《1》

19.6K 753 16
                                    

Fiksi oke!

****

"Males gue...,"

Ethan, anak sma kelas 11 yang fisiknya lebih cocok di sebut sebagai anak sd. Pendek, mata bulat dengan pipi chuby, bibir berbentuk love yang mungil dan sedikit berisi. Intinya Ethan itu imut dan menggemaskan.

"Cuma empat bulan than," sahut temannya.

Yairo Mandaraja, teman sekelas Ethan, teman sejak jaman sekolah dasar sampai sma yang selalu kemana mana buntutin Ethan, sampai sering di sebut anak kembar walau fisiknya jelas berbeda. Yairo tinggi dan putih, wajahnya sedikit kebulean tidak seperti Ethan yang seratus persen lokal.

"Hmm, lagian udah lama nggak ketemu kan?"

Ini Regan Admantio, sama seperti Yairo, teman sejak sekolah dasar Ethan. Di bandingkan dengan Yairo, fisik Regan bisa di bilang sedikit mirip dengan Ethan, hanya keimutan wajahnya saja yang lain jelas berbeda. Regan pendek tapi putih, pendiam dan emosian, tidak seperti Ethan yang pendek dengan kulit sedikit gelap, sangat cerewet dan penganut sistem hidup harus di bawa santai, semua dibuat santai sama Ethan, kecuali tentang satu hal ini.

"Baru sepuluh tahun doang elah,"

Plak

"Sakit Reg! Yai, gue di aniaya Reg...," adu Ethan merengek pada Yairo setelah tiba tiba mendapat geplakan cinta dari Regan di lengannya.

"Reg! Jangan sakiti Sethan gue!" Sentak Yairo ikut berderama. "Tenang adek, kakak bakal selalu lindungin kamu."

Regan memutar bola mata malas melihat drama murahan Ethan dan Yairo.

Tuk

"Kalau mau homoan jangan di sini!" Seru cowok jangkung melempar tisu yang sudah di bulatkan.

Ethan dan Yairo yang pelukan segera melepaskan diri dan melotot pada Segara.

"Lo tuh yang homoan sama Soneta!" Balas Yairo tak terima.

"Lagian kalau iri bilang aja kali, lo pengen peluk peluk Ethan juga kan?" lanjutnya memasang wajah menyebalkan.

Segara mendelik, berjalan menghampiri mereka, tadi dia hanya berdiri di dekat pintu masuk. "Mulut lo mau gue pukul pake nampan besi ya Yai! Sembarangan aja kalau nyerocos."

"Kan emang bener, lo sama Soneta nempel mulu kek ayam sama bulunya."

"Ngaca sat! Lo juga sama sama Ethan!"

"Alah, ngaku aja kalau iri."

"Njing, nggak ada ya babi."

Regan menghela nafas jengah, kenapa harus Segara yang bergabung? "Diem lo semua bangsat."

Ethan yang dari tadi fokus jadi penonton langsung beringsut menempeli Yairo lagi menjauhi Regan yang kesabaran setipis tisunya mulai robek.

"Fokus ke pembicaraan tadi,"

"Emang bahas apaan?" Satu lagi teman mereka datang.

Sonata, cowok jangkung berkulit putih berwajah imut, cowok belesteran jepang bali itu memakai setelan pakaian yang sama seperti Segara, seragam pelayan kafe.

"Ethan bakal tinggal sama papi nya selama empat bulan ke depan." Jawab Segara.

"Kok tahu!" Ethan sok menjerit kaget.

Tangan ringan Regan terangkat untuk memberi geplakan cintanya tapi terhenti oleh Segara yang menahan dengan cengiran kudanya. Regan mendengus menyentak tangan Segara.

"Ya tahulah, kalian bahas itu dari tadi dengan suara toa kalian." Segara meletakan nampan yang sedari tadi di apitnya ke atas meja, lalu merebahkan diri di bantal duduk depan mereka.

Laksamana EthanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang