Perjalanan ke Barat

33 4 0
                                    

Ilham dengan penuh rasa sedih, melanjutkan jalannya ke arah Barat, mencari keberadaan Ayahnya, Aldi.
Karena Ilham masih sedih, ia beristirahat sejenak di dekat pohon, ia menyenderkan badannya, lalu mendengar suara ular, "Sial, mengapa harus disaat seperti ini." Ucap Ilham dengan kesal. "Hei, anak kambing... merah? Itu merah atau kuning, aku tidak tahu. Anyway, kamu ingin pergi kemana? Aku ingin pergi ke arah Barat, ke lautan, lalu... ke 'Segitiga Bermuda', katanya sih ada rahasia besar disana, gerbang ke dunia lain." Ucap si Ular, "Oke, pertama-tama, aku baru bertemu denganmu, lalu kamu mempertanyakan WARNA BULUKU YANG ANEH PADAHAL INI WARNA UNGU, LALU MENANYAKAN AKU INGIN PERGI KEMANA, DAN SEKARANG KAMU BERKHAYAL MENGENAI SEGI BERMUDA APALAH ITU!" Balas Ilham dengan penuh emosi.
"Oh iya, namaku adalah T'louse, nama yang keren, bukan?" Ucap si Ular (T'louse) dengan sangat ramah, "Iya, keren bukan, lupa memperkenalkan diri lalu seakan-akan tidak ada hal buruk yang terjadi, aku adalah Ilham." Balas Ilham. Ilham yang sudah geram mencoba pergi dari sana tanpa mempedulikan T'louse.
"Aku tebak, pasti kamu ingin bertemu dengan Kambing Pink di pesisir pantai yang ada dua batu identik untuk bertanya dimana Segitiga Bermuda berada, kan?" Tebak T'louse, Ilham yang sudah cukup jauh pergi.. tidak mendengarkannya, lalu Ilham melanjutkan perjalanannya ke Barat.

Ilham mendapati ia berada di gurun, lalu melihat ada segerombolan manusia tak berpakaian seperti manusia yang menyerangnya, tapi karena dendam, Ilham menyeruduk salah satu manusia dengan sangat keras sampai Ia terpingsan.
"Apakah dia, penyelamat kita, Kambing yang dikirim penyihir kelompok kita?" Ucap salah satu orang disana.
Ilham yang mendengarkannya sangat terheran-heran, "Bukankah penyihir sudah dimusnahkan 400 tahun yang lalu oleh para manusia, seperti yang dikatakan Ibuku?" Ucap Ilham dalam hati penuh tanda tanya.
"Sesuai buku ini, Kambing yang dikirim memiliki sebutan Al-Hitam, hanya saja, ia kambing, berbicara bahasa Kambing, bagaimana kita bisa berkomunikasi dengannya?" Ucap salah satu orang disana.
"Al Hitam? Bukankah itu... Aku sendiri?" Ucap Ilham.

Kambing UnguTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang