Bab 3

4 0 0
                                    

ALHAMDULILLAH AKU UP LAGI GUYS😍
INSYAALLAH AKU AKAN KONSISTEN UP SETIAP HARINYA.
MUMPUNG MASIH LIBUR KULIAH HEHE

MAKASIH YANG UDAH MAU BACA SAMPAI BAB INI.
SEMOGA KALIAN SUKA YA🥰

HAPPY READING🤍

“Zafeerrrrrr!!!” Suara Alesha terdengar sangat nyaring di telinga.

Gadis itu lari mengejar Zafeer yang sudah hampir lenggang dari penglihatannya.

“Zaa jangan marah dong, masa gitu aja marah”. Bujuk Alesha pada kekasihnya itu. Sedangkan Zafeer tidak menghiraukan perkataan Alesha.

“Zaa yee gak dengerin aku ngomong. Jangan marah laah. Aku minta maaf ya! Ya! Ya! Ya!” Bujuk Alesha dengan memasang wajah imutnya dan mengepalkan tangannya di depan dada sambil menghalangi jalan Zafeer.

“Kalo masih gak jawab aku yang ngambek ah!”. Ancam Alesha lalu pergi mendahului laki-laki itu.

“Dasar cewek, bukannya di bujuk malah marah balik” Dengus Zafeer dengan wajah kesal.

“Iya iya aku maafin!” Jawab Zafeer sambil menyamakan jalannya dengan Alesha.

“Nah gitu dong. Hehe maaf ya Zaa, aku gak bermaksud apa-apa kok, aku cuma gak mau ngerepotin kamu aja” Klarifikasi Alesha, padahal sebenarnya dia tidak berani menyentuh Zafeer.

“Iyaa gapapa” Jawab laki-laki singkat.
Zafeer laki-laki yang dewasa, ia tidak pernah memperpanjang masalah kecil, bahkan masalah besar pun iya kecilkan agar cepat selesai, bukan malah membesar-besarkan masalah yang sepele.

“Kamu pulang sama siapa?” Tiba-tiba Zafeer memulai percakapan.

“Aku hari ini ada kerja kelompok. Nanti aku pulang sore di anterin Ristya. Udah ijin ke bunda kok”. Jawab Alesha lengkap.

“Yaudah kalo gitu, aku pulang duluan gapapa?”. Jawab Zafeer dengan legowo, ia tidak pernah melarang-larang Alesha pergi, tidak seperti laki-laki di luaran sana yang posesif pada pacarnya. Bukan tidak sayang, tetapi ia sadar, ia hanyalah pacar, bukan suami atau orang tuanya. Jadi ia tidak berhak melarang-larang Alesha. Apalagi untuk kerja kelompok. Zafeer tau Alesha akan sangat semangat untuk belajar dan mengerjakan tugas, jadi ia tidak mau membebani Alesha dengan larangan-larangannya yang tidak terlalu penting.

“Gapapa, hati-hati di jalan ya” Jawab Alesha dengan menampakkan senyumnya yang manis.

“Okee. Tapi kamu udah sehat kan?” Tanya Zafeer karena teringat dengan kejadian tadi pagi ketika Alesha pingsan di tengah-tengah upacara.

“Aku udah sehat kok, nih kamu liat aku gak papa kan?” Alesha menunjukkan sifatnya yang ceria, sehingga membuat Zafeer percaya bahwa dirinya memang sudah baik-baik saja.

“Kalo ada apa-apa kabari aku ya” Pinta laki-laki itu agar jika terjadi apa-apa jangan segan untuk memberitahukannya.
“Oke siap bos” Jawab Alesha dengan gerakan hormat seperti pada komandan. Zafeer hanya tersenyum melihat tingkah gadis mungil itu.

****

Di satu malam, Alesha tiba-tiba merasakan nyeri pada perutnya. Ia berjalan menuju ruang tamu dan mengambil sebuah obat di kotak P3K. Setelah meminum obat tersebut Alesha kembali ke kamar dan mencoba untuk merebahkan badannya. Ia teringat pada salah satu sahabatnya yang dimana mereka sudah berteman sejak duduk di bangku Sekolah Dasar. Namun sayangnya mereka berbeda sekolah, sehingga membuat hubungan keduanya agak renggang. Alesha mengambil ponselnya lalu mengetik sebuah pesan disana.

KIYAWOO

“Assalamu’alaikum bestie. Bagaimana kabarmu, gak kangen aku kah?”
“Wa’alaikumussalaam bestoy. Alhamdulillah baik, kamu sendiri gimana kabarnya?”

Surga ImpiankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang