawah selimut.
-------------
Keesokan harinya
Pagi itu aku terbangun dan melihat Papa dan Mama yang tidur di sampingku dengan lelap, aku langsung menangis memeluk Papa dan Mama, akhirnya aku melihat mereka lagi, Papa dan Mama terbangun dari tidurnya karena mendengar suaraku, "Hei ada apa Acoraly?" kata Mama, "Kalian kemana saja kemarin hikss?" tanyaku, "Kemarin kita bersama-sama di rumah ini" kata Papa, "Bohong kemarin aku hanya sendiri di rumah ini, kemana kalian?" ucapku lagi, "Loh kita semua ada di rumah ini kemarin, sebenarnya apa yang terjadi denganmu?" tanya Mama, lalu aku menjelaskan apa yang aku alami kemarin. Setelah aku menjelaskan tiba-tiba ada Anta yang datang dengan wajah panik.
"HEI APA YANG BARU KAMU KATAKAN??"
🌲 ~~~~~ Next ~~~~~ 🌲
KAMU SEDANG MEMBACA
LARI!!!
AdventureLahirlah seorang anak perempuan bernama Acoraly, suatu hari ia bertemu dengan monster yang tidak pernah ia sangka. ×××××××× Acoraly bersama Papa dan Mamanya berusaha keluar dari hutan tersebut, apakah mereka akan...