Hari ini Gandis memutuskan untuk membuat makan siang untuk Yondra. Berhubung cowok itu sedang sibuk di kantor, Gandis yakin Yondra pasti akan melewatkan jam makannya. Makanya dia berinisiatif untuk membuat makanan sederhana untuk dibawakan ke kantor nanti.
Namun niat hati ingin memberi kejutan untuk Yondra, justru Gandis tertahan di lobi. Gandis tau dia memang gak keliatan se-glamor para karyawan disini ditambah dia menenteng-nenteng tas makan di tangannya.
"Sudah ada janji dengan Pak Lyondra?"
Gandis bingung menjawabnya. Takutnya kalau bilang belum dia diusir, kalau bilang ada janji masa dia bohong. Walaupun ujungnya Gandis tetap jawab dengan jujur.
"Enggak.."
"Maaf Bu, kami tidak menerima tamu luar."
Gandis mengerti itu. Seharusnya dia gak usah pakai acara segala kejutan. Ribet sendiri. Namun Gandis masih berdiri di tempatnya tanpa berniat pergi, membuat resepsionis tadi menatapnya gak nyaman dan melirik-lirik ke arah satpam.
"Lah Gandisha?"
Gandis menoleh kaget ketika Jibran memanggilnya. Gandis pun tersenyum lega karena akhirnya ada yang mengenalnya disini. Jibran menghampiri sambil menunjuk dirinya.
"Apa kabar, Dis?"
"Baik. How about you?"
"As you can see, gini-gini aja gue mah. Eh btw, lo mau ketemu calon suami lo?" tanya Jibran. Orang-orang di dekat mereka langsung saling melirik satu sama lain.
Gandis hanya tersenyum menanggapi. "Itu orangnya lagi turun kemari, gue mau balikin kunci mobil soalnya hehe" lanjut Jibran menunjukkan kunci mobil di tangannya.
Pucuk dicinta ulam pun tiba, datang Yondra dengan setelan kerjanya. Sedikit terbelalak melihat Gandis di sana namun akhirnya dia memberikan senyum pada cewek itu.
"Kamu kok gak bilang kesini?"
"Surprise!" jawab Gandis menunjukkan bekal makanan di tangannya. Yondra mendekati lalu merangkul pinggang Gandis.
"Nih bro mobil lo, makasih ya hehe. Jangan marah ntar si Bantet gue bawa ke bengkel, oke??" Jibran cengengesan.
"Gue gagal nge-date gara-gara lo!" omel Yondra, Jibran hanya bisa tersenyum kikuk. Setelahnya cowok itu pamit karena ada urusan lain.
Yondra langsung mengalihkam perhatiannya pada Gandis. "Kapan datengnya?"
"Sejam lalu kayaknya," mendengar itu Yondra menyerngit.
"Kenapa gak masuk?" heran Yondra.
"Ya.. aku kan gak ada janji sama kamu. Jadi bingung juga,"
Yondra berdecak lalu mengelus kepala Gandis. "Maaf ya sayang jadi nunggu lama. Sini aku kenalin dulu, biar tiap kamu kesini gak perlu janji-janji" kata Yondra menarik tangan Gandis lembut.
"Kenalin ini Gandisha, calon istri saya. Mulai besok langsung suruh masuk ke ruangan saya aja," Yondra mengumumkan Gandis ke pegawainya. Gandis menundukkan kepalanya sopan.
"Selamat ya Pak Lyondra, Bu Gandisha!" ujar salah seorang di sana.
Yondra dan Gandis membalasnya dengan senyuman manis. Lalu Yondra mengajak Gandis masuk ke dalam menuju ke ruangannya.
"Aku masak sesuatu buat kamu," Gandis mengulurkan tas berisi kotak makan di tangannya.
"Rajin banget sih, makasih ya sayang" Yondra menerima tas itu.
"Sama-sama. Aku hari ini gak ada kelas jadi kepikiran buatin kamu makan. Pasti belum makan, kan?" tebak Gandis.
"Tau aja, aku abis meeting tadi- widih ayam semur, lucu banget dihias," puji Yondra.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT BRIDE | Yoshi, Gaeul
FanfictionPeople said Gandis and Yondra are definition of perfect couple. But people don't know what actually happened.