Part 19

691 87 14
                                    

Happy reading...



Jaehyun terus melanjutkan langkah, tidak memperlihatkan tanda-tanda ingin menunggunya, jadi Taeyong bergegas mengejar, kembali mengalungkan lengan di seputaran siku pria tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaehyun terus melanjutkan langkah, tidak memperlihatkan tanda-tanda ingin menunggunya, jadi Taeyong bergegas mengejar, kembali mengalungkan lengan di seputaran siku pria tersebut.

"Kau tahu perbedaan jatuh cinta dan mencintai?" Taeyong mulai mengoceh.

Belum, Taeyong mengingatkan diri sendiri. Belum saatnya dia bertanya lebih jauh. Untuk yang satu ini, akan lebih baik jika dia bersabar terlebih dulu.

Jaehyun hanya diam, jadi Taeyong tidak peduli didengarkan atau tidak, Taeyong tetap melanjutkan ucapannya.

"Jatuh cinta itu seperti jatuh dalam artian yang sebenarnya. Kau jatuh, terluka, dan kadang luka itu meninggalkan bekas, kadang tidak. Seseorang bisa jatuh cinta berkali-kali, seperti mereka bisa terjatuh berkali-kali secara harfiah. Seperti luka, ada memori yang tertinggal, ada pula yang berlalu begitu saja."

"Sedangkan mencintai berlangsung bertahun-tahun, dalam jangka waktu yang lama. Tak tergantikan. Seperti cinta yang seharusnya kau miliki terhadap orang tua dan keluarga. Analoginya seperti tanda lahir. Atau tahi lalat. Yang tidak akan pernah bisa hilang seperti apa pun kau mencoba menghapus dan melenyapkannya."

"Berarti teorimu sudah tidak lagi berlaku. Terlambat beberapa dekade."

"Apa?" Taeyong melongo.

Jaehyun mendengus.

"Apa kau tidak tahu bahwa teknologi sudah begitu canggih hingga tanda lahir atau tahi lalat macam apa pun yang kau sebutkan itu bisa dilenyapkan tanpa sisa."

Mulut Taeyong menganga, tidak bisa mengatakan apa-apa.

"Lagi pula, itu semua dari dialog dramamu, kan? Bisanya membodohi penonton saja. Apa kau tidak tahu bahwa omong kosong dalam kehidupan nyata mereka sudah terlalu banyak hingga kau tidak perlu menyodorkan khayalan tak berguna tentang cinta sejati yang sedang menunggu mereka di luar sana?"

"Heol, Daebak!" sergah Taeyong tak percaya.

"Jadi kau membiarkanku mengoceh hanya untuk menertawakanku seperti ini?"

Sekali lagi Jaehyun tidak mengacuhkannya dan lanjut berjalan, membiarkan Taeyong tertinggal di belakang.

"YAK! Jung Jaehyun!" teriak Taeyong, mengejar pria itu dan memukul punggungnya dari belakang.

Jaehyun menoleh. "Jung Jaehyun?" ulangnya.

"Aku ini tujuh tahun lebih tua darimu"

"Memangnya aku peduli? Aku tidak mau berbicara sopan kepada orang sepertimu! Mulai hari ini, aku akan menggunakan banmal saja! Kau i__________"

THE ARTIST & THE BODYGUARD (Jaeyong)  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang