2

385 43 1
                                    

Lelaki tegap berwajah tampan lengkap dengan Snellinya itu duduk di kursi kebesarannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lelaki tegap berwajah tampan lengkap dengan Snellinya itu duduk di kursi kebesarannya. Tersadar akan ketukan pintu dia pun berkata 

"masuk !"

Seketika pandangannya tertuju kearah pintu yang terbuka, senyumnya mengembang ketika memperlihatkan pria dengan pesona nya yang menawan dan wajahnya yang sangat cantik namun saat ini agak terlihat pucat.

"Apakah aku mengganggumu?"

"Tidak sayang, masuklah!"

Ya, lelaki tegap itu adalah kekasih sekaligus dokter pribadinya. Begitu dia masuk dengan tak lupa melepas masker dan topinya, lelaki tegap itu menyambut dengan merentangkan kedua tangannya siap untuk memeluk sang kekasih.

Sebuah kecupan mendarat di kening dan bibir plump milik pria kecil serta pelukan hangat dari pria besar itu membuat si pria kecil merasa nyaman. Hal seperti ini sangat di butuhkan setelah banyaknya aktivitas pekerjaan.

"Capek ya?" Hanya anggukan kecil yang di terima si lelaki tegap sebagai jawaban

"Kamu tak lupa minum obatmu kan?"

"Tidak dokter Jung.." jawab pria kecilnya itu sambil tersenyum. Setelah melepaskan pelukannya, keduanya duduk di sofa yang terletak di ruangan itu

"Apakah jadwal praktek mu masih lama?" Tanya si kecil

"Tidak .. kamu pasien terakhir ku"

"Bagaimana kondisiku? apakah ada perubahan? atau masih sama? kuakui tubuhku akhir - akhir ini semakin melemah saja. Apakah kau tidak punya keinginan untuk menca..."

"Cukup Jimin .. !!!" Perkataan Jimin terputus begitu saja

Jungkook begitu tidak suka jika Jimin berbicara menyuruhnya mencari kekasih lain. Demi Tuhan dia sangat mencintai kekasih kecilnya ini dan demi apapun dia berjanji akan menyembuhkan kekasihnya

"Berkali-kali aku bilang, aku bisa menyembuhkan mu. Apa kamu tidak percaya padaku?" Jungkook sedikit emosi bila membicarakan ini

" Aku hanya takut Jungkook" jawab si kecil lalu memeluk sang kekasih dan Karna pelukan dari si kecil yang lebih besar pun emosinya mereda

" Mau jalan-jalan?"tanya Jungkook
Kekasih kecilnya mengangguk ngangguk dengan antusias nampak terlihat lucu bagi Jungkook

Sepasang kekasih itu pun berjalan beriringan menuju taman rumah sakit. Keduanya duduk di kursi taman yang sudah di sediakan

Pemandangan malam memang sangat menakjubkan, ribuan bintang berlomba menunjukkan cahayanya, serta cahaya bulan yang malu-malu menerangi langit malam ini

"Cantik .." ucap si kecil dengan mata tak lepas dari pandangannya ke langit

"Iya,, kamu memang selalu cantik sayang" sahut Jungkook yang dari tadi memandangi Jimin

"Aku membicarakan mereka" ucap si kecil sambil menunjuk ke langit

" Dan aku membicarakan mu cantik" jawab si tampan

"ish .. dokter Jung "

"iya cantik.."

"Ish .. aku serius"

"Iyaa, apa sayang?"

"Apa kamu tidak mau mencari yang lain? tunggu ... biar aku selesai bicara dulu. Maksud ku .. bagaimana nanti jika terjadi sesuatu padaku, aku tidak mau kau bersedih Jungkook. Dengan kamu mulai mencari yang lain mungkin aku akan tenang meninggalkanmu, aku pikir kamu tidak akan sendiri lagi jika aku pergi"

"tapi yang aku butuhkan hanya kamu Jimin, aku tidak mau yang lain. Aku hanya ingin diriku bersamamu"

"tapi bagaiman.. hmmmpph"
Jungkook melumat bibir plump Jimin agar berhenti bicara. Dia sudah muak dengan pembicaraan ini, dia tidak mau meneruskannya lagi

"apa kamu tidak percaya padaku? aku bersumpah aku yang akan menyembuhkan mu. Percayalah padaku sayang"

"Tapi ..."

"Sstt ... Sudah. Kita sudah lama disini, cuacanya semakin dingin aku tak mau kamu kedinginan" tak mau berdebat Jungkook mengajak kekasihnya pergi dari taman rumah sakit kembali ke ruangannya.

Hold me Tight Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang