Sorry for typo
"Selamat pagi raja tidur." Sapa Janitra saat melihat pergerakan dari Athreya dibalik selimut.
"Peluk~." Ucap Athreya dengan suara serak khas orang bangun tidur.
"Manja." Janitra memeluk tubuh Athreya yang dibalik selimut itu tidak menggunakan apapun.
"Bawahnya sakit gak?" Athreya mengangguk dipelukan Janitra.
"Maaf ya, semalem mas terlalu kasar ya?"
"Gak apa-apa mas." Athreya menyamankan dirinya dipelukan Janitra."Ini jam berapa sih mas kok mas masih dirumah?"
"Mas ambil cuti tahunan mas, jadi untuk hari ini sampai 7 hari kedepan mas libur." Athreya menatap tidak percaya pada sang suami.
"Kerjaan mas gimana?"
"Di handle sama pak Suryo dan yang pasti juga dibantu sama mas Manu." Athreya mengangguk paham.
"Honeymoon yuk sayang?"
"Kemana?" Tanya Athreya.
"Kamu ada list tempat yang pengen kamu datengin gak? Yang kira-kira waktunya 1 minggu cukup." Athreya tampak berfikir sejenak."Kemana ya? Udah gak ada deh kayanya, soalnya hampir tiap tahun kita juga pergi ketempat yang aku mau terus. Untuk kali ini dirumah aja gimana mas?"
"Yakin gak mau pergi?" Athreya menggeleng.
"Dirumah aja deh mas, kita me time dirumah."
"Ya udah kalo gitu mas ikut aja kemauan kamu gimana."
"Makasih udah selalu mau nurutin apa yang aku mau." Athreya mencium pipi Janitra sekilas.
"Udah jadi tugas mas buat nurutin apa kemauan suami mas tercinta." Janitra memeluk erat tubuh telanjang Athreya."Mas, aku mau mandi." Ucap Athreya setelahnya.
"Ayo mas mandiin." Athreya tersenyum kemudian mengangguk dan Janitra dengan sigap mengangkat tubuh telanjang Athreya."Mau apa buat sayang?" Athreya cukup terkejut dengan Janitra yang tiba-tiba memeluk dirinya dari belakang. Keduanya sudah selesai mandi dengan sedikit kegiatan lain yang membuat mandi mereka menjadi sedikit lebih lama.
"Ih kaget tau, mas." Janitra hanya tertawa dan meletakkan dagunya diceruk leher Athreya."Mau buat camilan buat temen kita me time, tapi kayanya banyak bahan yang habis deh. Kita belanja gimana mas?" Janitra melepas pelukannya dan membalik tubuh sang suami.
"Bawahnya gak apa-apa buat jalan lama?"
"Nanti aku minta gendong kalo sakit." Janitra tertawa dan mengangkat tubuh Athreya.
"Dengan senang hati rajaku." Athreya tersenyum setelahnya Janitra membawa Athreya ke kamar keduanya untuk mengganti pakaian.Athreya dan Janitra kini sudah berada di salah satu supermarket guna membeli beberapa bahan untuk mereka memasak bersama demi mengisi waktu libur Janitra. Saat keduanya asyik mencari bahan untuk membuat kue, ponsel milik Athreya bergetar bertanda ada satu pesan masuk ke ponselnya.
Mama
Temuin mama di restaurant tempat biasa kita ketemu. Mama mau ngenalin kamu sama perempuan yang akan mama jodohkan dengan Janitra.
"Mama nih gak ada kapoknya kayanya." Kata Janitra secara tiba-tiba. Membuat Athreya berjenggit.
"Iyain aja. Kita temuin mama bareng. Nanti kalo mama masih maksa mas buat nikah lagi demi punya anak, kita pergi aja dari sini biar mama gak bisa ganggu kita lagi."
"Tapi aku takut, mas." Janitra tidak suka jika sang suami sudah merasa tidak percaya diri.
"Kamu percaya sama mas kan?" Athreya mengangguk.
"Kita pasti bisa lewati semuanya, jadi jangan takut."
"Iya mas."Disini kini Janitra dan Athreya berada di salah satu tempat parkir restaurant, tempat dimana keduanya akan menemui sang ibu. Janitra genggam tangan Athreya yang sejak tadi bergerak acak. Athreya menatap Janitra yang tersenyum. Senyuman itu begitu menenangkan, membuat Athreya memiliki sedikit keberanian untuk bertemu dengan ibu mertuanya.
"Mama." Sapa Janitra dan Athreya begitu keduanya masuk keruangan yang sudah ibunya pesan.
"Oh kalian datang berdua. Bagus kalo gitu, Janitra bisa kenalan langsung." Jawab sang ibu saat melihat Athreya dan Janitra sudah datang.
"Dimana dia?" Tanya Janitra yang tidak sebenarnya ia tidak ingin berlama-lama berada disana.

KAMU SEDANG MEMBACA
Edelweise || Noren (END)
FanfictionBunga Edelweise adalah simbol dari kekuatan dan ketahanan, kesetiaan dan cinta yang abadi. "Bunga Edelweise ini akan menjadi bukti bahwa cinta aku ke kamu itu abadi, Re." "Terima kasih ya mas. Tapi aku juga mau deh kaya bunga Edelweise, biarpun dia...