18. Ldyllic

28 3 0
                                    


Sore itu ketika kedua-dua jarumnya menunjuk angka tiga, Willy menghampiri Draco yang berada di ruang tamu. Sedang mengerjakan sesuatu yang tidak dimengerti Willy di laptopnya.

Willy melompat menempati sofa sisi kanan Draco, memperhatikan Draco yang tampak serius dengan pekerjaannya.

Willy sedikit mengeong mencari perhatian Draco, pria itu hanya memberikan Willy tangan kanan untuk mengelus sebentar kepalanya, tanpa melirik Willy sedikitpun.

Tak merasa cukup kucing itu mendekati laptop Draco, mengelusi kepalanya pada ujung layar laptop Draco selayaknya kucing mengelus-elus kan kepalanya pada sesuatu untuk mencari perhatian dan sesekali mengeong.

Willy mendorong sedikit layar laptop Draco hingga menutup kebawah, dan mengeong lucu pada Draco ketika kucing itu berhasil menutup laptopnya.

Draco tersenyum keheranan menatap Willy, kemudian sedikit tergelak. Tersadar dengan cara Willy ini adalah cara Xynerva meminta perhatiannya jika ia terlalu sibuk dengan pekerjaannya.

Pada akhirnya pria itu menyimpan laptop di atas meja, beralih untuk memangku Willy yang sedari tadi sepertinya ingin bermanja.

Untuk semalam Draco menjelaskannya, tentang kembarannya juga Arana. Agak sedikit menyakiti Xynerva karena membuat gadis itu memaksa mengingat kejadian kali pertama ia di culik.

Draco awalnya tidak ingin bercerita, namun gadis itu memasaknya. Dan ketika sadar bahwa Xynerva tidak nyaman Draco menghentikan semua obrolan mereka.

***

Sean menatap ayahnya, mereka berada di ruangan besar tempat orang orang berpengaruh biasa berkumpul melakukan perjanjian. Apa yang ayahnya lakukan membuat Sean memijat kepala.

"Kamu tau kesalahan kamu Kaleb." Sean menatap ayahnya datar, amat sangat malas membahas kesalahannya. Padahal sang ayah satu-satunya orang bermasalah yang berani-beraninya tidur dengan wanita malam sehingga memiliki anak dan menelantarkan anak itu.

"Tidak lebih parah dari kesalahan yang papa buat. Bersikap mencintai sang istri namun memiliki anak dengan perempuan lain, bajingan gila seperti papa udah engga pantas mendapatkan hak asuh kakak. Karena lebih baik kakak hidup di tengah keluarga Riden dan dalam perlindungan cucu Dion. Daripada hidup di lingkungan gelap papa. Kakak terlalu banyak menghabiskan hidupnya dengan maut dan papa mau membawa hidup kakak pada kehidupan gelap papa? Setelah mama, papa mau mengorbankan kakak? Sebagai satu-satunya penerus tempat ini Sean Kaleb Paxton menolak mentah permintaan anda Tuan bajingan gila."

Setelah mengatakan kekesalannya pada sang ayah, Sean meninggalkan ayahnya di ruangan besar itu sendirian. Rajendra menghela nafas gusar dan menyandarkan punggungnya pada kursi besarnya.

Menyediakan sekali.

Rajendra memejamkan matanya, mengingat kembali kejadian bertahun-tahun lalu. Terlahir di keluarga Paxton membuat Rajendra menjadi penganut hidup bebas.

Semua berada di bawah kendalinya, kehidupan mafia yang gelap menjadi bagian jiwanya. Membunuh bukan hal sulit untuk Rajendra, semuanya terjadi begitu saja dan setelahnya seperti tidak terjadi apa-apa. Kasusnya tak akan dibawa ke pengadilan dan kehidupannya tidak akan ada yang berubah.

Sebelum bertemu mendiang istrinya, Rajendra begitu kejam dan yah, terlalu bebas melakukan hubungan intim dengan beberapa perempuan.

Diana salah satu langganannya, wanita itu sayangnya jatuh cinta dengan Rajendra. Sedangkan si brengsek Rajendra malah jatuh hati pada wanita lain.

Diana merencanakannya, merencanakan kehamilannya untuk mendapatkan kepemilikan seutuhnya seorang Rajendra. Sayangnya Rajendra tidak perduli jika wanita itu mengandung. Karena yang Rajendra tahu wanita itu tidak hanya bersetubuh dengannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 24, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

To Be HumanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang