Chapter Lima

1.3K 20 0
                                    

Lagi lagi aku menggelengkan kepala ku.

Seperti nya jam malam begini, ditambah badan lelah, dan apa yang baru ku tonton tadi membuat pikiran ku gak karuan.
Aku akhirnya mempercepat  menyantap sate itu dan bersiap untuk istirahat.

Pasti besok pikiran ku gak akan begini lagi.
Pikir ku.

.....
Pagi ini karena libur, aku juga bangun pagi tidak terlalu buru-buru.
Masih mengawang, memikirkan keanehan yang semalam. Waktu sudah pukul 7.30.
Aku bergegas bangun dari kasur ku ini. Seperti nya pagi ini lebih enak jika berenang.
Kuputuskan pergi ke salah satu kolam renang yang paling dekat dengan kost ku. Kolam ini tidak begitu rame, juga tidak memiliki wahana air  sehingga mereka yang datang bukan kelompok keluarga yang ingin berekreasi.
Seperti biasanya, aku cukup 10 kali bolak balik berenang dari ujung ke ujung. Tidak ingin membuang waktu juga. Lalu ke ruang bilas membersihkan badan ku setelah berenang tadi.
Rasanya tubuh ku mulai bugar kembali setelah berenang ini. Aku masih mengguyurkan badan ku diatas shower  ruang bilas ini. Konsep nya open shower. Jadi ada beberapa shower yang jadi satu di ruang ini. Satu waktu, mata ku reflek melihat seseorang yang masuk kedalam ruang bilas ini. Hanya memakai boxer sama sepertiku, bedanya sedikit lebih pendek dan ketat yang dia gunakan, dan tanpa menggunakan atasan alias telanjang dada.

 Hanya memakai boxer sama sepertiku, bedanya sedikit lebih pendek dan ketat yang dia gunakan, dan tanpa menggunakan atasan alias telanjang dada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cukup lama aku memperhatikan nya. Badan nya bagus. Balutan otot di lengan, dada, perut, paha, tapi bukan tipe otot yang kering jadi masih terlihat berisi.
Aku mengerjakan mataku lagi. Menyadari apa yang baru saja ku pikirkan.
Kenapa tiba tiba seperti ini?
Lagi-lagi ku anggap aku hanya sekedar kagum, menginginkan tubuh yang sama seksi nya seperti itu nanti nya.
Entah lah.
Lebih aneh lagi, junior ku mengeras saat ini juga. Hasilnya, ku buru-buru menyelesaikan bilas ku agar tidak di sadari oleh pengunjung lainnya. Dan bergegas keluar dari area ini.
...
Ku lajukan motor ku mencari warung makan. Aku belum sarapan sejak bangun tadi. Kata nya bisa mengakibatkan keram kaki kalau makan sebelum berenang. Jadi aku menghindari nya.
Aku makan di sebuah warung sarapan yang masih buka, dan setelah nya kembali ke kost.

Aku rebahan di kasur, sekaligus memegang handphone ku, berselancar di dunia maya.
Bersantai sejenak pikirku.
Entah setan dari mana, reflek aku meramban ke arah yang tadi malam aku cari.
Perlahan masuk ke situs itu, melihat lihat hingga menonton. Dan hasil nya sama, aku masih juga menikmati tontonan dengan tokoh pria yang lebih dominan terlihat disana. Bahkan aku sama ikut terangsang nya.
"Apa benar memegang milik orang lain seperti yang dilakukan perempuan itu benar-benar nikmat?"
"Apa benar menciumi hingga menghisap rudal milik pria lain senikmat seperti yang dirasakan wanita itu?"

Buku 18 - MAINAN PENJUAL SATE (ADA BONUS VISUAL DIDALAM SINI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang