8. Tuan Putri Pemalak

731 74 2
                                    

Ah, mereka melupakan sesuatu yang teramat penting di sini. Mereka lupa bahwa sebenarnya Carellsa ialah seorang Tuan Putri yang punya hobi memalak para bangsawan. Setiap kali ia terlibat masalah dengan bangsawan, maka Carellsa akan meminta uang kepada mereka. Tidak tahu uang itu untuk apa, tetapi yang jelas uangnya disimpan di tempat tersembunyi di istana kediamannya.

“Lagi-lagi Tuan Putri memalak bangsawan,” ucap Arkie.

Hughes menepuk pelan keningnya. Entah dari mana Carellsa belajar cara memalak orang lain. Terlebih lagi dia selalu melakukannya di hadapan Hughes.

“Berapa banyak yang Anda butuhkan? Saya akan memberi Anda berapa saja asalkan saya dan putri saya tidak dihukum.”

Viscountess Therane tidak protes sedikit pun meski Carellsa meminta sejumlah uang padanya. Selain keluarganya kaya raya, dia juga sedang berusaha menutupi masalah ini supaya tidak sampai ke telinga sang suami.

“Beri aku lima perhiasanmu yang paling mahal.” Carellsa meminta sesuatu hal yang tak terduga.

Hughes kehabisan akal menghadapi Carellsa. Sekarang dia hanya menonton kelakuan putrinya yang dipenuhi oleh uang.

“Oh iya, karena aku menyelamatkan putrimu, maka kau harus membayarku sepuluh perhiasan termahal milikmu. Aku pastikan kau takkan mendapatkan hukuman dari istana dan aku akan menjamin bahwa masalah ini takkan sampai ke telinga suamimu. Bagaimana? Apa kau mau membayarku dengan sepuluh perhiasan?” lanjut Carellsa bernegosiasi.

Tanpa berpikir panjang, Viscountess Therane pun menjawab, “Baik, saya akan membayar Anda sepuluh perhiasan termahal milik saya. Tolong pastikan hal ini tidak terdengar oleh suami saya.”

Carellsa tersenyum penuh kemenangan.

“Ya, kau tak perlu khawatir soal itu.”

Setelah itu, Viscountess Therane mengutus beberapa orang dari kediamannya untuk mengantarkan perhiasan miliknya ke istana. Mata Carellsa dipenuhi oleh sinar kekaguman terhadap uang.

Hughes membiarkan putrinya seperti itu dan dia berniat mengganti seluruh perhiasan tersebut. Namun, Viscountess Therane menolaknya. Wanita itu berulang kali meminta maaf kepada Hughes, dia merasa bersalah atas ketidaksopanannya dan putrinya terhadap Carellsa. Maka dari itulah, ia merelakan perhiasannya untuk Carellsa.

“Yang Mulia, tidakkah Anda berpikir Tuan Putri sedikit aneh dari anak-anak pada umumnya? Beliau selalu memalak para bangsawan, menyuruh mereka membayarnya dengan perhiasan atau berlian. Namun, ketika dibayar menggunakan uang, Tuan Putri selalu menolak,” tutur Arkie.

“Ya, kau benar. Aku tidak tahu kenapa putriku punya sifat yang berbanding terbalik dengan Elliot dan Arseno. Di saat kedua saudaranya sibuk bermain, dia selalu melakukan hal tak terduga.”

Kepala Hughes berdenyut setiap kali ia memikirkan Carellsa. Gadis kecil itu selalu menyebabkan masalah di mana saja. Terkadang pihak istana kewalahan membereskan setiap masalah yang ditimbulkan olehnya.

“Saya rasa Tuan Putri mewarisi sifat Ratu. Saya masih ingat Anda sering dijahili Ratu semasa kecil.” Arkie terkekeh bila mengingat masa-masa di mana Hughes seringkali menangis tatkala dijahili Noelle – sang Ratu negeri vampir.

“Aku rasa kau benar. Sifat Carellsa memang mirip dengan Noelle, tetapi apa kau tahu sifatnya yang mata duitan itu diwarisi dari siapa?” tanya Hughes.

Arkie bingung harus merespon bagaimana.

“Saya … juga tidak tahu, Yang Mulia. Mungkin itu memang sifat alami dari Tuan Putri sendiri.”

“Benar juga. Sifat alami … kenapa dia harus punya sifat yang tidak ada elegannya sama sekali? Aku berharap dia bisa berubah seiring berjalannya waktu.”

Reinkarnasi Sang Ahli FarmasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang