4

331 30 1
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Sementara itu di rumah sakit di ruangan VVIP Jimin terlihat mengerjapkan matanya berkali-kali sambil memegang kepalanya yang masih terasa sedikit pusing. Dirinya melihat sekeliling masih mencerna keadaan

Seingatnya, terakhir dia sedang di ruangan meeting dan sekarang berakhir terbaring di ruangan ini. Di sofa ruangan itu di lihatnya Hoseok sedang tertidur disana tampak lelap. Sementara itu di sampingnya, sang kekasih juga tertidur sama terlelap nya di sebuah kursi kecil dengan kepalanya bersandar di kasur tempat Jimin berbaring.

Sadar seperti ada pergerakan disampingnya Jungkook membuka matanya dan tersenyum saat melihat kekasihnya sudah siuman

"sayang ... kau sudah bangun ? Apa yang kamu rasakan saat ini, hmm?" Jungkook bertanya dengan nada yang lembut

"Kepala ku masih sedikit pusing" jawab si kecil
Kemudian Jungkook melakukan tugasnya sebagai dokter dengan mulai memeriksa Jimin

"Aku bersumpah demi apapun aku sudah minum obat tepat waktu, aku juga makan makanan sehat yang kamu buat untukku, aku juga tidak mengkonsumsi makanan mentah dokter Jungkook" takut takut di omeli Jungkook Jimin dengan cepat mengatakan hal tersebut yang membuat Jungkook tersenyum gemas, kekasihnya itu sangat lucu

"Kau percaya padaku kan Jungkook" tanya Jimin dengan beraegyo. Sebenarnya itu adalah jurus andalan Jimin supaya tidak kena omel Jungkook

"Jangan bekerja terlalu keras sayang, Sampai sampai kamu melupakan waktu istirahatmu"

"Itu Karna aku sedang mengerjakan album baruku kookiee..." Lagi,, si kecil beraegyo lagi. Membuat Jungkook yang tidak tahan menahan gemas itu langsung memegang Kedua pipi chubby Jimin

"Bisakah kamu menguranginya sedikit saja, hmm?"

"Setelah rilis dan promosi albumku aku akan mengajukan cuti"

"You promise"
"Promise"
Kemudian keduanya menautkan jari kelingkingnya masing-masing, Setelah itu mereka saling berpelukan
.
.
.
.
.
.
.
Jimin sudah menjadi seorang penyanyi solo sejak usianya 15 tahun. Ya ... Tentu saja tak mudah, sejak kecil dirinya banyak mengikuti audisi audisi sampai pada akhirnya dia dilirik oleh agensi besar. Dan langsung di taken kontrak oleh agensi tersebut. Saat itu tentu saja belum sepopuler sekarang, saat ada jadwal manggung orangtuanya selalu mendampinginya.

Menjadi pendukung nomor satu untuk Jimin. Tapi hal itu tak berlangsung lama karena saat dirinya menginjak usia 17 tahun orangtuanya meninggal karena kecelakaan. Singkat cerita saat kedua orangtuanya pulang kerja mereka berencana untuk melihat putra kesayangannya itu yang akan menyanyi di sebuah acara musik di Korea.

Mereka akan menjadi penggemar nomor satu bagi anaknya. Tapi takdir berkata lain saat perjalanan menuju ke tempat Jimin menyanyi sebuah truk yang tiba-tiba saja mengalami rem blong menabrak beberapa mobil yang melintas di jalan itu dan salah satunya adalah mobil milik orang tua Jimin.

Keduanya sempat di larikan ke rumah sakit, waktu mendengar kabar itu jimin nampak tak percaya seakan mimpi tapi ini begitu nyata di tambah sebelum orangtuanya menghembuskan nafas terakhir mereka mengatakan bahwa Jimin mempunyai seorang kakak yang di asuh oleh kakak dari ibunya

Mendengar itu Jimin sangat terkejut tentu saja, pertanyaan pertanyaan mulai muncul di pikirannya. Mengapa kakaknya di asuh bibinya? dimana mereka tinggal sekarang? Entah dia tak tau harus bertanya pada siapa. Di mulai sejak itu dirinya mulai mencari keberadaan sang bibi dengan di bantu Hoseok sang manager. Dari mulai mencari alamatnya, tempat kerjanya sampai sosmed nya belum cukup berhasil karena sampai sekarang Jimin belum juga menemukannya

Beruntung dia mempunyai manager seperti Hoseok, yang menganggap Jimin sudah seperti adiknya sendiri. Setelah kematian kedua orangtuanya. Hoseok lah yang merawat Jimin sampai menjadi seperti ini. Maka dari itu Jimin sangat menyayangi Hoseok. Hoseok sangat sabar mengurus Jimin dari dulu hingga sekarang walau kadang Jimin sangat bandel dirinya sangat memakluminya

"Masih ada aku di ruangan ini kalau kalian lupa" sontak sepasang kekasih yang saling berpelukan itu terlonjak kaget dan melepas pelukannya. Mereka lupa kalau masih ada Hoseok diruangan ini

"Kau bangun, Hyung?" Tanya Jimin dengan pipi yang memerah

"Bagaimana keadaanmu Jimin?" Bukannya menjawab Hoseok malah balik bertanya pada Jimin

"agak sedikit pusing Hyung"

"Istirahat lah,, aku sudah memundurkan jadwal mu"

"Terimakasih Hyung. Hyung juga harus istirahat" jawab Jimin dengan senyumannya

"Aku sedang beristirahat tapi mataku melihat yang tak seharusnya aku lihat" goda Hoseok tak tahu saja bahwa Jimin saat ini sangat malu

* "kau sudah menemukannya Hyung?"_

Hold me Tight Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang