“Masih ada langit yang belum ditatap. Masih ada senja-senja cantik yang belum dinikmati. Tetap bertahan untuk hal-hal kecil, karena di setiap duka pasti ada suka yang mengiringi. Entah kapan, yakinlah sebuah keajaiban akan datang. Takdir yang indah diikuti jalan yang terjal. Doa mungkin tidak bisa mengubah takdir, tapi sang Pencipta mampu mengubah takdir melalui doa.”
♡♡♡Sebuah uluran tangan bagai sayap malaikat. Dekapan yang tulus memberi ketenangan jiwa. Keikhlasan cinta sebagai bentuk rasa keridhaan.
Hawa dingin menyeruak hingga ketulang. Malam semakin larut, tetesan air yang jatuh dari langit pun kian deras. Suara petir menggelegar memekakkan telinga. Sambaran kilat begitu terang seperti membelah langit. Diiringi suara yang begitu menyayat hati.
“Mas, suara apa itu?” Seorang wanita penasaran dengan suara yang baru saja di dengar.
“Sepertinya suara bayi,” sahut seorang pria. Dia mencoba menajamkan pendengaran untuk memastikan dugaannya itu benar atau tidak.
Suara itu masih saja terdengar. Membuat penghuni rumah merasa penasaran. Seseorang memberanikan diri untuk keluar dengan membawa payung dan senter. Suara semakin jelas setalah pintu terbuka.
Pria itu mencoba mencari asal sumber suara. Mencari di setiap penjuru, bahkan sampai ke belakang rumah. Didengarkannya lagi secara seksama asal suara itu. Ternyata sumber tersebut tidak jauh dari tempat tinggalnya.
Dia melangkahkan kaki ke arah sumber suara tersebut. Matanya tertuju pada sebuah ranjang yang berada tepat di bawah pohon besar. Di sekitar situ suasana begitu sunyi sebab jarak antara rumah tetangga jauh.
Dugaannya ternyata benar itu suara tangisan bayi. “Ya Tuhan, siapa yang tega berbuat seperti ini?” Tampak bayi mungil nan cantik yang masih ada bercak darah di tubuhnya. Kelihatan bayi ini baru lahir.
Pria itu segara mengulur tangannya untuk menggendong bayi mungil itu yang masih menangis. Bibir bayi itu kelihatan membiru sepertinya dia merasa kedinginan. Bagaimana tidak bayi yang tak berdosa di buang di saat langit menumpahkan air begitu deras ke tanah. Hujan dimalam hari semakin mendominasi hawa semakin dingin.
Jenjang kaki panjang itu mengayuhkan langkahnya dengan cepat untuk kembali ke rumah. Jujur hatinya tidak tega melihat bayi mungil itu harus merasakan dinginnya udara di luar. Takut bayi merah itu demam.
“Kasihan sekali bayi ini, kenapa ada orang tua begitu tega membuang bayinya keadaan seperti ini.” Pria itu begitu prihatin dengan kondisi sang bayi yang tak berdosa.
Mereka terlalu senang untuk menikmati surga dunia sesaat tanpa memikirkan masa depan. Bila sudah terjadi dengan seenaknya mereka membuang bayinya, bahkan ada pula yang digugurkan ataupun dibunuh setelah lahir ke dunia ini. Dunia yang penuh liku-liku drama kehidupan. Padahal banyak di luar sana menginginkan kehadiran seorang malaikat kecil dalam rumah.
Seperti pasangan suami istri satu ini. Di saat dirinya dan sang istri menginginkan kehadiran seorang malaikat kecil. Akan tetapi, takdir berkata lain. Orang lain malah seenaknya membuang rezeki pemberian Tuhan tanpa belas kasihan.
Seseorang dibalik daun pintu mengulurkan tangannya untuk membukakan lembaran persegi panjang berwarna coklat. Setelah mendengar namanya berulang kali disebut. Dia juga penasaran apa yang terjadi di luar sana. Setelah pintu terbuka lembar papan coklat terbuka lebar. Wanita itu tanpa sadar mulut berbentuk huruf o seperti orang terkejut. Siapa yang tidak terkejut melihat suaminya membawa seorang bayi di dalam gendongan.
“Bun-Bunda ... bukakan pintunya cepat!” Pria berlari ke arah rumahnya sambil memanggil namanya istrinya dengan sebutan bunda.
“Bun, jangan diam saja cepat segara ganti pakaian bayi ini dan kasih dia susu. Bayi ini kelihatan haus dan lapar.” Sang suami menegur istrinya yang sedang bengong setalah membukakan pintu untuk dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BEAUTY of POISON
RomantikSekuat apa hatinya yang harus merelakan dan mengikhlaskan kepergian orang disayanginya. Seolah takdir mempermainkan hidupnya. Kebahagiaan yang hanya sebuah singgahan, sedangkan air mata menjadi saksi bisu kebangkitan dari ketepurukan. Seorang wanita...