𝐏𝐀𝐑𝐓 𝟏

193 14 4
                                    

.
.
.
.

"Nak, kalau minggu depan apakah kamu sudah siap, untuk tinggal di rumah sahabat ayah?" Tanya pria paru baya yang saat ini sedang menangani pekerjaannya sebagai seorang barista.

"Iya ayah, ayah tak perlu khawatir, aku akan jaga sikap, aku kan anak ayah" jawab baekhyun tersenyum lebar menatap pria paru baya di sebelah nya sembari menyambut pelanggan yang baru saja memasuki cafe.

Byun jong ki adalah pemilik cafe kecil ini, meskipun terbilang kecil tapi cafe dengan suasana vintage itu termasuk cafe yang paling ramai pengunjung di daerah tempat tinggal mereka. Bukan hanya suasana yang sangat sejuk dan aesthetic hingga membuat orang orang betah berlama-lama di sana, melainkan pelayanan yang mereka berikan kepada pelanggan dan semua pengunjung cafe di sana mereka sambut dengan hangat, ramah, bahkan tak jarang pengunjung mengenali pemilik cafe atau anaknya itu, karena sapaan mereka membuat orang lain menjadi lebih akrab.

Baekhyun hanya bekerja berdua dengan ayah nya di cafe, sedari kecil baekhyun tinggal bersama ayahnya, karena sudah dari dulu baekhyun tidak merasakan kasih sayang dari seorang ibu, saat ketika melahirkan baekhyun ibunya telah pergi ke tempat paling indah di langit.

Sedari kecil baekhyun hanya di besarkan oleh seorang ayah tampan nya ini, beliaulah yang memberikan kasih sayang lebih kepada anak satu satu nya itu, menyayangi dan mendidik anaknya untuk menjadi orang paling tangguh dan tidak mudah menyerah.
Byun jong ki tidak pernah mengeluh ketika sedang membesarkan baekhyun seorang diri, bahkan sampai sekarang beliau belum mempunyai keinginan untuk mencari seorang istri lagi.

Ayah baekhyun adalah orang paling baik, dan sabar menurut baekhyun, juga tegas dalam menghadapi semua rintangan hidup, baekhyun menganggap nya sebagai superhero tampan di kehidupan seorang Byun baekhyun. Benar, mereka sama sama memiliki wajah yang tampan.Baekhyun memang terlihat sangat mirip dengan ayah nya, wajah tampan dan juga senyum manis yang khas.
Bahkan semua orang akan mendiskripsikan bahwa baekhyun dan jong ki adalah kakak beradik, atau anak kembar.
Wajar semua orang mengatakan mereka anak kembar, pasalnya dari tampang byun jong ki yang masi terlihat sangat mudah, sudah cocok untuk sebutan seperti itu.

Seiring berjalannya waktu usia baekhyun yang beranjak dewasa, baekhyun ingin selalu membanggakan ayah tercintanya itu, tidak akan menjadikan diri nya sebagai beban hidup jong ki, walaupun jong ki tidak pernah menganggap nya demikian, jong ki selalu mengatakan baekhyunlah tanggung jawabnya hingga sampai saat baekhyun menikah nanti dan memiliki karir nya sendiri.

Baekhyun terbilang anak yang pandai dan jenius, ia juga sering mendapatkan peringkat pertama di kelas, anak yang unggul, disiplin, dan tekun. Setelah sekian lama ia mendaftarkan diri untuk mendapat beasiswa di sekolah impiannya, baru sekarang Tuhan mengabulkan doanya itu, meskipun demikian baekhyun tidak pernah mengeluh saat Tuhan baru saja mengabulkan doanya, mungkin keberuntungan itu baru saja menemui baekhyun, ia selalu bersyukur dan ingin membahagiakan ayah tampannya itu suatu saat nanti.

✭✭✭

Chanyeol menginjakkan kakinya di tangga menuju kamar, setelah dua langkah akhirnya ia terhenti dan membalikkan badan mengahadap ke arah pria yang masih tampak kesusahan mengangkat kopernya.

"Apa kau butuh bantuan huh?" Chanyeol bersuara.

"Menurutmu?" Baekhyun balik bertanya karena kesal.

"Oh baiklah" timpal chanyeol dan melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti.

"Ah chogi- CHOGIYO, benar tolong bantu aku, apa kau tidak melihat? Ini sangat berat"

Tanpa basa basi lagi chanyeol pun langsung mengangkat koper yang di pegang baekhyun.

Tak Mau diam saja akhirnya baekhyun mengikuti langkah pria tinggi di depannya itu, sembari memperhatikan pergerakan chanyeol yang juga terlihat kesulitan, bukan karena membawa koper milik nya, melainkan memegang handuk yang dari tadi melilit di pinggang nya tampak merosot.
Baekhyun terkekeh pelan. Chanyeol yang merasakan reaksi menyebalkan dari arah belakang merasa kesal.

"Mau aku lempar koper ini? dasar idiot"

"Ahh baiklah sudah sampai. Jadi di mana kamarku?" Mencoba memotong ucapan chanyeol.

Masih kesal dengan reaksi itu, akhirnya ide cemerlang memasuki otak nya, chanyeol membuka salah satu pintu ruangan di sebelah kanan, dan memberikan sebuah kunci yang baru saja ia ambil dari pintu tersebut kepada baekhyun.

"Kamarku di sini?" Tanya baekhyun yang hanya di balas anggukan dari chanyeol singkat.

Baekhyun membukanya dan--
Ia terdiam sejenak setelah melihat pemandangan buruk di depan, lalu kembali menatap chanyeol yang hampir beranjak meninggalkan nya.

"Kau yakin ini kamarku? Bukankah ini tampak seperti gudang?"

"Jangan buang buang waktu ku, kau lihat? Aku bahkan belum selesai dengan ini" Jawab chanyeol dan menunjuk badannya yang masih terbalut handuk di bagian bawah.

Chanyeol berlalu begitu saja. Baekhyun menghela nafas kasar. Bagaimana selanjutnya? Jadi dia akan membersihkan gudang ini untuk beristirahat? Baekhyun yang dari awal memuja keindahan yang ada di rumah ini langsung merasa kecewa dan menyesal. Jadi mau bagaimana lagi, akhirnya ia tetap membersihkan debu debu dan menata barang-barang yang berada di sana dengan rasa kesalnya.

Selesai mandi chanyeol langsung menggunakan pakaiannya buru-buru karena dari tadi seseorang menelfon nya saat ia masih mengurus pria menyebalkan itu. Setelah selesai chanyeol pun menelpon kembali temanny yang mengadakan janjian kemarin.

"Kau di mana Hyung? Mengapa baru mengangkat panggilan ku? Kau tidak tau rose mengirim mu pesan? Dan sekarang aku terpaksa menjemputnya." Gerutu seseorang dari arah ponsel yang chanyeol genggam.

"Ya sehunie, tunggu sebentar tadi hanya ada masalah kecil di sini, biar aku saja yang menjemput rose" jawab chanyeol sembari melangkahkan kakinya ke luar dengan cepat dan menuju Garasi.

"Ya Hyung, aku sudah berada di depan rumah rose, tolong lebih cepat sebelum rose keluar, aku tidak bisa menolak nya jika dia melihatku, kau tau? Aku tidak ingin lisa cemburu karena dia"

"Baik sebentar, Aku segera sampai"

Sambungan telpon terputus oleh chanyeol. Ia yang sudah menaiki motor nya kini berlalu begitu saja meninggalkan rumah megah tersebut.

𝐈 𝐀𝐝𝐦𝐢𝐭 𝐢𝐭 ( chanbaek )🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang