Temu

3 1 0
                                    

Siang dengan awan yang gelap menyelimuti langit, suasana yang tak bisa tersampaikan oleh kata telah dialami. Awal mengira lantunan itu akan sama saja dengan yang biasa dijumpai, namun nyatanya lantunan itu menerobos ke relung hati. Ah! siall seketika dia telah berani melanda penyakit hati. Bukan, bukan iri tapi penyakit hati lainnya. Tapi entah lah aku tak yakin dengan ini semua, perlu waktu buat hati menetapkan rasa.

Mengamati diam-diam menghasilkan kondisi hati yang semakin tak baik, apalagi setelah menyapanya mendapat balasan yang begitu santun. Memang dia cukup dari kata sempurna, tanggal dan bulan lahirnya sama dengan Immanuel Kant ahli Filsuf dari Jerman salah satu dalam bidang etika. Sama seperti dia lelaki dengan etika yang sangat cukup baik.

Waktu itu ada hati lain yang sesaat singgah di hati, itu sebabnya hati perlu memeriksa ulang. Hingga akhirnya telah tertuju pada mu, jika ditanya kenapa dia? Jawabannya tidak tahu, tapi tuhan sudah menetapkan rasa  itu sebelum ku minta. Karena setahuku cinta itu datang tanpa meminta izin, dan cinta tak pernah beralasan. Cinta itu ada karena cinta itu sendiri. Jika dikata cinta dia karena agamanya, itu juga bagian tapi seperti di awal cinta tak pernah beralasan.

Dandelion Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang