10

199 23 3
                                    

Jungkook berlarian menuju ruangan instalasi gawat darurat sambil sesekali menyeka setiap tetes air matanya yang tampak berjatuhan di pipinya, sosok lelaki berbadan tegap, cukup tampan. Sosok yang biasanya sangat percaya diri serta salah satu dokter hebat di rumah sakit ini sekarang tiba-tiba tak lagi percaya akan dirinya sendiri. Dalam perjalanan menuju ruangan itu tubuhnya sangat bergetar hebat, dadanya penuh sesak. Ada guratan rasa kecewa dalam dirinya sendiri

Dia merasa sudah benar akan diagnosa yang di berikan pada sang kekasih, ia merasa sudah benar selama memberikan obat dan dia sendiri lah yang merawat sepenuhnya, bahkan makanan pun ia sendiri yang membuatkannya untuk sang kekasih

Seminggu sebelum konser pun Jungkook selalu rutin memeriksa kondisi Jimin. Dia benar-benar memastikan bahwa tubuh Jimin masih mampu mengadakan konser satu kali saja untuk para penggemarnya, itu adalah harapan dari kesayangannya, hadiah terakhir untuk penggemar sebelum ia hiatus

Tapi kembali lagi pada istilah manusia hanya bisa merencanakan dan hanya Tuhan lah yang menentukan segalanya. Jungkook lupa akan hal itu, Jungkook lupa meskipun dia adalah seorang dokter hebat yang mampu menyembuhkan ribuan pasien tapi jika Tuhan belum menentukan kehendaknya maka apa yang menjadi rencana manusia pun hanya menjadi angan belaka

Karena status Jimin di negaranya adalah seorang penyanyi yang cukup populer maka di rumah sakit tersebut banyak sekali di datangi oleh puluhan reporter dan ratusan penggemar yang menangis dan berdoa untuk sang idola. Mereka sungguh benar-benar tidak menyangka bahwa sang idola yang selalu menjadi rumah dan obat baginya, yang mampu menghiburnya dengan senyuman indah dan lantunan suara merdunya itu selama ini sedang berjuang melawan penyakitnya. Banyak yang tidak menyangka, banyak yang tidak menduga sungguh ini seperti berita buruk yang benar-benar buruk

Padahal selama di konser, Jimin tampak terlihat lincah seperti biasa. Mengajak seluruh penggemar bernyanyi menyanyikan lagunya. Tapi saat tiba waktunya berpisah, saat Jimin akan memberikan ucapan terimakasih pada para penggemarnya tiba-tiba hidungnya mengeluarkan darah yang tak kunjung henti. Disaat itu para penggemar sempat khawatir namun Jimin memperingatkan agar supaya tetap tenang tapi darah masih keluar terus menerus tak kunjung henti dari hidungnya, di tambah lagi dengan dia yang terbatuk-batuk hingga mengeluarkan darah dan kemudian dengan tiba-tiba dia pingsan di tempat dengan di saksikan ribuan penggemar.

Ketika sampai di IGD Jimin langsung di tangani oleh dokter yang berpengalaman di bidangnya yang salah satunya adalah Jungkook. Membutuhkan waktu sedikit lama untuk menanganinya dan hal itu cukup membuat para penggemar begitu mengkhawatirkan keadaan sang idola mereka.

Di waktu yang bersamaan Yonggi hadir bersama dengan sang Eomma. Wajahnya begitu kacau, ada sisa airmata di wajahnya dan ada gurat rasa sesal yang terlihat. Kedatangannya di sambut ramah oleh manager dan pemilik agensi yang di naungi Jimin dan di persilahkan duduk bersisian menunggu. Di saat yang bersamaan Jungkook keluar dari ruangan dengan wajahnya yang gusar

"Bagaimana keadaan Jimin ? Apa dia sudah sadar ?" Ucap seorang berkulit putih pucat itu penuh kekhawatiran

"Untuk apa kamu disini .... pergilah !!" Teriak Jungkook penuh emosi

"Aku ingin melihatnya ..."

"Untuk apa .... bukankah kau sudah tidak menganggap dia adik ? Pergilah .... jangan buang-buang waktumu untuk datang kesini"

"Aku mohon beri aku kes...."

"Orang sepertimu tidak pantas untuk di beri kesempatan"

"Aku seperti ini karena ingin melin...."

"CEPAT KELUAR DARI SINI SIALAN !!" Jungkook sudah tak bisa lagi menahan emosi dan tidak ada yang berani meredamnya

Di tengah kegaduhan itu, seorang dokter yang lain keluar dari ruangan tempat Jimin di periksa

"Pasien Jimin membutuhkan donor sumsum tulang belakang, ini harus di lakukan secepatnya, dokter Jung" ucapnya




TBC

Hold me Tight Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang