[SATU]

35 14 0
                                    


Nunik tidak menyangka candaan yang ia dan teman temannya lakukan tempo hari malah jadi Boomerang untuk diri nya sendiri, bagaimana tidak karena ide gila Gita kemarin Nunik sukses mengenakan baju kebaya dengan singger Sunda yang berada di kepalanya.

Dan benar saja dalam waktu lima belas menit lagi Nunik akan melepas masa kejombolan nya, Sebab ia akan menjadi istri seorang pria yang bahkan ia belum kenal sama sekali.

Nunik menghela napas gusar melihat pantulan wajah nya di cermin meja rias. “Kaya nya gua beneran gila habis ini.”

Gita yang sedari tadi duduk anteng di sebelah Nunik tertunduk sedih, gadis itu bener-benar merasa bersalah walaupun telat sih, tapi ia bener-bener menyesal. “Maafin gua ya nik gua beneran gatau kalo jadi kaya gini,” katanya dengan tatapan memelas.

Nunik menoleh dengan tatapan tajam, sekarang gadis itu bener-benar ingin menelan Gita hidup-hidup namun apalah daya nasi sudah menjadi bubur, mau berentok pun sudah tidak bisa.

Seharusnya Nunik mengikuti saran Ratih saja untuk kabur dari pada harus menikah tanpa rasa cinta, tapi otak warasnya masih menguasai kala itu , karena kalau Nunik nekat kabur mungkin seminggu kemudian ia pulang tinggal nama, mengingat bapaknya sudah mewanti-wanti untuk tidak melakukan ide gila lainya sambil mengasa golok yang berabad-abad menempel pada gesper pria itu.

“Percuma lu mau nyesel juga Git, ini udah terjadi kita pun sekarang gak bisa apa- apa.” Seru Kila sambil gadis itu sibuk menata alisnya.

Ratih mengangguk mantap.” bener ih, lagian sih lu Git coba aja lu gak maksa Nunik buat prank orang random di jalan, pasti Nunik sekarang masih jomblo.”

Gita kesal,Gadis itu sedikit tidak terima sebab sedari tadi teman temanya sibuk menyalahkan nya padahal yang sepakat untuk Nunik melakukan ide itu tidak hanya diri nya saja, lagi pula itu sudah sesuai SOP dalam permainan Truth or dare

“ngeselin banget sih, malah nyalahin gua semua. Gua tu udah merasa menyesal plus prustasi, udah minta maaf berkali-kali juga sama nunik. Tapi kalian tetep aja menghakimi gua.” Dumel Gita dengan mata yang sudah mulai berkaca-kaca. Di antara yang lain, manusia paling perasa atau bahasa kasar nya yang paling cengeng. Nah itu adalah Gita

“Udah udah. Gausah saling debat gini, mau kalian gelut kaya uler keket juga gak akan merubah nasib gua. Udah lah gausah ada yang nyesel, mungkin emang takdir jodoh gua kaya gini, walaupun agak konyol.” seru Nunik yang sepertinya sudah sangat pasrah,

Dari keheningan Nunik dan teman-temanya, suara knop pintu terbuka berhasil membuat ke empat gadis itu menoleh, disana berdiri wanita paruh baya dengan gamis shimer yang senada dengan pakaian Gita, Ratih dan juga kila.

Itu Nindiya kakak dari mendiang ibu Nunik, atau biasa di panggil budeh.

“Eh- masih pada ngobrol aja. Hayu ijab kobulnya udah selesai emang engga ada yang dengar ya.” ujar Nindiya, lalu meraih tangan Nunik agar berdiri dan mengikuti langkahnya.

Dengan perasaan campur aduk Nunik berusaha berdiri tegak, walau sekarang kakinya sudah mirip seperti agar-agar, lemas prenn.

Di luar terlihat banyaknya tamu undangan, bener yang di katakan Ratih kalau keluarga calon suaminya ini banyak membawa orang,lebih tepatnya warga. Atau jangan jangan anaknya pak Rt? Entahlah Nunik tidak mau pusing memikirkan hal itu, yang gadis itu pikirkan apa yang harus ia lakukan malem pertama nanti. Menyebut malam pertama agak membuat Nunik merinding tujuh keliling.

Saat sudah sampai di meja akad Nunik terdiam kaku, kala merasa tatapan tajam seseorang sukses membuatnya tidak bisa bergerak sama sekali, gadis itu menoleh takut-takut ke arah pria yang sekarang sudah resmi menjadi suaminya.

“Nak Nunik sekarang kamu sudah sepenuhnya menjadi istri dari Nak raden, ayo salim.” Kata pak penghulu, pria tua itu sibuk memaksa Nunik untuk menjabat tangan suaminya.

Sedikit kaku tapi seharian ini Nunik berhasil mengontrol perasaannya untuk tidak mengeluarkan jurus seribu bayangan, bocah itu sudah gatal ingin menghilang di tempat.

                         *—*—*—*

Nunik menatap horor kasur empuk kesayangan nya, banyak taburan bunga mawar yang sudah di lepaskan secara sengaja dari tangkainya, tidak berenti di situ saja ada ukiran bebek berbentuk love yang terbuat dari kain bahan.

“Yampun! apa-apaan ini. Di kira kasur gua kuburan pake segala ada taburan bunga begini.” dumel Nunik dengan nada jengkel.

“Kalo itu kuburan, berati kamu setan nya.” suara bass seseorang sukses membuat Nunik terkejut, untung saja gadis itu tidak langsung memukul pemilik suara kalau saja ia tidak langsung menoleh.

Nunik mendelik kesal ke arah Raden, iya itu Raden. Manusia yang kurang dari 17 jam yang lalu telah menjabat sebagai suaminya.

“Enak aja, bapak itu yang setan.” sahut Nunik tidak terima.

Raden melepas jam tangan Rolex yang berada di pergelangan tangan kirinya, dan meletakan di atas meja kecil dengan banyak nya foto-Foto idol kpop. Lalu mulai melepas printilan seperti dasi dan tuxedo yang sedari tadi membuatnya sesak.

“Bapak-bapak! emang nya saya bapak kamu.” katanyaa sembari melempar pakaian yang baru ia lepas ke arah wajah Nunik. Tanpa permisi pula pria itu nyelonong masuk ke dalam kamar mandi.

Hal itu sukses membuat Nunik naik darah, sepertinya perasaan takut akan malam pertama tergantikan dengan perasaan dendam untuk Raden. Bocah itu siap mengibarkan bendera perang, ingatkan Nunik agar mencabik-cabik wajah Raden Saat pria itu tertidur pulas nanti malam.

Dengan langkah gusar Nunik berjalan ke arah cermin besar yang menempel di lemari Berbahan jati miliknya. Sambil membuang baju Raden ke arah keranjang pakaian kotor di hadapannya.

Gadis itu mulai sibuk melepaskan printilan yang membuatnya pening, mulai dari singger lalu anting,kalung dan masih banyak lainya. Saat di rasa sudah selesai, Nunik mengganti kebaya nya menggunakan piayama Satin bergambar Lumba-lumba. Lalu membersihkan make up nya menggunakan air Micelar woter di lanjut dengan berbagai skin care malem yang ia miliki.

Sebenarnya Nunik masih tidak menyangka sekarang ia benar-benar sudah menjadi Istri dari pria yang tidak Nunik kenal selama hidupnya, entah mimpi apa semalem Ia bisa menikah tanpa rencana seperti ini. Walaupun di setiap malemnya ia sering berdoa agar segera mendapatkan jodoh, tapi tidak seperti ini juga kali yaa.

Saat di Rasa sudah bersih, gadis itu buru- buru merebahkan tubuhnya tanpa menunggu Raden selesai mandi. Namun Saat mendengar knop pintu terbuka gadis itu memejamkan matanya, jantung nunik berdetak tidak karuan sepertinya ia memiliki gejala sakit jantung.

“Kamu ga mandi dulu? perempuan kok jorok banget.”

Niat hati mencabik- cabik wajah Raden saat pria itu tidur sepertinya harus segara ia lakukan.

 Unexpected Love [SlowUpdate]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang