#16

199 25 11
                                    

🎬¡!🎬

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎬¡!🎬

"Sudah ku katakan sejak awal, culik Akira. Kini Raka terlalu menyayangi adiknya, bagaimana kita akan memisahkan mereka?"

Dia menghela napas panjang sebelum menjawab, "kau bodoh atau apa? Santai saja, mereka itu hanya hama kecil yang bisa disingkirkan dalam sekejap mata."

"Ya, bagaimana?!"

Seringainya terpatri jelas, "Raka hanya manusia biasa yang sedang goyah, perlakuan adiknya bisa membuat dia lengah kapan saja. Lagipula kau tahu kan mereka sudah salah langkah sejak awal?"

🔹🔹

Raka menutup buku album lama keluarganya. Setelah kejadian Akira yang terus meminta pulang, Raka kembali ke rumah untuk menenangkan diri sejenak.

Buku album yang berisi foto-foto lama itu selalu menemaninya akhir-akhir ini. Raka memandangi salah satu foto yang ia keluarkan dari dalam album, dimana momen foto tersebut menunjukkan kedua orang tuanya yang tersenyum menghadap kamera dengan baby Akira yang berada di gendongan sang Ayah.

Momen yang paling berarti baginya, dulu.

Raka mengelusnya perlahan dan menatap foto itu dengan tatapan yang tak mampu diartikan, "semua ini hanya permainan takdir, kan?" gumam Raka namun ia langsung menghela napas dan berdecak.

Raka menyimpan foto tersebut di dalam sakunya seraya mengambil ponsel pintarnya dan mulai menelepon seseorang.

"Paman? Bagaimana dengan Akira?" tanya Raka langsung setelah Allen mengangkat panggilannya.

"Jay membawanya pergi."

Kening Raka langsung mengerut, sontak dia mematikan sambungan telepon itu dan segera menghubungi Jay. Namun hingga dua puluh kali panggilan berulang, Jay tetap tidak menjawab.

Raka dipenuhi kekhawatiran, hatinya tidak karuan dan dia mulai mondar-mandir di dalam kamarnya. Raka benar-benar akan menghabisi Jay jika terjadi sesuatu pada adiknya.

Hingga suatu saat akhirnya ponsel Raka berdering dan itu merupakan panggilan dari Jay, lantas dengan cepat dia mengangkatnya dan membanjiri Jay dengan kemarahan yang penuh intonasi tinggi.

"KAU INI BENAR-BENAR, AKAN KU BUNUH DIRIMU JIKA TERJADI SESUATU PADA ADIKKU!"

Saat kalimat itu usai, Raka melihat panggilan sudah diputuskan. Dia mengerang kesal dan segera memasukkan ponselnya ke dalam saku lalu berjalan cepat keluar dari kamar.

Saat dia melewati ruang tamu tiba-tiba dia mendengar suara seperti ada benda yang jatuh dari dapur. Dia sedikit tegang dan takut jika itu adalah orang jahat, maka ia dengan hati-hati memeriksa.

Ah, ternyata itu hanya bik Etin, Raka menghela lega dan hendak menyapa, namun ia membeku mendengar wanita itu tak sengaja bergumam.

"Andai Akira tidak mengajak keluarganya berlibur disana, mungkinkah Tuan dan Nyonya besar masih disini?"

I Found You || Heewon [ENHYPEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang