Biasakan vote sebelum membaca.
---ᴠᴏʟᴜᴍᴇ : ▮▮▮▮▮▮▯▯▯
Promise ; Laufey2:00 ───|────── 3:54
↻ ◁ II ▷ ↺
---
"Sampai jumpa besok, maaf karena hari ini kita pulang lebih malam dari biasanya." Kaiser berucap pelan sembari mengusap kepala (Name).
(Name) tersenyum, "tidak apa, aku menikmatinya. Sampai jumpa besok, Michael. Hati-hati saat perjalanan pulang, okay?"
Kaiser tersenyum, kemudian mengangguk. "Setelah cuci kaki langsung tidur, ya? Tidak usah mengirimkanku pesan, biar aku saja. Balas besok paginya, mengerti?"
(Name) mengangguk, "mengerti! Sekali lagi terima kasih, Michael."
Kaiser mengangguk, kemudian masuk ke dalam mobilnya dan pergi pulang kerumahnya. (Name) masuk ke dalam rumahnya, kemudian bersiap-siap tidur.
Sebelum tidur, (Name) menatap kalung pemberian Kaiser sembari tersenyum. "I'm so lucky to have him," gumam (Name) kemudian menutup kedua matanya dan tertidur.
Keesokan paginya, (Name) kini tengah sarapan sembari menonton film kesukaannya. Saat tengah sarapan, tiba-tiba ponsel (Name) berbunyi tanda adanya video call masuk.
(Name) mengambil ponselnya, kemudian mengangkat panggilan video call dari ponselnya.
"Yaa?"
"Selamat pagi, sayang! Lihat aku sarapan apa!" Kaiser mengarahkan kameranya ke meja makan, menampilkan sereal yang sama persis seperti yang (Name) tengah makan.
"Michael?! Kamu mencobanya?!"
Kaiser terkekeh, "aku mencoba sereal yang kamu rekomendasikan. Ternyata rasanya sangat enak! Mulai sekarang aku akan sarapan ini jika malas masak."
(Name) tersenyum, "aku akan memasakanmu makanan nanti siang, mau makan disini?"
"Benarkah?! Mau! Nanti aku kesana!"
"Aku tunggu dirumah, ya. Awas kalau tidak datang! Aku tidak akan membuatkanmu makan siang lagi!" Ucap (Name) bercanda.
Kaiser terkejut, kemudian memasang pose hormat. "Siap sayang! Aku akan datang! Janji!"
"Mau sarapan sambil video call? Apa tidak apa-apa?"
"Tidak apa, anggap saja kita satu meja. Taruh ponselmu di depanmu, aku mau lihat kamu makan sarapan. Hitung-hitung latihan sebelum satu rumah beneran," ucap Kaiser sembari tersenyum.
(Name) terkejut dengan wajah yang memerah tipis, "ugh.. kamu sangat pandai berbicara.."
Kaiser hanya tertawa mendengar itu.
Selesai sarapan bersama, kini (Name) tengah berada di supermarket untuk membeli bahan-bahan makan siang. Saat tengah mengambil satu bahan, tangan (Name) tidak sengaja bersentuhan dengan tangan seorang gadis yang ingin mengambil bahan yang sama.