《44》

2.6K 353 164
                                    

Cuba amati typonya:)
.
.
.
Just Fiksi Oke!

****

Satu minggu telah berlalu. Hubungan Ethan dan papanya menjadi renggang. Alasannya karena setiap ada papanya Ethan akan menghindar, anak itu berusaha semaksimal mungkin untuk tidak berinteraksi lama lama dengan sang papa. Hanya basa basi singkat lalu pergi.

Sahara tahu putranya itu marah kepadanya, maka dari itu dia mencoba memperbaiki dengan selalu mengajak Ethan berinteraksi terlebih dahulu, tetapi respon singkat dari Ethan mempersulit dirinya. Dan di tambah Athan yang begitu peka terhadap sisi emosional kembarannya jadi ikut memusuhi dirinya. Rasanya kepala Sahara ingin meledak memikirkan itu semua.

"Tuan,"

"Ya." Sahara menyahut tanpa tenaga. Dia sudah stres di tambah semakin stress karena banyaknya pekerjaan yang harus di selesaikan.

"Izin melapor, tuan. Tuan muda Jenderal kembali mengikuti tuan muda Laksa bekerja sambilan di Neo Kafe." Salah satu bodyguard yang dia tugaskan menjadi ketua tim bayangan yang mengikuti pergerakan Athan dalam diam memberikan laporan hariannya.

Sahara menarik nafas lelah memijat pangkal hidungnya mencoba mengurangi rasa sakit di kepala, dia tak tahu harus bagaimana lagi menghadapi tingkah kedua putranya. "Ini sudah ke empat kalinya dalam minggu ini. Apa Ethan ingin membuat kembarannya itu semakin sakit?"

Bodyguard itu mendengar keluhan sang tuan, dia merasa tuan besarnya mensalah artikan kalimat dalam laporannya. Tanpa sadar dia jadi mengeluarkan kalimat yang tidak di butuhkan. "Sebelumnya mohon maaf, tuan. Tuan muda Jenderal nampak menikmati kegiatan barunya. Tidak terlihat adanya paksaan atau hal lainnya. Tuan muda juga bergaul dengan para karyawan lain yang juga para sahabat tuan muda Laksa."

Sahara menangkat kepala menatap bodyguard yang masih di posisi berdiri dengan kepala menunduk dalam penuh keseganan itu dengan satu alis terangkat. "Ada apa ini?"

"Mohon maaf sebesar besarnya tuan. Saya tidak bermaksud memihak atau membela siapapun." Pria dengan pakaian serba hitamnya itu segera bersimpuh menyadari kelancangannya.

Selama tujuh tahun dirinya mengabdi menjadi ketua tim bayangan yang mengawasi pergerakan tuan muda Athan, ini kali pertama dia melihat wajah tuan mudanya itu nampak hidup saat melakukan suatu hal.

Dan itu semua berkat adanya tuan muda Ethan. Sosok yang memiliki pengaruh besar dalam kehidupan Tuan mudanya. Sedikit banyak dia mengenal tuan muda Ethan karena sebelumnya dia sering melihat tuan mudanya itu mengawasi sosoknya dalam dua tahun belakangan tanpa henti dan baru berhenti saat tuan muda Ethan berpindah untuk tinggal bersama.

"Saya memperkerjakanmu untuk putraku Jenderal. Bukan yang lain." Sahara berkata dengan sangat datar.

Bodyguard itu menyadari kesalahannya. Seharusnya dia selalu ingat kalau tuan besarnya tidak menyukai jika ada seseorang yang di pekerjakan khusus untuk Athan menaruh perhatian kepada orang lain, sekalipun itu Ethan salah satu putranya.

"Mohon ampuni kesalahan saya tuan, saya telah lancang. Saya pantas mendapat hukuman." Ucapnya penuh penyesalan.

Sahara hanya menyorot bawahannya itu datar, dia sedang tak berminat untuk memikirkan sebuah hukuman atau apapun itu. "Untuk saat ini kamu selamat. Tetapi tidak untuk kesalahan selanjutnya. Berikan potongan tangan dan kakimu itu sesuai dengan sumpah yang pernah kau ucapkan."

"Terimakasih tuan. Saya bersumpah akan lebih berhati hati untuk ke depannya."

Tuannya ini begitu kejam. Dia tidak segan memberikan hukuman mati untuk sebuah kesalahan kecil jika itu berhubungan dengan tuan muda Athannya. Dia tahu tuan besarnya ini sangat menyayangi dan mencintai tuan muda Athannya lebih dari dirinya sendiri sampai rela memberikan dan melakukan apapun untuk tuan muda Athannya.

Laksamana EthanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang