3. baby

251 32 4
                                    

.
.
.

Jaehyuk mendengus kasar, ia hampir saja melempar semua lembar kertas putih dihadapannya.

"Anjing!"

cklek

"Wow wow wow, ada apa nih?"

Itu Yoshi, teman seperjuangannya sejak sekolah menengah pertama, ia menghampiri Jaehyuk dan duduk dihadapannya serta memberi Jaehyuk satu kopi dengan merk terkenal.

"Bisa ga ketok dulu?"

Yoshi hanya mengangkat bahunya sembari meminum kopi.

"Ngapain kesini?"

"Hah.. kalo lo lupa, lo utang cerita tentang MANTAN karyawan yang korupsi itu." Yoshi meneguk kopinya dan berucap dengan menekankan kata 'mantan'

"Males gue bahasnya."

"Gabisa gitu dong njing, gue belum tau."

"Ck, oke."

Jaehyuk menceritakan semuanya pada Yoshi, mulai dari ia mendatangi rumah orang itu sampai akhirnya ia memutuskan untuk membawa anak kecil yang tinggal dirumah itu.

Awalnya ia hanya datang untuk menghabisi pria yang cukup tua itu, ia bahkan tak pernah tau bahwa pria itu sudah mempunyai anak yang menggemaskan, ekhm.

"What?! lo bawa anak dia?" tanya Yoshi kaget.

Jaehyuk hanya membalasnya dengan anggukan.

"Lo gila! lo sinting Yoon Jaehyuk!"

"Lo lebih."

Yoshi mendengus, "Bahkan lo gapernah suka anak kecil dari dulu, apalagi suara tangisannya, lo mau jadiin dia babu hah? tobat Jae."

"Liat aja nanti."

Sebenarnya Jaehyuk tak mempunyai rencana apapun untuk Asahi.

"Lepasin dia Jae, paling ngga rawat dia dengan baik, jangan di sakitin."

"Iya ah bacot."

"Anjing lo, besok gue kerumah lo mau liat anaknya."

"Pintu gue ga terbuka buat lo."

"Jae jahat."

"Dih kayak boti."

"Gue pake kacamata item keren gini dibilang boti." Yoshi melepas kacamata hitam yang seharga jutaan itu dan menatap Jaehyuk tajam.

"Pulang sono, gue udah selesai." Jaehyuk merapihkan kertas berantakan di mejanya dan beranjak pergi untuk memakai jas hitam nya.

"Gue mau kerumah lo sekarang boleh ga?"

"Ga."

Yoshi cemberut dan melempar pulpen yang ada dimeja kearah Jaehyuk, setelah itu ia bergegas pergi meninggalkan ruangan besar itu.

"Yoshi anjing!!"

🖤🤍




"Nah jadi gitu, Asa paham?"

"Paham bibi!!"

Bibi Lee tersenyum senang dan mengusap surai anak manis itu, ia tengah membantu Asahi mengerjakan pr nya, sebenarnya ia tau bahwa Asahi pintar dan sudah paham tentang cara mengerjakannya.

Ia hanya menemani dan tetap memberi tahu caranya walaupun Asahi tak bertanya.

"Emm bibi, Asa mau tanya."

MINE. [jaesahi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang