"Arsen? Kamu sudah bangun?" Tanya Erlio saat pagi itu dia mendapati Arsen diam di sofa mungkin sedang melamun?"Arsen? Hei." Setelah Erlio tepuk pundak nya Arsen baru tersadar.
"Eh? Hah? Kenapa?"
"Kamu ngga tidur apa gimana kok tumben bangun pagi."
"Kebangun tadi, lo kerja hari ini?"
"Iya..? Kenapa?"
"Gapapa, yaudah siap-siap sana."
"Kamu tidur lagi aja kalo masih ngantuk."
"Iya nanti, lo.. Mau gue siapin bekal?" Erlio seketika menaikkan alis nya tidak percaya.
"Boleh?"
"Biar gue ada kegiatan aja sih, yaudah lo mandi aja sana. Gue mau masak, sorry kalo nanti ngga enak. Soalnya liat tutor di hp."
"Tidak papa Arsen, apapun itu kalo kamu yang buat saya tetap habiskan."
"Yayaa."
-🐶🐰-
"Max kok jadi gini ya..? Apa jangan-jangan karena gue nikah sama Erlio? Tapi ngga mungkin deh, kalo dia ngga suka kenapa dia kemarin mau-mau aja gue nikah sama Erlio? Ah udahlah, pusing banget." Frustasi Arsen saat mendapat perlakuan yang sedikit kasar oleh pacar nya.
"Gue siap-siap dulu deh, 2 jam lagi udah mau pergi.
Namun di sisi lain..
"Sayang, nanti malem kita jadi keluar kan?"
"Iya sayang, kamu nunggu di dalem apart aku aja ya."
"Kenapa kok gitu?"
"Ya gapapa, kita kissing dulu di sini hehe. Kangen banget sama bibir kamu."
"Kenapa ngga sekarang aja?"
"Biar langsung nanti malem, ngga usah nunggu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Matchmaking || NoMin ||
Fanfic"Lo ngga usah ikut campur urusan gue. Inget, kita nikah hanya karena kemauan nyokap gue. Jadi lo ngga berhak buat ngurusin hidup gue, Erlio Arkatama." "Saya turutin apapun itu kemauan kamu, tapi untuk mengetahui urusan apa yang akan kamu lakukan itu...