#03

290 33 2
                                    

🎬¡!🎬

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎬¡!🎬

"Lain kali jangan takut-takut untuk minta apapun padaku, aku yang mengajakmu pulang, jadi sudah tentu aku yang akan memenuhi semua kebutuhan mu, kenapa kau mengira aku akan mengusir mu dari rumah?" jelas Raka panjang lebar setelah selesai dari membersihkan wajah manis Akira dan kini berkumpul ria bersama tiga perintilannya.

Akira yang dijelaskan hanya menunduk takut, "aku ..., tidak ingin menyusahkan mu ...."

Raka mencubit pipi Adiknya sekilas, "jangan berpikir begitu, tidak ada yang merasa disusahkan, walaupun kau berpikir demikian aku justru senang di susahkan oleh mu," jawab Raka seraya mengelus pelan surai hitam Akira.

Jay dan Ren menahan tawa, Akira sangat lucu, andai ia tau ini rumahnya sendiri, siapa yang akan berani mengusirnya?

Jake menatap Akira dengan senyum tampannya, "yang Kak Raka bilang benar, jangan sungkan padanya, dia orang yang sangat baik," ucapnya lembut.

Akira tersenyum membuat lesung pipi nya terlihat, sungguh wajahnya begitu manis, "terimakasih," ujarnya dengan nada lucu.

Semuanya menjerit gemas.

"Memang boleh selucu itu? Kau tinggal di rumah ku saja ayo," ajak Ren yang kini sekarat karena manusia lucu di depannya ini.

Sontak Raka menghujamnya dengan tatapan tajam yang membuat Ren menelan ludah, "aduh, pawangnya ngamuk."

Tawa lantas menggema, Akira pun ikut tertawa, ya ..., walau ngga ngerti mereka pada ngetawain apa.

"Tidak ingin kembali ke kamar?" tanya Raka kembali mendamaikan suasana.

Akira hanya mengangguk pelan sebagai jawaban.

Raka tersenyum, "ingin di antar?" jawabnya seraya mengelus kepala Akira.

Akira menggeleng, "terimakasih aku bisa sendiri, aku pergi dulu," jawabnya sedikit canggung lalu berjalan meninggalkan ke-4 sekawan itu. Seluruh atensi tertuju pada Akira bahkan sampai ia menjauh dan hilang dari pandangan.

Jake berdehem, "Kak, kita ajak saja Akira room tour di rumah ini, itu mungkin bisa membuatnya dejavu, kan?" kata Jake memecah keheningan.

Jay dan Ren mengangguk, "ide yang bagus!" kompak mereka berdua, Jay dan Jake sudah memberi tahu Ren saat Raka mengantar Akira ke toilet tadi.

Raka terkekeh, "ng ..., tapi Akira jarang disini, dia lebih suka rumah Ayah dan Bunda," jawab Raka yang mendapat tatapan datar sedatar aspal jalan dari ketiga temannya.

Ya, keluarga Raka memang tidak hanya punya satu rumah, Ada yang mereka gunakan untuk kumpul-kumpul keluarga besar, milik Tuan dan Nyonya Alegreya, dan milik Raka serta Akira.

Rumah ini Tuan Alegreya berikan untuk dua putranya, tapi sayang hanya Raka yang suka, Akira nya malah sering pergi tidur, main, makan, di rumah orang tua.

I Found You || Heewon [ENHYPEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang