1. Terlahir Kembali

1.5K 96 2
                                    

“Mau lari ke mana lagi kau, wanita jalang?!”

Carellsa terkepung. Perempuan berusia tiga puluh lima tahun itu dikejar-kejar oleh agen pemerintah. Sembari membawa sebuah koper hitam di tangan kanan, Carellsa berupaya menjauh dari mereka yang mengincar dirinya. Hingga dia terpojok, di belakang saat ini hanya ada tebing curam.

“Cepat serahkan seluruh dokumen hasil penelitianmu itu kepada kami! Apa kau tidak tahu seberapa besar uang yang telah kami keluarkan demi membodohi masyarakat?!”

Carellsa menyeringai. Dia tidak takut terhadap apa pun ancaman pemerintah terhadap dia. Sebagai seorang ahli farmasi terkemuka di negara ini, Carellsa punya hak untuk meneliti segala jenis obat serta penyakit bersama seluruh rekannya.

Naasnya, rekan Carellsa telah banyak yang terbunuh dan ditangkap oleh pemerintah. Hal ini sebagai akibat dari penelitian yang dia lakukan akhir-akhir ini.

“Dasar bajing*n busuk! Sampai aku mati sekali pun, aku takkan pernah menyerahkan kepada kalian hasil penelitian ini! Aku akan mengumumkan kepada dunia betapa kejamnya kalian telah membunuh puluhan ribu nyawa manusia dalam sekejap!”

Carellsa menodongkan pistol ke arah para agen pemerintah tersebut. Tanpa rasa khawatir dan gelisah dihadapkan pada kematian, Carellsa lebih mencemaskan kondisi rakyat yang saat ini sengsara akibat ulah pemerintah.

“Menciptakan virus, menyebarkan virus ke tengah masyarakat, membuat obat yang berakhir pada kematian, serta sengaja menipu orang-orang agar membayar uang dalam jumlah besar kepada pihak pemerintah. Apa kalian pikir aku tidak tahu itu semua? Aku berhasil menemukan obat paling ampuh demi mengalahkan virus sialan itu. Jangan bersikap seperti pengecut!”

Carellsa meluapkan segala kemarahan yang terpendam di hati. Dia menghabiskan waktu sekitar hampir enam bulan untuk menemukan penyebab dari wabah penyakit yang merajalela sampai menghilangkan puluhan ribu nyawa manusia.

“Diam! Kau tidak tahu apa-apa soal rencana pemerintah sebenarnya. Mereka hanya ingin menekan jumlah penduduk yang kian melonjak dari tahun ke tahun. Kau sebagai seseorang dari bidang medis, takkan pernah paham—”

“Jangan coba-coba untuk membohongiku!” sergah Carellsa berteriak penuh emosi. “Aku sudah tahu kenyataan di balik kinerja pemerintah. Sungguh bejad! bajing*n tidak punya hati! Menguras harta rakyat demi memberi makan manusia jahanam seperti kalian. Ya ampun, kalian membuatku muak.”

Kemudian Carellsa membuka isi kopernya. Di sana ada beberapa lembar dokumen hasil penelitian. Setelah itu, Carellsa menyalakan pemantik, ia berencana untuk membakar seluruh dokumen tersebut.

“Hei, apa yang kau lakukan? Hentikan itu!”

Carellsa tertawa kencang. “Menurut kalian apa yang akan aku lakukan? Tentu saja membakar semua dokumen ini.”

Api menyambar dengan sangat cepat melahap lembar demi lembar kertas dokumen itu. Mereka yang panik langsung mencoba mematikan apinya.

“Sialan kau! Bagaimana—”

Dor!

Carellsa melepas pelatuk pistolnya, dia menembak kepala salah satu agen yang sedang menunduk di hadapannya.

“Kurang ajar! Apa yang kau lakukan—”

Carellsa menembakkan pistolnya sekali lagi. Peluru di pistol tersebut melesat cepat ke tubuh para agen yang lain.

“Untung saja aku selalu membawa pistol ke mana pun aku pergi. Selamat! Kalian telah masuk ke dalam jebakanku. Semua dokumen ini palsu, kalian tertipu karena sekarang atasan kalian sudah diseret ke penjara,” ucap Carellsa sambil memperlihatkan berita penangkapan pihak pemerintahan di layar ponselnya.

Reinkarnasi Sang Ahli FarmasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang