Chapter Dua

2.1K 29 0
                                    

Jadwal kami bekerja mulai dari jam 9 pagi hingga jam 5 sore. Sisa nya biasanya ku habiskan untuk istirahat, atau kadang renang di kolam renang dekat sini, atau jalan sore hingga malam mencari makanan.
Untuk makanan, tidak perlu takut kelaparan. Di kota ini terkenal dengan jajanan pasar nya yang melimpah, warung makanan yang bertebaran, bahkan pedagang keliling!
Mau nasi goreng ? Banyak
Bakso ? Jangan di tanya
Bubur ayam ? Menu wajib sarapan
Lontong ? Nyaris di setiap sudut jalan ada
Sate ? Bahkan yang berjualan hingga depan rumah bukan sedikit.
Itu hanya sebagian dari berbagai macam jenis makanan yang dijual pedagang disini. Itu juga yang membuatku sering kali menghabiskan waktu malam keluar untuk mencari atau mencoba makanan baru yang belum pernah ku coba. Harganya juga bisa menyesuaikan kantong. Mulai harga kaki 5, hingga bintang 5 ada semua disini.  Apalagi aku bukan orang yang mengerti masak memasak. Paling hanya nasi atau telur saja. Jadi banyaknya makanan disini memberikan keuntungan dan kemudahan untukku.
...
Pekerjaan ku sebagai teknisi sudah pasti menguras tenaga dan pikiran. Kalian pasti tahu membayangkan gimana hectic nya pekerjaan sehari hari ku. Belum lagi ditambah customer disini bukan terbilang sedikit. Banyaknya  mereka membuat jumlah kami sebagai teknisi juga sama hampir sama banyak nya dengan jumlah customer yang berdatangan.

...
Kehidupan ku yang bisa dikatakan kota besar ini cukup membawa berbagai macam perubahan.  Salah satu nya gaya hidup ku. Aku normal. Iya. Pada awal nya begitu. Kesibukan ku kerja begitu tamat sekolah membuat ku tidak berpikir banyak tentang pacaran. Apalagi sejak SMK, kami dalam satu jurusan nyaris seluruh nya pria. Hanya 2 orang wanita, dan itu pun tidak berasal dari kelas ku. Aku juga hanya sering bergaul dengan teman kelas ku sejak dulu. Paling hanya main futsal bersama, atau terkadang camping ke puncak. Pokok nya kegiatan kami seringkali jauh dari keberadaan perempuan.
Begitu juga sekarang saat aku bekerja. Memang tidak seluruh nya pria, tapi wanita di tempat ku bekerja seperti nya punya kelompok sendiri, atau punya kesibukan masing-masing.
Atau mungkin karena umur ku yang terbilang muda jadi belum bisa mengatur waktu untuk mencari kesenangan pribadi seperti pacaran dan sebagainya ? Entah lah.
Beberapa hari terakhir banyak yang harus ku kerjakan karena sebentar lagi ada long weekend. Banyak sekali customer yang berdatangan ketika musim seperti ini. Mulai dari hanya mengecek kendaraan nya, mengganti oli, hingga memperbaiki apa saja yang rusak. Hal itu membuat pekerjaan kami disini terasa cukup padat. Juga hari menjadi lebih panjang rasanya dari sebelum-sebelumnya.
Kebetulan hari ini hari sabtu. Besok hari libur ku. Iya, kami bekerja 6 hari dalam seminggu. Ya meskipun punya jatah ekstra liburan 2 hari setiap bulan nya yang bisa dipilih kapanpun.
Begitu pekerjaan hari ini selesai, tanpa menunggu lama aku langsung menuju kost ku. Rasanya ingin sekali melepas semua penat  minggu ini. Aku langsung mandi, membersihkan badanku yang seharian ini berkutat dengan mesin, oli dan berbagai hal lainnya dan setelah itu membaringkan badan ku di kasur. Membuka handphone, melihat lihat aktivitas teman ku yang lain di sosial media, hingga akhirnya tidak kusadari aku tertidur. Sangat pulas.
Aku baru terbangun lagi pukul 9.30 malam dan sangat terkejut. Mungkin karena badan ku yang sangat capek. Bahkan aku melupakan perut ku yang lapar hari ini. Seolah olah itu tidak lebih berarti dibanding rasa kantuk dan lelah yang kurasakan seharian.

Buku 18 - MAINAN PENJUAL SATE (ADA BONUS VISUAL DIDALAM SINI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang